Gel Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Buah Alpukat (Persea americana Mill.) dan Uji Aktivitasnya terhadap Pertumbuhan Rambut Tikus Putih

14 adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.  Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.  Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50°C.  Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96- 98°C selama waktu tertentu 15-20 menit.  Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ≥ 30 menit dan temperatur sampai titik didih air.

2.8 Gel

Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel dapat digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal atau dimasukkan ke dalam lubang tubuh Ditjen POM., 1995. Makromolekul pada sediaan gel disebarkan ke seluruh cairan sampai tidak terlihat ada batas diantaranya, disebut dengan gel satu fase. Jika masa gel terdiri dari kelompok-kelompok partikel kecil yang berbeda, maka gel ini dikelompokkan dalam sistem dua fase Ansel, 2008. Polimer-polimer yang biasa digunakan untuk membuat gel meliputi gom alam tragakan, pektin, karagen, agar, asam alginat, serta bahan-bahan sintetis seperti karbopol dan semisintetis seperti Universitas Sumatera Utara 15 hidroksipropilmetilselulosa, karboksimetilselulosa. Gel dibuat dengan proses peleburan atau diperlukan suatu prosedur khusus berkenaan dengan sifat mengembang dari gel Lachman, dkk., 1994; Allen dan Ansel, 2011. Selain mengandung agen pembentuk gel dan air, gel dapat juga mengandung zat aktif, pelarut, pengawet antimikroba seperti metil paraben dan propil paraben serta stabilisator Allen dan Ansel, 2011.

2.8.1 Hidroksipropilmetilselulosa HPMC

HPMC merupakan turunan dari selulosa yang memiliki ciri-ciri serbuk atau butiran putih, tidak memiliki bau dan rasa. Larut dalam air dingin membentuk koloid kental, praktis tidak larut dalam kloroform, etanol, dan eter. Mampu menjaga penguapan air sehingga secara luas banyak digunakan dalam aplikasi produk kosmetik dan aplikasi lainnya. HPMC digunakan sebagai pengemulsi, pensuspensi, penyalut, pengikat tablet dan sebagai penstabil pada sediaan topikal seperti gel dan salep. Sebagai koloid pelindung yang dapat mencegah keluarnya tetesan air dan partikel dari penggabungan atau agromerasi, sehingga menghambat pembentukan sedimen. HPMC umumnya dianggap sebagai bahan nontoksik dan tidak menyebabkan iritasi serta memiliki viskositas yang stabil pada penyimpanan jangka panjang Rowe, dkk., 2009.

2.8.2 Propilen glikol

Propilen glikol adalah cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau, menyerap air pada udara lembab. Dapat bercampur dengan air, aseton dan dengan kloroform Ditjen POM., 1995. Propilen glikol telah banyak digunakan sebagai pelarut dan pengawet dalam berbagai formulasi parenteral dan non parenteral. Propilen glikol secara umum merupakan pelarut Universitas Sumatera Utara 16 yang lebih baik dari gliserin. Sebagai humektan, konsentrasi propilen glikol yang biasa digunakan adalah 15 Rowe, dkk., 2009.

2.8.3 Metil paraben

Metil paraben merupakan hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau berbau khas lemah, mempunyai sedikit rasa terbakar Ditjen POM., 1995. Metil paraben banyak digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam kosmetik, produk makanan, dan formulasi farmasi dan digunakan baik sendiri atau dalam kombinasi dengan paraben lain atau dengan antimikroba lain. Konsentrasi metil paraben untuk penggunaan topikal adalah 0,02-0,3. Aktivitas metil paraben juga dapat ditingkatkan dengan penambahan eksipien lain seperti: propilen glikol dan phenylethyl alkohol. Metil paraben menunjukkan aktivitasnya pada pH 4-8 dan efeknya berkurang dengan kenaikan pH Rowe, dkk., 2009.

2.8.4 Propil paraben

Propil paraben merupakan serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna, dan digunakan sebagai pengawet pada kosmetik, produk makanan serta formulasi farmasi. Digunakan baik sendiri atau dalam kombinasi dengan paraben lain atau dengan antimikroba lain . Konsentrasi propil paraben yang digunakan pada sediaan topikal adalah 0,01-0,6 . Propil paraben efektif pada rentang pH 4-8, peningkatan pH dapat menyebabkan penurunan aktivitas antimikrobanya. Aktivitas antimikrobanya meningkat jika dikombinasikan dengan paraben lainnya Rowe, dkk., 2009. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang