Fungsi Kredit Fungsi dan Tujuan Kredit

42 c. Sering terjadi, terhadap yang sama keputusan yang satu bertentangan dengan yang lain, walaupun keputusan tersebut berasal dari pengadilan yang sama. 5. Kebiasaan dalam praktek perbankan Dalam ilmu hukum kebiasaan merupakan salah satu sumber hukum, demikian juga dalam dunia perbankan. Kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam praktek perbankan boleh diterapkan walaupun tidak ada suatu peraturan tertulis yang khusus mengaturnya, asal saja tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. 6. Peraturan perundang- undangan terkait lainnya Selain peraturan tentang perbankan, masih ada lagi peraturan lain yang menyangkut hal-hal seputar pemberian kredit. Misalnya pemberian kredit didasari oleh suatu perjanjian, maka berlakulah Buku III KUH Perdata tentang perikatan.

B. Fungsi dan Tujuan Kredit

1. Fungsi Kredit

Dalam praktek, bentuk dan materi perjanjian kredit berbeda-beda, hal ini karena disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Oleh karena itu perjanjian kredit tersebut tidak mempunyai bentuk yang tertentu. Perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus baik oleh pihak kreditur maupun pihak debitur yang mengadakan perjanjian, karena perjanjian kredit mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pemberian, pengelolaan, dan Universitas Sumatera Utara 43 dalam pelaksanaan kredit itu sendiri. Perjanjian kredit mempunyai beberapa fungsi, yaitu : 37 a. Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok, artinya perjanjian kredit merupakan sesuatu yang menentukan batal atau tidak batalnya perjanjian lain yang mengikutinya, misalnya perjanjian pengikatan jaminan. b. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan kewajiban di antara pihak kreditur dan debitur. c. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit. Dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan fungsi kredit perbankan antara lain sebagai berikut : 38 1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang. a. Para pemilik uang atau modal dapat langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya. b. Para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya kepada lembaga- lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagai pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan usahanya. 2. Kredit dapat meningkatkan peredaran lalu lintas uang. Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, bilyet, giro dan wesel, sehingga apabila pembayaran dilakukan dengan cek, bilyet giro dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. Disamping itu kredit dalam perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas akan berkembang pula. 3. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang. Dengan mendapatkan kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya barang tersebut menjadi meningkat. 37 CH.Gatot Wardoyo, Sekitar Klausul-klausul Perjanjian Kredit Bank, Bank dan Manajemen, 1996, hal.64-69. 38 Thomas Suyatno, dkk, Dasar-Dasar Perkreditan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hal.16-18. Universitas Sumatera Utara 44 Disamping itu kredit dapat pula meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli barang-barang dari satu tempat dan menjualnya ke tempat yang lain. Pembelian tersebut uangnya berasal dari kredit. Hal ini berarti bahwa kredit juga dapat meningkatkan manfaat dari suatu barang. 4. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi. Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan kepada usaha-usaha antara lain : a. Pengendalian inflasi ; b. Peningkatan ekspor ; c. Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. 5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha. Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha tersebut, namun adakalanya dibatasi oleh kemampuan dibidang permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurangmampuan para pengusaha dibidang permodalan tersebut, sehingga para pengusaha akan dapat meingkatkan usahanya. 6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan. Dengan bantuan pemberian kredit, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek baru. Peningkatan usaha tersebut berkesinambungan dengan kebutuhan tenaga kerja. Dengan tertampungnya tenaga kerja maka pemerataan pendapatan akan meningkat pula. 7. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional. Bank-bank besar yang berada di luar negeri dan mempunyai jaringan usaha, dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan di dalam negeri. Begitu juga bagi negara yang telah maju mempunyai cadangan devisa dan tabungan yang tinggi dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit kepada negara yang sedang berkembang untuk membangun negara tersebut. Bantuan itu tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan tapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.

2. Tujuan kredit

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Analisis Pengaruh Pemanfaatan Dana pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) Kota Medan

0 36 199

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Pengaruh Program Peluk Asa dalam Pemberdayaan Masyarakat terhadap Pengendalian Demam Berdarah di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2012

4 45 105

Efektivitas Pelaksanaan Pinjaman Dana Bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat

9 74 97

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Pengaruh Pinjaman Bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (Pnpm-mp) Terhadap Konsumsi Rumah Tangga Di Kota Tasikmalaya.

0 0 17

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT-MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP) PROGRAM PINJAMAN BERGULIR DI KELURAHAN SIWALAN KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG.

1 7 80

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Kredit Bermasalah Dalam Pinjaman Dana Bergulir Ditinjau Dari Aspek Hukum Perdata ( Studi Pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakatmandiri Perkotaan (Pnpm-Mp) Di Kota Medan )

0 0 18

Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Kredit Bermasalah Dalam Pinjaman Dana Bergulir Ditinjau Dari Aspek Hukum Perdata ( Studi Pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakatmandiri Perkotaan (Pnpm-Mp) Di Kota Medan )

0 0 11