Definisi Dampak Dampak Pengembangan Pariwisata

commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 17 tujuan wisata. Pada umumnya daya tarik suatu obyek wisata berdasar pada : 1 Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih; 2 Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya; 3 Adanya spesifikasi ciri khusus yang bersifat langka; 4 Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani wisatawan; 5 Obyek wisata alam memiliki daya tarik tinggi pegunungan, sungai, pantai, hutan dan lain-lain; 6 Obyek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacara- upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu obyek buah karya manusia pada masa lampau. b. Prasarana wisata Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain sebagainya. c. Sarana wisata Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata ialah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya.

B. Dampak Pengembangan Pariwisata

1. Definisi Dampak

Dampak menurut kosa kata Bahasa Indonesia berarti akibat. Dampak positif adalah dampak yang menguntungkan dan dampak negatif adalah dampak yang merugikan. commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 18 2. Dampak Pengembangan Pariwisata Pengembangan pariwisata tentu saja akan memberikan dampak baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Suatu tempat wisata tentu memiliki dampak- dampak terhadap lingkungan sekitarnya. “ as tourism grows and travelers increases, so does the potential for both positive and negative impacts ” Gee, 1989, diperoleh dari www.jurnal- sdm.blogspot.com . Pengembangan pariwisata dan kunjungan wisatawan yang meningkat dapat menimbulkan dampak atau pengaruh positif maupun negatif dan yang terkena dampak tersebut adalah masyarakat, lingkungan, ekonomi, serta sosial Lenner dalam “Tourism: Social, conomic, Environment Impacts” , diperoleh dari www.jurnal- sdm.blogspot.com . Masyarakat dalam lingkungan suatu obyek wisata sangatlah penting dalam kehidupan suatu obyek wisata karena mereka memiliki kultur yang dapat menjadi daya tarik wisata, dukungan masyarakat terhadap tempat wisata berupa sarana kebutuhan pokok untuk tempat obyek wisata, tenaga kerja yang memadai dimana pihak pengelola obyek wisata memerlukannya untuk menunjang keberlangsungan hidup obyek wisata dan memuaskan masyarakat yang memerlukan pekerjaan dimana membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Menurut Prof. Ir. Kusudianto Hadinoto bahwa suatu tempat wisata yang direncanakan dengan baik, tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi yang memperbaiki taraf, kualitas dan pola hidup komunitas setempat, tetapi juga peningkatan dan pemeliharaan lingkungan yang lebih baik. Bila dilakukan dengan benar dan tepat maka pariwisata dapat memaksimalkan keuntungan dan dapat meminimalkan permasalahan. Penduduk setempat mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pengembangan obyek wisata, karena penduduk setempat mau tidak mau terlibat langsung dalam aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan kepariwisataan di daerah tersebut. Akan tetapi apabila suatu obyek wisata tidak dikembangkan atau ditangani dengan baik atau tidak direncanakan commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 19 dengan matang, dapat menyebabkan kerusakan baik secara lingkungan maupun dampak-dampak negatif terhadap ekonomi maupun sosial. Hal ini dapat dilihat dari diagram gambar menurut George Mclntyre 1993 Gambar 2.2 Diagram Hubungan Obyek Wisata dan Masyarakat Sumber : Landasan Teori Kepariwisataan, 2009, diperoleh dari www.digilib.petra.ac.id . Selain diagram di atas yang menunjukkan hubungan erat antara obyek wisata dan masyarakat, George Mclntyre 1993 juga berpendapat bahwa masyarakat lokal memiliki peran penting dalam keberlangsungan kehidupan tempat wisata itu sendiri karena tempat obyek wisata tersebut dapat mempengaruhi kehidupan mereka baik dalam kondisi lingkungan, sosial maupun ekonomi. Berikut adalah dampak-dampak dari pengembangan pariwisata : a. Segi Lingkungan Seperti dampak sosial budaya, segi ini lebih disoroti dampak negatifnya, walaupun terdapat juga dampak positifnya. Adapun dampak positif dan negatif adalah sebagai berikut : CommunityLocal Authorities Environment Supporters Tourism Industry Better Quality of Life commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 20 Menurut Mill Dalam Landasan Teori Kepariwisataan, 2009, diperoleh dari www.digilib.petra.ac.id . : Dampak positif : 1 Terpeliharanya kebersihan alam lingkungan untuk menarik datangnya wisatawan 2 Terjaganya keistimewaan lingkungan, seperti hutan-hutan, pantai- pantai hewan serta pemandangan alam. Dampak Negatif : 1 Lingkungan yang rusak, seperti : meningkatnya kadar polusi baik air, udara, suara dan kemacetan lalu lintas. 2 Pembukaan hutan untuk ladang luas, lokasi perumahan, jalan dan parkir. 3 Hilangnya suasana alam karena hilangnya area hutan, kehidupan satwa liar dan kesejukan udara. b. Dampak Sosial Budaya Menurut Mill Dalam Landasan Teori Kepariwisataan, 2009, diperoleh dari www.digilib.petra.ac.id . . Dampak ini seringkali disoroti sebagai dampak negatif dari perkembangan pariwisata, padahal sebenarnya pariwisata juga membawa dampak positif dalam segi sosial dan budaya. Adapun dampak positif dan negatif yaitu : Dampak positif : 1 Terpeliharanya monument yang menyimpan nilai-nilai budaya dan tempat-tempat yang bersejarah 2 Terpeliharanya kebudayaan tradisional, seni, tarian, adat istiadat dan cara berpakaian. Dampak negatif : 1 Rusaknya monument dan kebudayaan dan tempat-tempat bersejarah karena ulah manusia. 2 Komersialisasi budaya. 3 Meningkatnya kriminalitas, konsumerisme masyarakat lokal dan pelacuran. commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 21 4 Terkikisnya nilai-nilai budaya dan norma-norma masyarakat karena interaksi dengan masyarakat asing. c. Dampak Ekonomi Menurut Mill Dalam Landasan Teori Kepariwisataan, 2009, diperoleh dari www.digilib.petra.ac.id . . Secara ringkas, kegiatan pariwisata dapat memberikan dampak di bidang ekonomi khususnya mengenai : Dampak positif : 1 Terbuka lapangan pekerjaan baru 2 Meningkatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat 3 Meningkatkan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing 4 Membantu menanggung beban pembangunan sarana dan prasarana setempat 5 Meningkatkan kemampuan manajerial dan keterampilan masyarakat yang memacu kegiatan ekonomi lainnya. Dampak negatif : 1 Meningkatkan biaya pembangunan sarana dan prasarana 2 Meningkatkan harga barang-barang lokal dan bahan-bahan pokok 3 Peningkatan yang sangat tinggi tetapi hanya musiman, sehingga pendapatan masyarakat naik dan turun 4 Mengalirnya uang keluar negeri karena konsumen menuntut barang-barang impor untuk bahan konsumsi tertentu. commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 22 d. Dampak Pariwisata Pada Umumnya Sumber : Wiwik D Pratiwi, Konsep-Konsep Pa riwisata, Diperoleh Dari http:www.ar.itb.ac.idwdparchivescategorytourism-courses Dampak Sosio-Ekonomi Dampak sosio-kultural Pelanggaran Daerah- Daerah sakral Menjembatani PerbedaanMeningkatkan Saling pengerian Perilaku Wisatawan Tidak Sesuai Normaadat Profesi Baru Warung Makanan Kios Cinderamata Kepedulian Lokasi Terhadap Pelestarian Budaya PelanggaranTerusiknya Sistem Budaya Religi Efek demonstrasi Peningkatan Pendapatan Individual komunal Dampak Terhadap Lingkungan Donasi Komunitas Kebisingan Di Daerah sakral Kebanggaan Terhadap Keberadaan Diri Peningkatan Kemampuan Komunitas Peningkatan PengetahuanWawasan Penyediaan Sarana Prasarana Pariwista Tekanan Dari Luar Untuk Menjadi Obyek Wisata Perilaku Wisman Yang Ditiru Penurunan Kualitas Lingkungan Peningkatan Kesadaran Masyarakat Lokal Terhadap Lingkungan Perbaikan Kualitas Lingkungan Sampah Yang Dibuang Tidak Pada Tempatnya Vandalisme Penyediaan saranaprasarana Keterangan : Dampak Positif Dampak Negatif Gambar 2.3 Diagram Dampak Pariwisata Pada Umumnya commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 23 C. Penggunaan Lahan Lahan adalah suatu daerah permukaan bumi yang mempunyai sifat-sifat agak tetap atau pengulangan sifat-sifat dari biosfer vertical di atas maupun di bawah wilayah tersebut termasuk atmosfer, tanah, batuan, proses pembentukan lahan, air, vegetasi dan fauna serta hasil kegiatan manusia masa lampau ataupun masa sekarang dan perluasan sifat-sifat tersebut berpengaruh terhadap penggunaan lahan sekarang maupun saat mendatang FAO 1976 dalam Pangarso, 2001 diambil dari Nurhayati, 2004. Lahan sebagai perwujudan luas mendatar ruang, dapat disebut sebagai salah satu sumber daya utama perkembangan Wijaya dalam Pangarso, 2001 diambil dari Nurhayati, 2004. Lahan sebagai salah satu sumber daya alam, mempunyai sifat tidak dapat diperbaharui, dalam arti keberadaannya sangat terbatas karena tidak dapat ditambah luasannya. Lahan yang merupakan sumberdaya stategis bagi pembangunan, karena hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan, seperti pertanian, kehutanan, perumahan, industri, pendidikan dan transportasi. Sedangkan penggunaan lahan adalah suatu proses yang berkelanjutan dalam pemanfaatan lahan bagi maksud-maksud pembangunan secara optimal dan efisien Sugandhy, 1989 : 1. Selain itu penggunaan lahan dapat diartikan pula sebagai suatu aktivitas manusia pada lahan yang langsung berhubungan dengan lokasi dan kondisi lahan Soegino dalam Sugandhy, 1989 : 2. Penggunaan lahan dapat diartikan juga sebagai wujud atau bentuk usaha kegiatan pemanfaatan suatu bidang tanah pada suatu waktu Jayadinata, 1992 : 10. Adapun penggunaan suatu lahan dapat dibedakan menjadi dua golongan Sugandhy, 1989 : 1, yaitu : 1. Penggunaan lahan kaitannya dengan penggunaan potensi alamiah, misalnya kesuburanya atau kandungan mineral di bawah permukaannya dan; 2. Penggunaan lahan kaitannya dengan penggunaan sebagai ruang pembangunan yang secara langsung tidak memanfaatkan potensi alami, tetapi lebih ditentukan oleh adanya hubungan tata ruang dengan commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 24 penggunaan-penggunaan lain yang telah ada, diantaranya ketersediaan prasarana dan fasilitas umum.  Aktifitas dan Perubahan Penggunaan Lahan Proses perubahan penggunaan lahan dari satu fungsi ke fungsi yang lainnya merupakan dinamika tata ruang kota yang diakibatkan oleh perkembangan dan dinamika penduduk disamping kekuatan potensi yang dimiliki oleh lahan tersebut yang merupakan elemen-elemen sebagai unsur terjadinya perubahan. Elemen-elemen yang membentuk lingkungan merupakan unsur yang saling terkait satu sama lain, dimana perubahan yang ditimbulkannya juga saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya Detwyler Marcus, 1982 dalam Bourne, 1982. Pengertian perubahan guna lahan secara umum menyangkut transformasi dalam pengalokasian sumber daya lahan dari satu penggunaan ke penggunaan lainnya. Perubahan guna lahan dapat terjadi karena ada beberapa faktor yang menjadi penyebab. Manusia baik perorangan maupun kelompok, dalam berinteraksi dengan lingkungan, manusia menyesuaikan diri, memelihara dan mengelola lingkungannya. Dari hubungan dinamik ini, timbul suatu bentuk aktivitas yang menimbulkan beberapa perubahan Bintarto, 1898 : 73-74, yaitu : 1. Perubahan perkembangan development change , yaitu perubahan yang terjadi setempat dan tidak perlu mengadakan perpindahan, mengingat adanya ruang, fasilitas, dan sumber-sumber setempat. 2. Perubahan lokasi locational change , yaitu perubahan yang terjadi pada suatu tempat yang mengakibatkan gejala perpindahan suatu bentuk aktivitas atau perpindahan sejumlah penduduk ke daerah lain karena daerah asal tidak mampu mangatasi masalah yang timbul dengan sumber dan swadaya yang ada. 3. Perubahan tata laku behavioral change , yaitu perubahan tata laku penduduk dalam usaha untuk menyesuaikan dengan perkembangan commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 25 yang terjadi, dalam hal ini dilakukan restrukturisasi pola aktivitas di suatu daerah. Untuk lebih jelasnya mengenai hubungan ketiga perubahan di atas dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.4 Hubungan Manusia-Lingkungan dan Perubahan Menurut Chapin, Kaiser, dan Godschalk, perubahan lahan juga dapat terjadi karena pengaruh perencanaan guna lahan setempat yang merupakan rencana dan kebijakan guna lahan untuk masa mendatang, proyek pembangunan, program perbaikan pendapatan, dan partisipasi dalam proses pengembangan keputusan dan pemecahan masalah dari pemerintah daerah. Perubahan lahan juga terjadi karena kegagalan mempertemukan aspek pasar dan politis dalam suatu manajemen perubahan guna lahan. Dilihat dari faktor-faktor penyebabnya, pada umumnya proses pekembangan penggunaan lahan kota-kota di Indonesia dipengaruhi oleh faktor penentu dari segi ekonomi economic determinants . Menurut Santoso dalam Pangarso, 2001 diambil dari Nurhayati, 2004 secara rasional penggunaan lahan oleh masyarakat biasanya ditentukan berdasarkan pendapatan atau produktivitas yang biasa dicapai oleh lahan, sehingga muncul konsep highest and best use artinya penggunaan lahan terbaik adalah penggunaan yang dapat memberikan pendapatan tertinggi. Lingkungan Manusia Perubahan Aktivitas Perubahan Tata Laku Perubahan Lokasi Perubahan Perkembangan Sumber : Bintarto, 1989 : 73 commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 26 Lahan dengan nilai lahan rendah, seperti lahan-lahan pertanian, berubah menjadi aktivitas dengan nilai lahan yang lebih tinggi. Dan untuk selanjutnya aktivitas yang telah ada ini berubah menjadi aktivitas lainnya dengan diikuti peningkatan nilai lahan. Jadi, perubahan penggunaan lahan terjadi karena pergantian kegiatan kurang produktif menjadi kegiatan lain yang lebih produktif. Perubahan konversi penggunaan lahan yang diartikan sebagai perubahan suatu jenis penyesuaian penggunaan lahan dalam fungsinya sebagai ruang potensial, terhadap peningkatan kebutuhan ruang untuk kegiatan ekonomi dan sosial berikut sarana dan prasarana penunjang, serta masyarakat wilayah itu sendiri. Lahan yang memiliki potensi ekonomi tinggi seperti kawasan pariwisata akan cenderung mengalami pertumbuhan dan perubahan guna lahan yang cepat. Menurut Bourne 1982, ada empat proses utama yang menyebabkan terjadinya perubahan guna lahan diperkotaan, yaitu : 1. Perluasan batas kota. 2. Peremajaan di pusat kota. 3. Perluasan jaringan infrastruktur terutama jaringan transportasi. 4. Tumbuh dan hilangnya pemusatan aktivitas tertentu, misalnya tumbuhnya aktivitas industri dan pembangunan sarana rekreasi wisata. Menganalogikan perubahan penggunaan lahan di kawasan pariwisata dengan perubahan penggunaan lahan di perkotaan Bourne, 1982, maka empat proses utama yang menyebabkan terjadinya perubahan guna lahan di kawasan pariwisata adalah : 1. Perluasan batas kawasan wisata, artinya adanya perkembangan kegiatan wisata akan disertai dengan perkembangan fasilitas pelayanan wisata serta komponen kegiatan pariwisata lainnya yang pada akhirnya akan menyebabkan semakin meluasnya kawasan pariwisata sehingga terjadi perluasan batas yang telah ditentukan sebelumnya menjadi lebih luas. commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 27 2. Peremajaan di pusat-pusat kegiatan wisata, untuk memenuhi kepuasan wisatawan, pusat-pusat kegiatan kepariwisataan seperti atraksi, rekreasi, akomodasi, serta kegiatan penunjang lainnya hampir selalu harus diremajakan dalam jangka waktu tertentu. Peremajaan yang biasanya berbentuk penertiban ini memungkinkan terjadinya perpindahan migrasi dari perumahan atau perusahaan yang tadinya menempati pusat kegiatan wisata yang diremajakan. Perpindahan ini biasanya mengarah ke pinggiran pusat kgiatan yang pada akhirnya akan memperluas dari kawasan pusat kegiatan itu sendiri. 3. Perluasan jaringan infrastruktur dan transportasi, kegiatan pariwisata membutuhkan kualitas dan kinerja infrastruktur yang baik untuk menarik wisatawan, hal ini juga bisa menarik penduduk dari kawasan lain untuk bermigrasi karena kawasan wisata memiliki sarana prasarana yang lebih baik dari pada asal mereka. Hal ini akan menyebabkan meluasnya penggunaan lahan. 4. Tumbuh dan hilangnya pusat-pusat kegiatan wisata yang biasanya akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menarik keuntungan dari adanya wisatawan, yang akhirnya akan memperluas penggunaan lahan. Tumbuhnya pemusatan aktivitas pariwisata atau rekreasi di suatu kawasan merupakan faktor penarik bagi penduduk untuk bertempat tinggal dan berkegiatan di kawasan tersebut. Pemusatan aktivitas tersebut biasanya akan disertai dengan bermunculnya berbagai aktivitas ekonomi ikutannya yang menjanjikan harapan dari kualitas hidup yang lebih baik berupa tersedianya lapangan pekerjaan. Meningkatnya harapan kualitas hidup yang lebih baik tersebut akan membawa akibat semakin meningkatnya kebutuhan akan lahan untuk bertempat tinggal.

D. Kebudayaan