commit to user
Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo
Isna Dian Paramitasari I0606025
36
b. Parameter Tata Guna Lahan
Indikator fisik berdasarkan parameter tata guna lahan meliputi jumlah lahan terkonversi. Dari beberapa penelitian yaitu Diarta, 2007;
George, 2004; McDonal, 2004; WTO, 1980; Lynn, 1994; McRae, 1997; McKean, 1997; Picard, 1996; Pitana, 2002; Shavit 2003;
Vikers, 1989: dan Yamashita, 2003 Dalam Pitana, 2009 menyatakan bahwa dampak pengembangan pariwisata terhadap lingkungan dan
alam bisa berupa pengambil-alihan lahan lindung atau konservasi untuk fasilitas pariwisata. Mengacu dari beberapa penelitian di atas
maka indikator jumlah lahan terkonversi dalam penelitian ini akan dilihat dari pengambil-alihan lahan lindung atau konservasi untuk
fasilitas pariwisata.
Indikator fisik diatas digunakan untuk mengetahui perubahan kondisi fisik masyarakat Desa Dieng sebelum dan sesudah pengembangan
pariwisata sehingga dapat diketahui dampak positif dan negatif pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal ditinjau
dari aspek fisik.
2. Indikator Sosial Budaya
a. Parameter Kerukunan
Indikator sosial budaya berdasarkan parameter kerukunan meliputi :
1 Tingkat Kerukunan Masyarakat
Keadaan yang harmonis dalam masyarakat dapat tercipta jika masyarakat dalam kondisi rukun. Kondisi rukun terjadi jika semua
pihak berada dalam kondisi damai jarang terjadi konflik dan suka tolong-menolong.
Keberadaan orang baru di suatu wilayah akan mengakibatkan terjadinya keseimbangan baru pada sistem sosial di wilayah
tersebut. Keseimbangan baru tersebut dapat dicapai baik malalui
commit to user
Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo
Isna Dian Paramitasari I0606025
37
mekanisme damai atau konflik. Tingkat penerimaan atau akseptabilitas komunitas lokal terhadap datangnya wisatawan
pada suatu kawasan wisata akan menimbulkan reaksi pada tingkat kerukunan masyarakat damai atau konflik dalam derajat tertentu
Dalam Pitana, 2009. Tingkat kerukunan dalam penelitian ini akan dinilai
berdasarkan sikap tolong menolong dan munculnya konflik dalam masyarakat akibat pengembangan pariwisata.
b. Parameter Kebudayaan :
Unsur-unsur kebudayaan yang dapat ditemukan di semua bangsa di dunia berjumlah tujuh buah, yang dapat disebut sebagai isi pokok
dari setiap kebudayaan, yaitu : bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian
hidup, sistem religi, dan kesenian Koentjaraningrat, 1990 : 80-81. Kebudayaan dalam penelitian ini akan dibatasi pada bahasa, sistem
pengetahuan, sistem mata pencaharian dan kesenian yang kemudian akan dijabarkan kedalam indikator penelitian.
Indikator sosial budaya berdasarkan parameter kebudayaan dalam penelitian ini meliputi :
1 Peningkatan kegiatan pelestarian tradisi dan kesenian tradisional.
2 Perubahan penguasaan bahasa.
3 Perubahan tingkat pendidikan.
4 Perubahan mata pencaharian.
c. Parameter Keamanan
Indikator sosial budaya berdasarkan parameter keamanan meliputi:
1 Tingkat kriminalitas
Kriminalitas atau tindak kriminal adalah segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Pizam et al, 1982 Dalam Pitana, 2009 pariwisata berpotensi sebagai faktor penentu munculnya
commit to user
Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo
Isna Dian Paramitasari I0606025
38
berbagai bentuk kriminal. Bentuk kriminalitas kejahatan bisa berupa kejahatan terhadap wisatawan maupun kejahatan oleh
wisatawan. Tingkat kriminalitas dalam penelitian ini diukur dari banyaknya kejadian kriminalitas kejahatan akibat pengaruh
pengembangan pariwisata.
Indikator sosial budaya diatas digunakan untuk mengetahui perubahan kondisi sosial budaya masyarakat Desa Dieng sebelum dan
sesudah pengembangan pariwisata sehingga dapat diketahui dampak positif dan negatif pengembangan pariwisata terhadap kehidupan
masyarakat lokal ditinjau dari aspek sosial budaya.
3. Indikator Ekonomi