Pendekatan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel

commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT LOKAL KAWASAN WISATA DIENG, DESA DIENG, KECAMATAN KEJAJAR, KABUPATEN WONOSOBO Metode penelitian merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam suatu penelitan. Untuk mengumpulkan dan memperoleh data yang relevan dan akurat, diperlukan metode yang baik dan tepat.

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Neuman, WL 2000 Dalam Modul Bahan Ajar, Winny Astuti, 2007 penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bersifat mendiskripsikan menggambarkan suatu hal yang spesifik dari situasi tertentu masalah subyek tertentu. Hasil dari penelitian ini adalah gambaran detail dari suatu masalah subyek tertentu. Penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini terfokus pada dampak pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal yang ditinjau dari aspek fisik, sosial budaya dan ekonomi.

B. Pendekatan Penyelesaian Masalah

Dalam penelitian ini, untuk dapat mengetahui dampak pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal maka, diperlukan adanya data kondisi masyarakat sebelum pengembangan pariwisata dan kondisi sesudah pengembangan pariwisata yang meliputi kondisi fisik, sosial budaya, dan ekonomi. commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 34 Pembahasan yang akan dilakukan adalah dengan menganalisis dampak pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal sebelum dan sesudah pengembangan pariwisata ditinjau dari tiga aspek yaitu fisik, sosial budaya, dan ekonomi. Dalam penelitian ini, dampak positif maupun negatif pengembangan pariwisata mengacu pada parameter penilaian dampak pengembangan pariwisata berdasarkan literatur dampak pengembangan pariwisata yang ada. Adapun parameter penilaian tersebut adalah : Tabel 3.1 Parameter Penilaian Dampak Positif dan Dampak Negatif Pengembangan Pariwisata No Aspek Dampak Positif Dampak Negatif 1. Fisik  Perbaikan Kualitas Lingkungan terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana  Terjaganya keistimewaan lingkungan  Penurunan kualitas lingkungan  Konversi lahan yang besar  Hilangnya suasana alam 2. Sosial Budaya  Terpeliharanya kebudayaan tradisioanal  Terpeliharanya monument yang menyimpan nilai-nilai kebudayaan tempat-tempat bersejarah  Pertukaran persilangan budaya  Pembaharuan rasa bangga terhadap kesenian  Kebanggaan terhadap keberadaan diri  Peningkatan pengetahuan wawasan  Konflik antara wisatawan dan masyarakat lokal  Perilaku negatif wisatawan yang ditiru  Lunturnya karakteristik budaya  Lunturnya identitas masyarakat lokal  Meningkatnya kriminalitas, konsumerisme masyarakat lokal dan pelacuran 3. Ekonomi  Peningkatan Pendapatan Individual dan Komunal  Terbukanya lapangan kerja baru  Menurunnya angka pengaangguran  Pendapatan bias naik turun, peningkatan hanya musiman  Ketergantungan yang besar pada pariwisata Sumber : Miil, Pitana 2009, Konsep-konsep Pariwisata Diperoleh dari http:www.ar.itb.ac.idwdparchivescategorytourism-courses commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 35 Untuk mengetahui dampak pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat sebelum dan sesudah pengembangan pariwisata maka, diperlukan suatu indikator penelitian yang meliputi tiga aspek yaitu fisik, sosial budaya, dan ekonomi. Dalam menetukan indikator yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada parameter penilaian dampak positif dan negatif pengembangan pariwisata berdasar literatur yang ada. Adapun indikator tersebut adalah sebagai berikut :

1. Indikator Fisik

a. Parameter Kelengkapan Fisik Indikator fisik berdasarkan parameter kelengkapan fisik akan dibatasi pada : 1 Jumlah dan kualitas sarana pariwisata yang terdiri atas hotel home stay, alat transportasi, restoran rumah makan, dan toko kios. 2 Kuantitas dan kualitas prasarana pariwisata yang terdiri atas jalan dan parkir. Menurut Suwantoro 2001 : 19-24 unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata antara lain yaitu sarana wisata dan prasarana wisata. Pengembangan pariwisata akan berhasil jika didukung dengan ketersediaan sarana wisata dan prasarana wisata yang baik. Untuk dapat melihat adanya peningkatan kualitas lingkungan maka, dalam penelitian ini peningkatan kualitas lingkungan akan dinilai berdasarkan parameter kelengkapan fisik yang dibatasi pada ketersediaan sarana dan prasarana wisata karena pengembangan pariwisata tidak akan terlepas dari penyediaan sarana dan prasarana wisata. commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 36 b. Parameter Tata Guna Lahan Indikator fisik berdasarkan parameter tata guna lahan meliputi jumlah lahan terkonversi. Dari beberapa penelitian yaitu Diarta, 2007; George, 2004; McDonal, 2004; WTO, 1980; Lynn, 1994; McRae, 1997; McKean, 1997; Picard, 1996; Pitana, 2002; Shavit 2003; Vikers, 1989: dan Yamashita, 2003 Dalam Pitana, 2009 menyatakan bahwa dampak pengembangan pariwisata terhadap lingkungan dan alam bisa berupa pengambil-alihan lahan lindung atau konservasi untuk fasilitas pariwisata. Mengacu dari beberapa penelitian di atas maka indikator jumlah lahan terkonversi dalam penelitian ini akan dilihat dari pengambil-alihan lahan lindung atau konservasi untuk fasilitas pariwisata. Indikator fisik diatas digunakan untuk mengetahui perubahan kondisi fisik masyarakat Desa Dieng sebelum dan sesudah pengembangan pariwisata sehingga dapat diketahui dampak positif dan negatif pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal ditinjau dari aspek fisik.

2. Indikator Sosial Budaya

a. Parameter Kerukunan Indikator sosial budaya berdasarkan parameter kerukunan meliputi : 1 Tingkat Kerukunan Masyarakat Keadaan yang harmonis dalam masyarakat dapat tercipta jika masyarakat dalam kondisi rukun. Kondisi rukun terjadi jika semua pihak berada dalam kondisi damai jarang terjadi konflik dan suka tolong-menolong. Keberadaan orang baru di suatu wilayah akan mengakibatkan terjadinya keseimbangan baru pada sistem sosial di wilayah tersebut. Keseimbangan baru tersebut dapat dicapai baik malalui commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 37 mekanisme damai atau konflik. Tingkat penerimaan atau akseptabilitas komunitas lokal terhadap datangnya wisatawan pada suatu kawasan wisata akan menimbulkan reaksi pada tingkat kerukunan masyarakat damai atau konflik dalam derajat tertentu Dalam Pitana, 2009. Tingkat kerukunan dalam penelitian ini akan dinilai berdasarkan sikap tolong menolong dan munculnya konflik dalam masyarakat akibat pengembangan pariwisata. b. Parameter Kebudayaan : Unsur-unsur kebudayaan yang dapat ditemukan di semua bangsa di dunia berjumlah tujuh buah, yang dapat disebut sebagai isi pokok dari setiap kebudayaan, yaitu : bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian Koentjaraningrat, 1990 : 80-81. Kebudayaan dalam penelitian ini akan dibatasi pada bahasa, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian dan kesenian yang kemudian akan dijabarkan kedalam indikator penelitian. Indikator sosial budaya berdasarkan parameter kebudayaan dalam penelitian ini meliputi : 1 Peningkatan kegiatan pelestarian tradisi dan kesenian tradisional. 2 Perubahan penguasaan bahasa. 3 Perubahan tingkat pendidikan. 4 Perubahan mata pencaharian. c. Parameter Keamanan Indikator sosial budaya berdasarkan parameter keamanan meliputi: 1 Tingkat kriminalitas Kriminalitas atau tindak kriminal adalah segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pizam et al, 1982 Dalam Pitana, 2009 pariwisata berpotensi sebagai faktor penentu munculnya commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 38 berbagai bentuk kriminal. Bentuk kriminalitas kejahatan bisa berupa kejahatan terhadap wisatawan maupun kejahatan oleh wisatawan. Tingkat kriminalitas dalam penelitian ini diukur dari banyaknya kejadian kriminalitas kejahatan akibat pengaruh pengembangan pariwisata. Indikator sosial budaya diatas digunakan untuk mengetahui perubahan kondisi sosial budaya masyarakat Desa Dieng sebelum dan sesudah pengembangan pariwisata sehingga dapat diketahui dampak positif dan negatif pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal ditinjau dari aspek sosial budaya.

3. Indikator Ekonomi

a. Parameter Perekonomian Masyarakat Indikator ekonomi berdasarkan parameter perekonomian masyarakat meliputi : 1 Tingkat Pendapatan Pendapatan dalam penelitian ini adalah penghasilan yang diperoleh setelah melakukan usaha di sektor pariwisata. Masyarakat mendapat penghasilan jika mereka bekerja dan mendapat upah dari pekerjan di sektor pariwisata. 2 Tingkat Pengangguran Tingkat pengangguran dapat dikurangi dengan semakin banyaknya peluang kerja kesempatan kerja. Kersempatan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah besarnya serapan angkatan kerja masyarakat di dalam wilayah penelitian akibat adanya aktivitas pariwisata yang berlangsung di dalam kawasan. Semakin banyak peluang kerja di dalam kawasan maka pengaruh positif yang diberikan oleh aktivitas dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran semakin besar. commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 39 Dalam penelitian ini tingkat pengangguran akan dinilai dari besarnya kesempatan kerja masyarakat lokal Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo pada sektor usaha wisata yang berkembang seiiring dengan pengembangan pariwisata. Besarnya kesempatan kerja dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Indikator ekonomi diatas digunakan untuk mengetahui perubahan kondisi ekonomi masyarakat Desa Dieng sebelum dan sesudah pengembangan pariwisata sehingga dapat diketahui dampak positif dan negatif pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal ditinjau dari aspek ekonomi. Tabel 3.2 Penjabaran Indikator No Aspek Parameter Indikator 1. Fisik Kelengkapan Fisik Jumlah dan Kualitas Sarana Pariwisata : a. Hotel Home Stay b. Alat Transportasi c. Restoran Rumah Makan d. Toko Kios Kuantitas dan Kualitas Prasarana Pariwisata : a. Jalan b. Parkir Tata Guna Lahan Jumlah Lahan Terkonversi 2. Sosial Budaya Kerukunan Tingkat Kerukunan Masyarakat Kebudayaan Peningkatan Kegiatan Pelestarian Tradisi dan Kesenian Tradisional Perubahan Penguasaan Bahasa Perubahan Tingkat Pendidikan Perubahan Mata Pencaharian Keamanan Jumlah Kriminalitas commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 40 3. Ekonomi Perekonomian Masyarakat Tingkat Pendapatan Tingkat Pengangguran

C. Tahap Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan yang meliputi : a. Konsultasi dengan dosen pembimbing tentang tema penelitian. b. Merumuskan masalah, tujuan dan sasaran terkait dengan tema yang telah ditentukan. c. Orientasi atau eksplorasi teori secara menyeluruh dan observasi awal di lapangan. d. Melakukan proses perijinan kepada instansi yang terkait pada wilayah penelitian untuk mempermudah proses pengumpulan data informasi survey. e. Penyusunan desain survey untuk menentukan data-data apa saja yang dibutuhkan.

2. Tahap Pelaksanaan

Adapun tahapan pelaksanaan yang akan dilakukan meliputi : a. Pengumpulan Data dan Informasi Pada tahap pengumpulan data ini, hal yang dilakukan adalah mencari data-data yang diperlukan dalam penelitian baik itu data primer maupun data sekunder. b. Kompilasi Data Kompilasi data merupakan tahap pengolahan data dari data mentah yang diperoleh dari hasil survey lapangan maupun survey instansional. c. Analisis Data Setelah data tersusun secara sistematis sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan, tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. Tahap analisis data merupakan Sumber : Analisis Peneliti, 2010 commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 41 tahap yang dilakukan untuk menganalisis dampak pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal. d. Kesimpulan dan Rekomendasi. Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran rekomendasi- rekomendasi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.

D. Metodologi Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data dan Informasi

Pada tahap pengumpulan data ini, hal yang dilakukan adalah mencari data-data yang diperlukan dalam penelitian baik itu data primer dari hasil survey lapangan maupun data sekunder dari hasil survey instansional. a. Data Primer Merupakan data yang diperoleh dari hasil survey lapangan secara langsung. Teknik pengumpulan data yang dilkakukan : 1 Observasi lapangan Pengamatan secara langsung di lokasi penelitian yaitu di Kawasan Wisata Dieng, Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. 2 Wawancara Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang membantu dan melengkapi pengumpulan data yang tidak dapat diungkap dengan teknik observasi. Wawancara dilakukan secara langsung dengan informan yang terdiri dari aparat Desa Dieng, masyarakat setempat Desa Dieng, tokoh masyarakat Desa Dieng, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, serta pihak-pihak lain yang terkait. 3 Kuesioner Metode kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner atau daftar pertanyaan untuk diisi langsung commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 42 oleh responden. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Dieng, Kecamatan Dieng, Kabupaten Wonosobo. 4 Dokumentasi Lapangan Dokumentasi digunakan untuk mempermudah melakukan pengamatan dilapangan, mempermudah dalam melakukan pengeditan dan kajian data selanjutnya serta memperoleh gambaran suasana di lapangan. Untuk mendokumentasikan kondisi di Kawasan Wisata Dieng, Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo dilakukan dengan fotografi digital. b. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari hasil survey instansional. Teknik data yang dilakukan adalah : 1 Studi dokumen Dengan menelaah data-data yang diperoleh dari desa kelurahan maupun instansi lembaga lain yang terkait. 2 Studi pustaka Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang relevan sebagai acuan dalam mendukung penelitian.

2. Kompilasi Data

Setelah tahap pengumpulan data dilakukan, tahap selanjutnya adalah tahap kompilasi data. Kompilasi data merupakan tahap pengolahan data dari data mentah yang diperoleh dari hasil survey lapangan maupun survey instansional kemudian diseleksi sesuai dengan aspek-aspek kajian yaitu fisik, sosial budaya dan ekonomi serta disistematiskan sehingga dapat tersusun sebuah data yang informatif sesuai dengan kebutuhan dan dapat digunakan pada tahap selanjutnya yaitu tahap analisis. commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 43 3. Validitas Data Validitas merupakan keakuratan data yang telah dikumpulkan yang nantinya akan dianalisis dan ditarik kesimpulannya pada akhir penelitian. Usaha untuk memperoleh validitas data dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data itu Lexy J Moleong : 1995. Pengecekan ini dilakukan dengan cara menanyakan pada informan mengenai informasi yang didapat dari hasil interpretasi yang dilakukan peneliti baik dari hasil observasi lapangan, wawancara, kuesioner, maupun dokumentasi sehingga akan diperoleh keabsahan data. Tabel 3.3 Identifikasi Data No Jenis Data Macam Data Metode Sumber Data Hasil Primer Sekunder 1. Data Fisik  sarana dan prasarana pariwisata  Tata guna lahan √ √ Studi dokumen, dokumenta- si Kantor Desa, Bappeda, Disparbud Kab. Wonosobo, BPS  Sarana pariwisata : - Hotel - Alat transporta- si - Restoran rumah makan - Toko Kios  Prasarana penunjang pariwisata : - Jalan - Terminal - Parkir  Tata guna lahan commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 44 2. Data sosial budaya:  Kependudu- kan  Interaksi Sosial  Kebudayaan  Keamanan √ √ Studi dokumen, wawancara, observasi, dokumenta- si Kantor Desa, Wawancara dan kuesioner masyarakat setempat, dan tokoh masyarakat, Disparbud Kab. Wonosobo  Jumlah Penduduk  Tingkat Pandidikan  Mata Pencaharian Penduduk  Kegiatan sosial masyarakat  Pola Perilaku Masyarakat  Kebudayaan Masyarakat  Kriminalitas  Tindak Asusila 3. Data Ekonomi :  Tingkat Pendapatan  Kesempatan Kerja √ √ Studi dokumen, wawancara, Kantor Desa, Wawancara dan kuesioner masyarakat setempat, BPS, Disparbud Kab. Wonosobo  Pendapatan penduduk  Kegiatan ekonomi  Jumlah tenaga kerja 4. Peta Dasar √ Studi dokumen Kantor Desa Dieng, BPS, Disparbud Kab. Wonosobo  Peta Dasar Kawasan Wisata Dieng  Peta Administrasi Desa Dieng Sumber : Analisis Kebutuhan Data, 2010

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling , yaitu pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri- ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Untuk itu, selalu dipilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya sebagai commit to user Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo Isna Dian Paramitasari I0606025 45 sumber data yang mantap serta mengetahui permasalahan yang diteliti secara mendalam Sutopo, 1993: 27. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha memilih informan kunci key informant yang dipandang paling mengetahui permasalahan, terutama kepala desa, para pelaku usaha wisata, dan informan kunci lainnya yang merupakan masyarakat Desa Dieng bekerja di sektor pariwisata maupun non pariwisata dengan batasan waktu tinggal minimal 5 tahun. Informan kunci ini dapat menunjuk informan lain yang dipandang mengetahui lebih banyak hal-hal yang perlu diungkapkan melalui penelitian ini, sehingga jumlah informan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan, dan berhenti apabila data telah cukup terkumpulkan Yulianto Bambang Setyadi dalam Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 8, No. 2, 2007: 97-109.

F. Teknik Analisis Data