sampel. Teknik pengumpulan sampel dengan teknik non- probabilitas yang digunakan menekankan pada bentuk Purposive Sampling yaitu penarikan sampel
dilakukan berdasarkan tujuan tertentu, yaitu sampel dipilih atau ditentukan sendiri oleh si peneliti, yang mana penunjukan dan pemilihan sampel didasarkan
pertimbangan bahwa sampel telah memenuhi kreteria dan sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri utama dari populasinya.
Sampel yang dipergunakan peneliti dalam penelitian skripsi ini diambil dari Pengadilan Negeri Denpasar serta Dinas Trantib dan Satpol PP Pemerintah Kota
Denpasar yang dapat mewakili keadaan yang sebenarnya.
G. Teknik Analisis Data
Setelah keseluruhan data yang diperoleh dikumpulkan secara lengkap baik melalui studi kepustakaan, wawancara, ataupun dengan observasi kemudian
ditelaah dan dianalisa secara kualitatif yaitu dengan menghubungkan antara data yang ada yang berkaitan dengan pembahasan dan selanjutnya disajikan secara
deskriptif yang menggambarkan secara menyeluruh serta mendetail aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah dan kemudian dianalisa untuk mendapatkan
kebenaran, dengan teori yang terdapat pada buku-buku literatur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, guna mendapatkan kesimpulan sebagai akhir
dari penulisan skripsi ini.
22
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENERAPAN SANKSI PIDANA
TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PELACURAN
2.1 Tindak Pidana Pelacuran 2.1.1 Pengertian Tindak Pidana
Istilah yang dipakai dalam hukum pidana yaitu “Tindak Pidana”. Istilah ini, tumbuh dari pihak Kementrian Kehakiman, dan sering dipakai dalam Perundang-
Undangan.
19
Istilah “tindak pidana” dalam bahasa Belanda disebut “Strafbaar feit
”, yang sebenarnya merupakan istilah resmi dalam Strafwetboek atau Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP, yang sekarang berlaku di Indonesia.
Ada istilah dalam bahasa Asing yaitu “Delict”.
20
Kata “Delict” diartikan dalam bahasa Jerman, sedangkan kata “Delik” berasal dari bahasa Latin yakni “Delictum”, dalam bahasa Prancis disebut “Delit”, dan
dalam Bahasa Belanda disebut “Delict”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti delik diberi batasan yakni “Perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena
merupakan pelanggaran terhadap Undang- Undang, Tindak Pidana”.
21
19
Moeljatno, Op.cit, hlm. 54.
20
Wirjono Prodjodikoro, Op.cit, hlm. 50.
21
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka.