b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data-data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yaitu penelaahan terhadap Peraturan Perundang-Undangan terkait, serta buku-
buku litrature sebagai bahan bacaan. Studi kepustakaan ini menelaah bahan-bahan hukum yang pokok yaitu undang-undang dalam arti materil dan formil, hukum
kebiasaan dan hukum adat yang tercatat, yurisprudensi, traktat dan doktrin. Dalam hal ini Peraturan Perundang-Undangan yakni Peraturan Daerah Kota Denpasar
No. 7 Tahun 1993 tentang Pemberantasan Pelacuran di Kota Denpasar, sebagaimana telah diubah dengan Perda Kota Denpasar No. 2 tahun 2000.
Menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji menyatakan bahwa dalam suatu penelitian ini mengandalkan pada penggunaan bahan hukum primer bahan
hukum yang mengikat, bahan hukum sekunder yang memberi penjelasan mengenai bahan hukum primer, dan bahan hukum tertier bahan hukum yang
memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder.
17
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun cara yang digunakan dalam hal tehnik pengumpulan data untuk mengkaji permasalahan dalam penelitian ini dengan cara :
a. Teknik studi kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan, membaca,
mencatat, dan menelaah, mengkaji dan menganalisa dari peraturan
17
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, 1998, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali, Jakarta, hlm. 39.
perundang-undangan, hasil penelitian hukum, dan buku-buku yang memiliki relevansi dengan permasalahan yang ada. Keseluruhan data kepustakaan
tersebut dibuat dalam bentuk card system. b.
Teknik Wawancara, merupakan proses interaksi dan komunikasi serta cara memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada narasumber yang akan
diwawancarai. Tehnik yang dilakukan bukan hanya bertanya pada seorang melainkan dilakukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang secara terbuka
untuk memeperoleh informasi yang relevan dengan masalah penelitian. c.
Teknik Observasi yakni suatu pengamatan yang dilakukan untuk tujuan penelitian yang dilakukan serta dilakukan secara sistematis melalui
perencanaan yang matang. Pengamatan dimungkinkan berfokus pada fenomena sosial ataupun perilaku-perilaku sosial. Pengamatan merupakan
salah satu metode pengumpulan data pada penelitian hukum empiris sosiologis.
18
Pengamatan ini dilakukan di Pengadilan Negeri Denpasar dengan melihat atau mengamati sidang tindak pidana pelacuran secara
langsung.
F. Teknik Penentuan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang dipergunakan adalah teknik non-probability sampling. Teknik ini digunakan agar diperoleh subyek-
subyek yang ditunjuk sesuai dengan tujuan penelitian, dimana semua populasi mempunya kemungkinan dan kesempatan yang sama untuk ditetapkan menjadi
18
Suratman dan Philips Dillah, Op.cit, hlm. 135.