Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Uraian Kegiatan
TAHUN 20122013 Januari
Februari Maret
April Mei
Juni 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4
1. Penyusunan
Proposal
2. Seminar Proposal
3. Revisi dan
Bimbingan
4. Perencanaan
5. Pelaksanaan
Siklus I
Siklus II
Siklus III
6. Pengolahan dan
Analisis Data
7. Penyusunan dan
Revisi Skripsi
8. Sidang Skripsi
Catatan: Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu pihak-pihak yang menjadi bahan untuk pengumpulan data. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai subjek yaitu siswa
kelas V SDN 2 Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon tahun ajaran 200112012 yang berjumlah 44 orang, terdiri dari 26 orang siswa perempuan dan
18 orang siswa laki-laki. Adapun alasan peneliti memilih subjek penelitian tersebut karena adanya
permasalahan yang timbul pada kelas V yaitu kurangnya pemahaman siswa pada materi keragaman budaya. Sehingga subjek yang diteliti yaitu siswa kelas V.
C. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan karena adanya masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran pada pembelajaran IPS dengan materi keragaman budaya di
Provinsi Jawa Barat di kelas V SDN 2 Pamengkang Kecamatan Mundu
Kabupaten Cirebon. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan upaya perbaikan pembelajaran di kelas agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif
dan siswa dapat memenuhi target ketuntasan belajar. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas serta memperbaiki
praktik pembelajaran yaitu dengan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Kemmis Sumadayo, 2013: 19 yaitu,
“Penelitian tindakan merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari
situasi”. Selanjutnya Kasbolah dan Sukarnyana 2006: 4 mengungkapkan bahwa,
“Dengan melakukan penelitian tindakan kelas guru dapat memperbaiki praktik pembelajaran menjadi lebih efektif.
Sejalan dengan pendapat sebelumnya menurut Asrori 2011: 6 Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara
lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Dalam melakukan penelitian tindakan kelas, terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pelaksanaannya. Menurut Wiriaatmadja Sumadayo,
2013: 27 prosedur langkah-langkah pelaksanaannya terdiri atas empat tahap, yaitu sebagai berikut.
a. Perencanaan plan
b. Pelaksanaan tindakan action
c. Pengamatan observation
d. Refleksi reflection
Sedangkan langkah-langkah PTK menurut Arifin 2012: 111 yaitu, “penetapan fokus masalah penelitian, perencanaan tindakan perbaikan, observasi
dan interpretasi, evaluasi dan refleksi, serta simpulan dan ti ndak lanjut”.
Menurut Arifin 2012: 107 kelebihan PTK yaitu sebagai berikut.
a. Hasil PTK kolaboratif dapat dijadikan feedback bagi sistem
pembelajaran dengan cara yang lebih substansial dan kritis b.
Mendorong guru untuk berbagi masalah pembelajaran terhadap pihak- pihak yang terkait
c. Dapat memberdayakan potensi guru
d. Tumbuhnya rasa memiliki melalui kolaborasi tim dalam PTK
e. Tumbuhnya berpikir kritis dan kreatif, sistematis, dan logis melalui
interaksi terbuka yang bersifat reflektif-evaluatif dalam PTK f.
Adanya upaya saling mendorong untuk berubah dalam kerja sama g.
Meningkatnya kesepakatan melalui kerja sama secara demokratis dan dialogis
h. Timbulnya semangat dan motivasi kerja melalui dinamika kelompok.
Selain memiliki berbagai kelebihan, metode penelitian tindakan kelas pun memiliki beberapa kelemahan. Adapun kelemahan PTK menurut Shumsky
Sumadayo, 2013: 37 adalah sebagai berikut. a.
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada anda sendiri karena terlalu banyak berurusan dengan
hal-hal praktis b.
Rendahnya efisiensi waktu karena anda harus punya komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya sementara anda masih harus melakukan
tugas rutin c.
Konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan
anggota-anggota kelompoknya dalam situasi tertentu, padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimpin demikian.
Meskipun demikian, metode penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Metode PTK ini banyak
digunakan oleh guru untuk menyelesaikan masalah pada kegiatan pembelajaran dalam rangka meningkatkan serta memperbaiki proses belajar mengajar di kelas
agar mutu pembelajaran menjadi lebih baik.
2. Desain Penelitian