Analisis Data Teknik Pengolahan dan Analisis Data

dikatakan lulus bila telah mencapai nilai KKM yaitu 63, sedangkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Teknik pengolahan data hasil dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1 Menentukan skor dari setiap nomor soal. 2 Menghitung jumlah skor yang diperoleh tiap siswa. 3 Memberi nilai angka dengan cara seperti berikut ini. Nilai Akhir = skor yang diperoleh × 100 jumlah skor maksimum

2. Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono 2005: 89 bahwa Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan pendapat diatas, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara mengkoordinasikan data ke dalam kategori dan memilih mana data yang penting untuk dipelajari kemudian membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami. Teknik analisis data yang peneliti laksanakan yaitu mengacu pada teknik analisis model Miles and Huberman. Miles dan Huberman Sugiyono, 2005: 91 mengemukakan bahwa, “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas dalam analisis data tersebut yaitu data reduction reduksi data, data display penyajian data, dan conclusion drawingverification. Langkah-langkah analisis data menurut Model Miles dan Huberman Sugiyono, 2005: 91 adalah sebagai berikut. a. Data Reduction Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. b. Data Display Penyajian Data Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa “yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”. Dengan mendisplay data maka akan mudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. c. Conclusion Drawing Verification Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Berdasarkan teori di atas, maka dalam menganalisis data peneliti menggunakan tiga langkah sebagai berikut. a. Data Reduction Reduksi Data Hal yang menjadi fokus kajian dalam mereduksi data pada penelitian ini adalah merangkum data kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model cooperative learning tipe make a match pada kelas V SDN 2 Pamengkang serta menelaah sejauh mana penelitian tindakan ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi keragaman budaya di Provinsi Jawa Barat. b. Data Display Penyajian Data Setelah data direduksi ke dalam fokus kajian tertentu, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data melalui analisis yang mendalam agar terlihat adanya hubungan interaktif yang saling mempengaruhi, sehingga dapat terlihat data-data yang berkesinambungan antara kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa melalui penggunaan model cooperative learning tipe make a match di kelas V SDN 2 Pamengkang pada materi keragaman budaya di Provinsi Jawa Barat. c. Conclusion DrawingVerification Dalam langkah ini peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitiannya dalam menjawab rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian. Peneliti akan mengetahui sejauh mana aktivitas siswa, kinerja guru, dan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa melalui penggunaan model cooperative learning tipe make a match tempel di kelas V SDN 2 Pamengkang pada materi materi keragaman budaya di Provinsi Jawa Barat.

G. Validasi Data

Validasi data pada penelitian ini merujuk pada pendapat Hopkins Wiriaatmaja, 2009: 168-171, yaitu ‟Member Check, Triangulasi, Saturasi, Eksplanasi Saingan, Audit Trail, Expert Opinion, dan, Key Respondents Review ’. Adapun validasi data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Member Check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama melakukan proses penelitian pada pembelajaran IPS tentang keragaman Budaya Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan model cooperative learning tipe make a match yang berlangsung dengan cara mengkonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan dengan tujuan agar informasi yang diperoleh dapat dipastikan keabsahannya. Contohnya pada saat pembelajaran peneliti menemukan siswa yang cenderung pasif dan hasil belajarnya kurang memuaskan, kemudian peneliti melakukan member check kepada guru mengenai siswa tersebut dengan bertanya seperti apa dalam kesehariaannya. Jika hasilnya sama maka data tersebut dapat dipastikan keabsahannya. 2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti mengenai materi tentang Keragaman Budaya di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan model cooperative learning tipe make a match dengan cara membandingkan dari sumber lain yaitu guru dan siswa. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menggabungkan dari tiga sudut pandang. Misalnya ketika pembelajaran di siklus I belum mencapai target yang ditentukan, peneliti berdiskusi dengan observer untuk mengetahui kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran, kemudian melihat hasil rekaman ternyata

Dokumen yang terkait

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pendekatan pembelajaran cooperative learning type make a match di kelas V MI Nurul Jihad Kota Tangerang : penelitian tindakan kelas di MI Nurul Jihad Tangerang

0 5 125

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 2 BUMIHARJO

2 9 80

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI SD.

0 3 31

PENGGUNAAN MEDIA KARTERITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon).

0 1 41

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH MENGGUNAKAN MEDIA KARTU SOAL-JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM KELAS IV SDN 2 KARANGREJA KECAMATAN SURANENGGALA KABUPATEN CIREBON.

0 0 47

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADAT, CAIR DAN GAS.

0 0 29

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADAT, CAIR DAN GAS.

0 1 24

Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa

0 0 9