Solvabilitas Opini Audit Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

penjualan aset lebih memberikan informasi yang pasti tentang laba secara berkala dibandingkan ROE Return on Equity dan ROI Return on Investment. Menurut Respati 2004 dalam Lestari, 2010:37, penggunaan ROA sebagai indikator profitabilitas perusahaan berkaitan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dipakai dalam penelitian Dyer dan McHugh 1975 dan Na’im 1998. Dari uraian di atas tampak bahwa tingkat profitabilitas suatu perusahaan mempengaruhi rentang waktu penyelesaian audit dan pengumuman laporan keuangantahunan.

2.1.5.3 Solvabilitas

Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi Harahap, 2011:303. Telah dikemukakan bahwa peningkataan jumlah hutang perusahaan, akan memberikan tekanan kepada perusahaan agar merilis laporan keuangan yang telah diaudit lebih cepat untuk meyakinkan kreditur Abdula 1996. Debt to Equity RatioDER digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkat solvabilitas dalam penelitian ini. DER merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara tingkat hutang dengan tingkat modal yang dimiliki perusahaan. Peneliti menggunakan rasio DER sebagai proksi dari tingkat solvabilitas karena DER lebih memberikan informasi yang pasti bagi pihak investor dibandingkan dengan rasio solvabilitas yang lain. Debt to Equity RatioDER telah dipelajari secara empiris oleh beberapa peneliti seperti Carslaw dan Kaplan 1991 dan Abdula 1996 dan hasilnya tidak ada hubungan yang signifikan antara Debt to Equity RatioDER dengan audit delay. Universitas Sumatera Utara

2.1.5.4 Opini Audit

Ada lima tipe pendapat laporan audit yang diterbitkan oleh auditor Mulyadi, 2002:20 : 1 Pendapat wajar tanpa pengecualian Unqualified Opinion.Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan. 2 Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan Unqualified Opinion Report with Explanatory Language.Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau telah sesuai standar auditing. Penyajian laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi yang diterima umum, tetapi terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan penjelasan lain laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan. 3 Pendapat wajar dengan pengecualian Qualified Opinion.Auditor memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam laporan audit apabila lingkup audit dibatasi oleh klien, auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada diluar kekuasaan Universitas Sumatera Utara klien maupun auditor, laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum, dan prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten. 4 Pendapat tidak wajar Adverse Opinion.Pendapat tidak wajar merupakan kebalikan dari pendapat wajar tanpa pengecualian. Akuntan memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan klien. 5 Pernyataan tidak memberikan pendapat Disclaimer of Opinion.Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat no opinion report. Kondisi yang menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah: a. Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkungan audit. b. Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya. Carslaw dan Kaplan dalam Saputri, 2012 menemukan adanya hubungan positif antara opini audit dengan audit delay. Pada perusahaan yang menerima jenis pendapat qualified opinion akan menunjukkan audit delay yang lebih panjang dibandingkan dengan perusahaan yang menerima pendapat unqualified opinion. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Ashton et alserta Ahmad dan Kamarudin yang membuktikan pula bahwa audit delay akan lebih panjang jika Universitas Sumatera Utara perusahaan menerima pendapat qualified atau selain pendapat unqualified. Menurut Elliott audit delay akan relatif lama pada perusahaan yang menerima qualified opinion, disebabkan karena proses pemberian opini auditor melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang lebih senior atau staf teknis lainnya dan perluasan lingkup audit. Pada penelitian ini akan digunakan variabel dummy untuk mengukur opini audit, yaitu pemberian angka 1 satu pada unqualified opinion dan angka 0 nol pada non-unqualified opinionsemua opini audit di luar unqualified opinion.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian tentang audit delay telah dilakukan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Modugu et al 2012 lewat penelitiannya yang berjudul Determinants of Audit Delay in Nigerian Company : Empirical Evidance menggunakan 7 variabel independen yaitu ukuran perusahaan, DER, profitabilitas, cabang dari perusahaan multinasional, ukuran KAP, biaya audit, dan tipe perusahaan. Modugu et al menggunakan sampel 20 perusahaan go public selama periode 2009 - 2011 dan menemukan bahwa dibutuhkan minimal 30 hari serta maksimal 276 hari bagi perusahaan-perusahaan di Nigeria untuk menerbitkan laporan keuangannya. Penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa penentu utama dari audit delay adalah cabang perusahaan multinasional, ukuran perusahaan dan biaya yang dibayarkan kepada auditor. Di Indonesia, Kartika 2009 mengambil sampel penelitian sebanyak 199 pada periode 2005 – 2007, menguji 4 faktor yang dapat mempengaruhi audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Faktor – faktor tersebut Universitas Sumatera Utara adalah Return on Assets ROA, Debt to Equity Ratio DER, total aktiva serta reputasi kantor akuntan publik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan secara simultan bahwa Return on Assets ROA, Debt to Equity Ratio DER, total aktiva serta reputasi kantor akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Tetapi secara parsial, Return on Assets ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay dan Debt to Equity Ratio DER, total aktiva serta reputasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap audit delay. Rata-rata lamanya audit delay didapat 72,58 hari dengan nilai minimum 27 hari dan maksimum 124 hari. Selanjutnya Lestari 2010 menguji secara empiris pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor terhadap audit delay pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan yang terkategori high profile dengan sampel 100 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2008. Pengujian secara simultan menyimpulkan bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Pengujian secara parsial memperlihatkan hasil bahwa ada 3 dari 5 faktor yang berpengaruh terhadap auditdelay, yakni faktor profitabilitas, solvabilitas, dan kualitas auditor. Dan rata-rata audit delay perusahaan sampel di Bursa Efek Indonesia sepanjang 2004-2008 adalah 71,80 hari. Yovance 2011 meneliti pengaruh Debt to Total Assets Ratio DTAR, kualitas audit dan opini going concern terhadap Audit Report Lag ARL pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2006 Universitas Sumatera Utara hingga tahun 2008. Diperoleh 18 perusahaan yang akan dijadikan objek penelitian. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa DTAR, kualitas audit, dan opini going concern tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ARL. Tetapi secara parsial, DTAR berpengaruh positif terhadap ARL, sedangkan kualitas audit dan opini going concern tidak berpengaruh terhadap ARL. Sedangkan Stephani 2010 meneliti pengaruh tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas, ukuran perusahaan, kualitas KAP, dan jenis industri terhadap audit delay pada perusahaan pertambangan dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Diperoleh sampel sebanyak 35 perusahaan sebagai objek penelitian selama tiga tahun mulai tahun 2007 sampai 2009 sehingga diperoleh 105 unit analisis. Hasil penelitian yang dilakukan Stephani adalah kelima variabel independen berpengaruh signifikan terhadap audit delay secara bersama-sama. Secara parsial Kualitas KAP dan jenis industri berpengaruh negatif terhadap audit delay, sementara tiga variabel independen lainnya ROA, DER dan total asset tidak berpengaruh terhadap audit delay Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Modugu et al 2012 Determinants of Audit Delay in Nigerian Companies: Empirical Evidence Variabel Independen : Ukuran perusahaan, cabang dari perusahaan multinasional, biaya audit, debt-equity- ratio, tingkat profitabilitas, ukuran KAP, serta jenis industri Faktor penentu utama dari audit delay adalah cabang perusahaan multinasional, ukuran perusahaan dan biaya yang dibayarkan kepada auditor Universitas Sumatera Utara Variabel Dependen : Audit Delay Kartika 2010 Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen : Return on AssetsROA, Debt to Equity Ratio DER, total aktiva serta reputasi kantor akuntan publik Variabel Dependen : Audit Delay Secara simultan Return on Assets ROA, Debt to Equity Ratio DER, total aktiva serta reputasi kantor akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Tetapi secara parsial, Return on Assets ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay dan Debt to Equity Ratio DER, total aktiva serta reputasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap audit delay Yustina 2011 Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen : Ukuran perusahaan total assets, ukuran KAP dan jenis opini audit Variabel Dependen : Audit Delay Secara parsial ukuran perusahaan total assets dan jenis opini audit tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Dan ukuran KAP secara parsial memiliki pengaruh negatif terhadap audit report lag. Dan secara simultan ukuran perusahaantotal assetss, ukuran KAP dan jenis opini audit berpengaruh terhadap audit report lag Yovance 2011 Pengaruh Debt to Total Assetss Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Debt to Total Assetss Ratio DTAR, kualitas audit dan opini going concern DTAR, kualitas audit, dan opini going concern tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ARL. Tetapi secara parsial, DTAR berpengaruh positif terhadap ARL, sedangkan kualitas audit dan opini going concern tidak Universitas Sumatera Utara yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia berpengaruh terhadap ARL. Stephani 2010 Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Pertambangan dan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009 Variabel Independen : Tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas, ukuran perusahaan, kualitas KAP, dan jenis industri Variabel Dependen : Audit Delay Kelima variabel independen berpengaruh signifikan terhadap audit delay secara bersama- sama. Secara parsial Kualitas KAP dan jenis industri berpengaruh negatif terhadap audit delay, sementara tiga variabel independen lainnya ROA, DER dan total asset tidak berpengaruh terhadap audit delay

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep – konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan Notoatmdjo, 2002. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, terdapat banyak faktor yang diuji apakah memiliki pengaruh terhadap audit delay. Dan pada penelitian ini, faktor-faktor yang akan diuji adalah ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas, dan opini audit. Model kerangka pemikiran di bawah ini akan menegaskan bahwa faktor- faktor seperti ukuran perusahaan yang ditunjukkan dalam Total Assets, profitabilitas yang ditunjukkan dalam Return on Assets ROA, solvabilitas yang ditunjukkan dalam Debt to Equity Ratio DER, serta opini audit akan memberikan pengaruh terhadap audit delay perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan maka model kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : H1 H2 H5 H3 H4 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Ukuran Perusahaan

Total Assets X1 Tingkat Profitabilitas Return on Assets X2 Tingkat Solvabilitas Debt to Equity Ratio X3 Opini Audit X4 AUDIT DELAY Y Universitas Sumatera Utara Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang bersifat praduga, karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis dan kerangka konseptual di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. H2 : Tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. H3 : Tingkat Solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. H4 : opini audit berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. H5 : Ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas, dan opini audit berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Hadjar 1999:102 adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal, yaitu berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2003:30. Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas dan opini audit terhadap audit delay pada perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.

3.2 Jenis Data dan Sumber Data

Data adalah sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan observasi suatu objek. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numerik dan merupakan data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data amatan yang berupa data sekunder diambil dari laporan keuangan perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2010-2012. Berdasarkan waktu pengumpulannya, data penelitian yang digunakan bersifat pooling yaitu gabungan dari data time series dan data Universitas Sumatera Utara cross sectional selama pengamatan tahun 2010-2012. Data yang digunakan diperoleh dari situs www.idx.co.id

3.3 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan diakses melalui situs www.idx.co.idPenelitian ini dimulai bulan November 2013 – Maret 2014. Adapun jadwal penelitian yang dirancangkan peneliti dapat dilihat melalui tabel berikut ini : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No Kegiatan Nov ‘13 Des ‘13 Jan ‘13 Feb ‘14 Mar ‘14 1 Pengajuan dan pengesahan judul proposal 2 Bimbingan dan penyelesaian proposal 3 Ujian Komprehensif 4 Seminar proposal 5 Bimbingan dan penyelesaian skripsi 6 Sidang skripsi

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Universitas Sumatera Utara Definisi operasional adalah penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur mengoperasionalisasi construct abstraksi menjadi variabel penelitian yang dapat diuji Indriantoro et al, 1999:248. Adapunvariabel dalam penelitian ini dibagi menjadi variabel dependen dan variabel independen.

3.4.1 Variabel Dependen