2.1.3 Pengertian Standar Auditing
Standar auditing merupakan ukuran pelaksanaan tindakan yang menjadipedoman umum bagi auditor dalam melaksanakan audit Mulyadi,
2002:16. Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Auditing PSA No. 01 SA Seksi
150
2
adalah sebagai berikut : 1.
Standar Umum a Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
danpelatihan teknis cukup sebagai auditor. b Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalamsikap mental harus diperhatikan oleh auditor. c Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajibmenggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama 2.
Standar Pekerjaan Lapangan a Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asistenharus disupervisi dengan semestinya. b Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
untukmerencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yangakan dilakukan.
c Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar
memadaiuntuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
Universitas Sumatera Utara
3. Standar Pelaporan
a Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusunsesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
b Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporankeuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansitersebut dalam periode sebelumnya.
c Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporankeuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan
demikiantidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan,maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor
dikaitkan denganlaporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelasmengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika
ada, dan tingkattanggungjawab yang dipikul oleh auditor Mulyadi 2002:16- 17.
Dengan adanya standar pekerjaan lapangan pertama dan ketiga yang menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang
dan pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai, maka penyelesaian audit pada suatu perusahaan akan membutuhkan waktu yang relatif lama,
akibatnya akuntan publik dapat menunda untuk mempublikasikan laporan audit atau laporan keuangan auditannya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Pengertian Audit Delay