| 55
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
a.
Ruang tempat dalam aspek fisiknya
b.
Pelaku, yaitu semua orang yang terlibat dalam sekolah
c.
Kegiatan, yaitu apa yang dilakukan orang dalam situasi itu
d.
Objek, yaitu benda-benda yang terdapat ditempat itu
e.
Perbuatan, tindakan-tindakan tertentu
f.
Kejadian, atau rangkaian peristiwa yaitu rangkaian kegiatan
g.
Tujuan, apa yang ingin dicapai organisasi
h.
Waktu urutan kegiatan
i.
Perasaan, emosi yang dinyatakan dan dirasakan
Dalam penelitian ini teknik observasi yang dilakukan adalah yang berhubungan dengan proses pengumpulan data tentang pengaruh gaya
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru.
I. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data dilakukan secara kuantitatif, rumus-
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Seleksi Data
Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan
untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah.
| 56
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Klasifikasi Data
Setelah melakukan tahap penyeleksian data, langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data berdasarkan variabel X dan Y sesuai dengan sampel
penelitian. Kemudian dilakukan skor pada setiap alternative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yaitu menggunakan skala likert.
Jumlah skor yang diperoleh dari data responden merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan data.
3. Pengolahan Data
a. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan
Perhitungan Rata-Rata Weight Means Score
Perhitungan dengan teknik ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah
ditentukan. Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut: Menentukan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban
Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap
pernyataan yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden yang memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian kalikan dengan
alternatif itu sendiri. Menghitung nilai rata-rata
X
untuk setiap butir pertanyaan dalam bagian angket, dengan menggunakan rumus:
| 57
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
N X
X
Keterangan :
X
= Nilai rata-rata yang dicari X = Jumlah skor gabungan frekuensi jawaban dikali bobot untuk
setiap alternatif kategori N = Jumlah responden
Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban.
Adapun kriteria yang penulis pergunakan adalah :
Tabel 3.6. Daftar Konsultasi WMS
Rentang nilai
Kriteria Penafsiran
Variabel X Gaya
Kepemimpinan Transformasional Kepala
Variabel Y Disiplin Kerja
Guru
| 58
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sekolah
4,01-5,00 Sangat
Baik SL Selalu
SL Selalu
3,01-4,00 Baik
S Sering S Sering
2,01-3,00 Cukup
KD Kadang-kadang KD
Kadang- kadang
1,01-2,00 Rendah
JR Jarang JR Jarang
0,01-1,00 Sangat
Rendah TP Tidak Pernah
TP Tidak
Pernah
b. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi dimaksud untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data yang ada. Pengujian ini menentukan teknik
statistik seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad 1985:956:
“Tidak semua populasi secara normal. Dalam hal ini digunakan teknik yang menyebar normal, teknik statistik yang dipakai
| 59
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
sering disebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran yang tidak normal dipakai teknik non parametrik. Sebuah teknik yang tidak
terikat oleh bentuk penyebaran .”
Sejalan dengan pendapat tersebut diatas, maka Pengujian ini dilakukan dengan formula Chi-Kuadrat, sebagai berikut :
E E
O
i
i i
2 2
Dimana :
2
= Kuadrat Chi yang dicari Oi = Frekuensi hasil penelitian
Et = Frekuensi yang diharapkan Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan rumus di atas
sebagai berikut : a. Menyajikan skor mentah pada variabel yang diteliti
b. Merubah skor mentah menjadi skor baku, dengan formula :
S X
X
T
i
10
50
Keterangan : X
= Data skor rata-rata masing-masing responden
X
= Rata-rata S
= Simpangan baku c. Menguji normalitas data dengan langkah sebagai berikut :
| 60
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Menentukan rentang R yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah
Menentukan banyak kelas dengan rumus: BK = 1 + 3.3 log n Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:
s BanyakKela
g n
KL tan
Re
Menyusun tabel distibusi frekuensi skor baku berdasarkan pengamatan dan yang diharapkan, dengan urutan sebagai berikut :
a Mengelompokkan data sesuai dengan banyak interval dan
panjang kelas b
Menghitung frekuensi skor pengamatan tiap kelas pada masing-masing panjang interval
c Menentukan batas bawah skor kiri interval dan batas skor
kanan interval d
Menghitung nilai Z setiap kelas :
S X
Bk Z
Keterangan : Bk
= Skor batas kelas distribusi
X
= Rata-rata distribusi
S = Standar durasi
e Menentukan nilai O - Z tabel dari tabel
| 61
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
f Mencari luas E
i
frekuensi yang diharapkan yang diperoleh dengan cara mengalikan luas interval dengan n
g Mencari O
i
frekuensi hasil penelitian yang diperoleh dengan cara melihat jumlah tiap kelas interval f pada tabel distribusi
frekuensi h
Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan
i Menentukan keberartian chi kuadrat dengan membandingkan
nilai persentase untuk distribusi chi kuadrat.
c. Pengujian Hipotesis Penelitian
Setelah tahap pengolahan data selesai, kemudian dilanjutkan dengan hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai dengan
permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabel
yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan
antara variabel
penelitian. Rumus-rumus
yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
a. Korelasi Sederhana
2 2
2 2
Y Y
n X
n Y
X XY
n r
| 62
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sudjana, 1992:369 Untuk menguji signifikansi korelasi diuji dengan menggunakan
rumus t student:
2
1 2
r n
r t
b. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen variabel X terhadap variabel
dependen variabel Y. Untuk mengujinya dipergunakan rumus sebagai berikut :
100
2
r
KD
c. Kategori Korelasi
Sebagai bahan untuk interpretasi atas hasil korelasi, maka ditentukan tolok ukur yang dikemukakan oleh Subino 1982 : 66-
67, sebagai berikut : Kurang dari 0,20 = Hubungan dapat dianggap tidak ada
0,21 - 0,40 = Hubungan ada tapi rendah
0,41 - 0,70 = Hubungan cukup
0,71 - 0,90 = Hubungan tinggi dan kuat
0,91 - 1,00 = Hubungan sangat tinggi
2. Analisis Regresi