Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

f. Lembar Latihan Menganalisis Makalah Lembar latihan kemampuan analisis diberikan kepada mahasiswa pada awal pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan siswa dalam menulis makalah. Lembar latihan berupa kertas folio bergaris yang disediakan oleh peneliti. Setiap kegiatan menulis makalah sejak perencanaan, penulisan, dan revisi dikumpulkan berbentuk dokumen portofolio. Kumpulan karangan tersebut dapat menunjukkan kekurangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran.

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah data dari berbagai instrumen diperoleh, kemudian data diklasifikasikan menurut jenisnya. Data primer berupa makalah dijadikan satu klasifikasi, data sekunder berupa hasil angket, penilaian diri, dan jurnal mahasiswa masing-msing dijadikan tiga klasifikasi data. Data yang terkumpul bersifat kualitatif, karena itu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini pada umumnya adalah teknik analisis deskriptif. Kemampuan mahasiswa menulis makalah berbasis penelitian dianalisis berdasarkan aspek-aspek karya tulis ilmiah. Aspek-aspek tersebut di antaranya: a. kemampuan menggunakan ciri-ciri makalah yang meliputi: 1 perumusan masalah, 2 penyajian pengertian tentang judul atau permasalahan, 3 penyajian fakta, 3 pembahasan masalah, 4 penerapan landasan teori yang relevan dengan permasalahan; b. kemampuan menerapkan struktur makalah yang meliputi: 1 penulisan judul, 2 penulisan peruntukan, 3 pencantuman nama dan identitas penulis, 4 pencantuman nama lembaga, kota, dan tahun penulisan makalah, 5 organisasi makalah: pendahuluan, isi, dan penutup, 6 penggunaan rujukan pustaka, 7 penyajian data berasarkan hasil penelitian, dan 8 penggunaan daftar pustaka; c. kemampuan menggunakan kebahasaan dalam makalah yang meliputi: 1 penggunaan huruf kapital, ejaan, tanda baca, dan istilah, 2 ketepatan penggunaan pilihan kata dan bentukan kata, 3 penggunaan kalimat efektif, 4 penyusunan paragraf yang kohesif dan koheren. Analisis makalah dilakukan antarpenimbang oleh dua orang dosen model yang sudah berpengalaman menilai makalah. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga tingkat objektivitas pengukuran. Pedoman penilaian kemampuan mahasiswa menulis makalah berbasis penelitian disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 5.1 Pedoman Penilaian Makalah Berbasis Penelitian No. Aspek-aspek Penilaian Nilai Skor A B C D E 1. Ciri-ciri Makalah 1.1 Merumuskan masalah 1.2 Menyajikan pengertian tentang judul atau permasalahan 1.3 Menyajikan fakta 1.4 Membahas masalah 1.5 Menerapkan landasan teori yang relevan dengan permasalahan 2. Struktur Makalah 2.1 Menulis judul 2.2 Menulis peruntukan 2.3 Mencantumkan nama dan identitas penulis 2.4 Mencantumkan nama lembaga, kota, dan tahun penulisan makalah 2.5 Disusun atas organisasi makalah: pendahuluan, isi, dan penutup 2.6 Penggunaan rujukan pustaka 2.7 Penyajian data berasarkan hasil penelitian 2.8 Penggunaan daftar pustaka 3. Penggunaan Kebahasaan 3.1 Penggunaan huruf kapital, ejaan, tanda baca, dan istilah 3.2 Penggunaan pilihan kata dan bentukan kata 3.3 Penggunaan kalimat efektif 3.4 Penyusunan paragraf yang kohesif dan koheren Keterangan: Nilai A= Sangat Baik, B=Baik, C=Kurang Baik, D=Cukup, E=Jelek Skor: A=5, B=4, C=3, D=2, E=1 Sumber: Suherli 2002 dengan penyesuaian. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa menulis makalah berbasis penelitian dilakukan penilaian terhadap semua aspek beserta unsur-unsurnya. Setiap unsur yang diukur diberi bobot nilai A, B, C, D, dan E sesuai dengan tingkat kemampuan mahasiswa yang diperlihatkan dalam makalahnya. Makna nilai-nilai tersebut masing-masing ialah sebagai berikut: A adalah sangat baik, B adalah baik, C adalah kurang baik, D adalah kurang, dan E adalah jelek. Setiap huruf mutu yang didapat diberi bobot berupa skor angka. Adapun bobot angka untuk setiap huruf mutu adalah sebagai berikut: Huruf mutu A diberi bobot nilai 5, huruf mutu B diberi bobot nilai 4, huruf mutu C diberi bobot nilai 3, huruf mutu D diberi bobot nilai 2, dan huruf mutu E diberi bobot nilai 1. Penilai memberikan skor berdasarkan pengamatannya terhadap kualitas penggunaan aspek-aspek menulis makalah yang dibuat oleh mahasiswa. Dengan demikian mahasiswa diberi bobot angka 1 - 5 untuk setiap aspek yang ditulisnya sesiaai dengan kualitasnya. Berdasarkan kepada sistem pengukuran di atas, maka dapat ditetapkan rentangan skor kemampuan mahasiswa dalam menulis makalah jenis tinjauan ilmiah. Skor terendah atas kemampuan mahasiswa menulis makalah adalah 15, sedangkan skor tertinggi adalah 75. Penilaian makalah mengalami penyempurnaan dalam penelitian. Makalah yang ditulis mahasiswa merupakan suatu karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian. Untuk mengetahui kadar keilmiahannya maka dirancang pedoman penilaian keilmiahan makalah. Kriteria penilaian keilmiahan makalah yang disarankan Jacobs dkk. 1981: 101 dan Suherli 2002 meliputi isi makalah, organisasi makalah, pilihan kata, kalimat, ejaan, dan mekanik. Dengan beberapa penyesuaian, pedoman tersebut digmanfaatkan untuk menilai keilmiahan makalah. Berikut ini disajikan pedoman penilaian keilmiahan makalah. Tabel 5.2 Pedoman Penilaian Keilmiahan Makalah Berbasis Penelitian Aspek Kategori Level Skor Kriteria Skor Isi Maka- lah Sangat Baik 27-30 Menguasai masalah, benar, cermat dalam mengembangkan masalah, padat informasi, relevan dengan tema, dan tuntas Baik 22-26 Menguasai sebagian masalah, memadai, pengembangan masalahnya terbatas, sebagian relevan dengan tema, namun rinciannya kurang lengkap Cukup 17-21 Pengetahuan tentang subjek terbatas, kurang benar, pengembangan tema kurang memadai, permasalahan tidak cukup Kurang 13-16 Pengetahuan terhadap subjek kurang, tidak ada substansi, plagiat, tidak benar, tidak berkaitan dengan tema, tidak ada permasalahan Organi- sasi Makalah Sangat Baik 18-20 Ekspresi lancar, gagasan ternyatakan dengan jelas, ringkas, tersusun baik, urutan logis dan kohesif Baik 14-17 Kurang lancar, kurang terorganisasi, tetapi gagasan utama ternyatakan, unsur penunjang terbatas, urutan logis tetapi kurang lengkap Cukup 10-13 Tidak lancer, pokok pikiran membingungkan, atau tidak saling terkait, urutan dan pengembangan tidak logis Kurang 7-9 Tidak komunikatif, tidak terorganisasi, atau tidak layak dinilai Pilihan Kata Sangat Baik 18-20 Berpengalaman, diksi dan penggunaan idiom efektif, dan menguasai pembentukan kata Baik 14-17 Memadai, terdapat beberapa kesalahan diksi dan penggunaan idiom, namun makna karangan tidak kabur Cukup 10-13 Terbatas, banyak sekali kesalahan dalam diksi dan penggunaan idiom, makna karangan membingungkan Kurang 7-9 Merupakan terjemahan langsung tidak brusaha mencari padanan kata yang tepat, pengetahuan tentang kosakata dan pembentukan kata terbatas atau idak layak dinilai. Kalimat Sangat Baik 22-25 Susunan kompleks tetapi efektif, terdapat sedikit saja kesalahan dalam kalimat Baik 18-21 Susunan sederhana tetapi efektif, terdapat sedikit kesalahan dalam susunan komlpeks, terdapat sedikit kesalahan dalam tata kalimat tetapi maknanya tidak kabur Cukup 11-17 Terdapat kesalahan besar dalam tata kalimat dan maknanya membingungkan kabur Kurang 5-10 Tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, atau tidak layak dinilai Ejaan Sangat Baik 4 Kesesuaian penulisan kata, huruf besar, dan tanda baca dengan kaidah EYD Baik 3 Terdapat sedikit kesalahan dalam penulisan kata, huruf besar, dan tanda baca tetapi tidak mengganggu Cukup 2 Terdapat kesalahan besar penulisan kata, huruf besar, dan tanda baca sehingga mengganggu Kurang 1 Tidak menguasai penulisan kata, huruf besar, dan tanda baca atau tidak layak dinilai Mekanik Sangat Baik 4 Ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka sesuai dengan pedoman penulisan karangan ilmiah Baik 3 Ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka, terdapat sedikit kesalahan tetapi maknanya tidak kabur Cukup 2 Terdapat kesalahan besar dalam penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka dan maknanya membingungkan kabur Kurang 1 Tidak menguasai penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka atau tidak layak dinilai Kemam- puan Sangat Baik 4 Makalah disusun dengan memenuhi semua aspek-aspek penilaian dengan baik, terdapat sedikit saja kesalahan dalam kalimat Baik 3 Susunan makalah sederhana tetapi efektif, terdapat sedikit kesalahan dalam makalah, terdapat sedikit kesalahan dalam makalah tetapi isinya tidak kabur Cukup 2 Terdapat kesalahan besar dalam karangan sehingga dan maknanya membingungkan kabur Kurang 1 Tidak menguasai tata cara menulis makalah sehingga, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, atau tidak layak dinilai Sumber: Jacobs 1981 dan Suherli 2002 dengan penyesuaian. Teknik penilaian dilaksanakan dengan cara konversi memberikan kualitas terhadap lima aspek dalam kadar keilmiahan. Konversi kualitas tersebut adalah 1 sangat baik, 2 baik, 3 cukup, dan 4 kurang. Setiap kualitas yang disebutkan diikuti oleh suatu kriteria yang dapat digunakan sebagai rujukan penilaian. Aspek pertama keilmiahan makalah yang diukur adalah aspek isi tulisan. Isi tulisan dalam makalah yang dibuat mahasiswa diberi skor dan kriteria seperti berikut: a Sangat baik apabila mahasiswa menguasai masalah, benar, cermat dalam mengembangkan masalah, padat informasi, relevan dengan topik dan tuntas. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 27 sampai dengan 30; b Baik apabila mahasiswa menguasai sebagian masalah, memadai, pengembangan masalahnya terbatas, sebagian relevan dengan topik, namun rinciannya kurang lengkap. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 22 sampal dengan 26; c Cukup apabila mahasiswa memiliki pengetahuan tentang subjek terbatas, kurang benar, pengembangan topik kurang memadai, permasalahan tidak cukup. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 17 sampai dengan 21; d Kurang apabila mahasiswa memililci penguasaan terhadap subjek kurang, tidak ada substansi, plagiat, tidak benar, tidak berkaitan dengan topik, tidak ada permasalahan. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 13 sampai dengan 16; Aspek kedua keilmiahan makalah adalah aspek organisasi tulisan yang akan diberi skor dan kriteria seperti berikut: a Sangat baik apabila ekspresi yang disajikan lancar, gagasan ternyatakan dengan jelas, ringkas, tersusun baik, urutan Iogis, dan kohesif. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 18 sampai dengan 20; b Baik apabila ungkapan yang disajikan kurang lancar, kurang terorganisasi, tetapi gagasan utama ternyatakan, unsur penunjang terbatas, urutan logis tetapi kurang lengkap. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 14 sampai dengan 17; c Cukup apabila ungkapan yang disajikan tidak lancar, pokok pikiran membingungkan atau tidak saling terkait, urutan dan pengembangan tidak logis. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 10 sampai dengan 13; d Kurang apabila ungkapan yang disajikan tidak komunikatif, tidak terorganisasi, atau tidak layak dinilai. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 7 sampai dengan 9; Aspek ketiga keilmiahan malakah adalah aspek penguasaan kosakata dan istilah dalam tulisan yang diberi skor dan kriteria seperti berikut. a Sangat baik jika mahasiswa menggunakan kosakata berpengalaman, diksi dan penggunaan idiom efektif, dan menguasai pembentukan kata. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 18 sampai dengan 20; b Baik apabila kosakata yang digunakan memadai, terdapat beberapa kesalahan diksi dan penggunaan idiom namun maknanya tidak kabur. Rentang skor yang diberikan untuk kritena kemampuan ini adalah 14 sampai dengan 17; c Cukup apabila kosakata yang digunakan terbatas, banyak sekali kesalahan dalam diksi dan penggunaan idiom, makna karangan membingungkan. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan mi adalah 10 sampai dengan 13; d Kurang apabila kosakata yang digunakan merupakan terjemahan langsung tidak berusaha mencari padanan kata yang tepat, pengetahuan tentang kosakata, diksi, idiom, dan pembentukan kata terbatas, atau tidak layak dinilai. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 7 sampai dengan 9; Aspek keempat keilmiahan makalah adalah aspek pengembangan kalimat dalam tulisan yang akan diberi skor dengan kriteria sebagai berikut. a Sangat baik apabila susunan kompleks tetapi efektif, terdapat sedikit kesalahan saja dalam tata kalimat. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 22 sampai dengan 25; b Baik apabila susunan bahasanya sederhana tetapi efektif, dan terdapat sedikit kesaiahan dalam susunan kompleks, terdapat kesalahan dalam tata kalimat tetapi maknanya tidak kabur. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 18 sampai dengan 21; c Cukup apabila terdapat kesalahan besar dalam tata kalimat dan maknanya membingungkan kabur. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 11 sampai dengan 17; d Kurang jika tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, atau tidak layak dinilai. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 8 sarnpai dengan 10; Aspek kelima keilmiahan makalah adalah aspek kemampuan ejaan dalam menyusun tulisan yang diberi skor dan kritera sebagai berikut. a Sangat baik apabila menerapkan aturan penulisan, terdapat sedikit kesalahan dalam ejaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 5; b Baik apabila terdapat beberapa kesalahan dalam ejaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf namun maknanya tidak kabur. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 4; c Cukup apabila banyak sekali terdapat kesalahan dalam penulisan sjaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf, tulisan jelek, makna kabur dan membingungkan. Skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 3; d Kurang jika tidak menguasai aturan penulisan, banyak sekali kesalahan dalam penulisan ejaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf tulisan tidak dapat dibaca, atau tidak layak dinilai. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 2. Aspek keenam dalam kadar keilmiahan adalah aspek kemampuan mekanik dalam menyusun tulisan yang diberi skor dan kritera sebagai berikut. a Sangat baik apabila menerapkan aturan penulisan, ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka sesuai dengan pedoman penulisan karangan ilmiah. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 4; b Baik apabila terdapat Ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar isi, halaman, dan daftar pustaka, terdapat sedikit kesalahan tetapi maknanya tidak kabur. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 3; c Cukup apabila banyak sekali terdapat kesalahan besar dalam penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka dan maknanya membingungkan kabur. Skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 2; d Kurang jika tidak menguasai penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka atau tidak layak dinilai tidak menguasai aturan penulisan. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 1. Apabila semua unsur yang terdapat dalam aspek-aspek penenilaian tersebut digabungkan, maka akan terdapat 20 unsur yang dipedomani oleh penilai dalam mengukur makalah berbasis penelitian yang ditulis oleh mahasiswa. Kedua puluh unsur tersebut dapat disusun sebagai berikut: 1 perumusan masalah, 2 penyajian fakta, 3 penyajian pengertian, 4 penguraianpembahasan masalah, 5 penerapan teori, 6 penyantuman judul dan nama penulis, 7 penyantuman identitas penulis, 8 pembagian makalah dengan proporsi ideal dalam setiap bagian: pendahuluan 15, isi 75, dan penutup 10, 9 penggunaan rujukan dan teknik-teknik merujuk , 10 penggunaan daftar pustaka dan teknik-teknik penulisannya, 11 penggunaan huruf kapital, ejaan, dan tanda baca, 12 penggunaan kosakata, bentukan kata dan istilah, 13 penggunaan kalimat kalimat efektif, 14 penyusunan paragraf yang koheren dan kohesif, 15 penguasaan isi tulisan, 16 organisasi tulisan, 17 penguasaan kosakata, 18 penguasaan kalimat efektif, 19 penguasaan ejaan, 20 penguasaan mekanik penulisan. Jumlah skor tertinggi yang didapat dari tiga kriteria pengukuran kemampuan mahasiswa menulis makalah yaitu ciri-ciri makalah, struktur makalah, dan penggunaan gramatika dalam makalah adalah 65, sedangkan jumlah skor terendah adalah 13. Skor tersebut kemudian digabungkan dengan skor yang didapat dari kadar keilmiahan makalah. Skor terendah dari keilmiahan makalah adalah sebesar 34, dan skor tertinggi adalah 100. Maka apabila seluruh aspek penilaian itu digabungkan akan didapat skor terendah 47, dan skor tertinggi adalah 165. Dalam pengukuran keilmiahan makalah dilakukan konversi data kuialitatif kepada data kuantitatif, yaitu perubahan nilai huruf kualitas menjadi nilai angka. Konversi tersebut dilakukan untuk kepentingan pengujian validitas dengan menggunakan ststistik. Data kuantitatif yang didapat dari siklus ke-1 dan siklus ke-3 kemudian dientri dalam program SPSS versi 12 untuk diperoleh rata- rata, simpangan baku, dan uji beda untuk data berpasangan, serta signifikansinya dengan menggunakan uji t. Perhitungan tersebut untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran menulis makalah berbasis penelitian.

3.7 Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MAHASISWA PRODI BAHASA INDONESIA FKIP UHAMKA.

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PROPOSAL PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI.

0 4 77

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode Kooperatif Tipe Stad Siswa Kelas V Sd Negeri Purwodiningratan Surakarta.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode Kooperatif Tipe Stad Siswa Kelas V Sd Negeri Purwodiningratan Surakarta.

0 1 17

PENGEMBANGAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASLI BAHASA JERMAN MELALUI LMS BERBASIS MOODLE.

0 4 79

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DALAMMENULIS KARANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Dalam Menulis Karangan Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas V SD Sri

0 2 12

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Anekdot Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah.

7 44 50

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) Pada

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK VISUAL-AUDITIF-TAKTIL : Penelitian pada siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Cianjur.

0 1 46

Bahasa Indonesia MKU

0 1 85