orang 45,5, menyusul kelas XII sebanya14 orang 42,4, dan menyusul kelas X sebanyak 4 orang 12,1.
Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Identitas Responden Siswa Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas n = 33.
Identitas Responden Frekuensi
Persentase Usia
Max = 19 1
3,0 Min = 15-16
7 21,2
Mode = 17-18 25
75,8 Jenis Kelamin
Laki-laki 7
21,2 Perempuan
26 78,8
Kelas X
4 12,1
XI 15
45,5 XII
14 42,4
5.1.2. Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba
Penelitian ini perilaku remaja dibagi dalam 3 domain yaitu : pengetahuan, sikap, dan tindakan.
5.1.2.1. Pengetahuan Remaja
Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah Man Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 33 responden terdapat 20 0rang 60,6 memiliki pengetahuan baik, 13 orang 39,4 memiliki pengetahuan cukup. Distribusi frekuensi
dan persentasi pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan narkoba dapat di lihat pada tabel 2 di bawah ini :
Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Dan Persentasi Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun
Kabupaten Padang Lawas Pengetahuan Remaja
Frekuensi Persentase
Baik 20
60,6 Cukup
13 39,4
Kurang
5.1.2.2 Sikap Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu
Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 33 responden terdapat 33 orang 100 memiliki sikap yang positif dan 0 orang 0 memiliki sikap yang negatif
.
Distribusi frekuensi dan persentasi sikap remaja tantang penyalahgunaan narkoba di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.3 : Distribusi frekuensi dan persentasi gambaran sikap remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas.
Sikap frekuensi
persentase Positif
33 100
Negatif 0 0
5.1.2.3 Tindakan Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 33 responden terdapat 6 orang 18,2 memiliki tindakan yg baik, 27 orang 81,8 memiliki tindakan yang cukup dan 0 orang yang
memiliki tindakan kurang. Distribusi frekuensi dan persentasi tindakan remaja tentang penyalahgunaan narkoba dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5. 4. Distribusi Frekuensi Dan Persentasi Gambaran Tindakan Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun
Kabupaten Padang Lawas. Tindakan Remaja
Frekuensi Persentase
Baik 6
18,2 Cukup
27 81,8
Kurang
5.2. PEMBAHASAN 5.2.1
Identitas Responden
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pengaruh trman kelompok pada masa remaja sangat besar pengaruhnya terhadap penyalahgunaan narkoba
oleh para remaja. Remaja yang berteman dengan para pemakai narkoba umumnya mudah terpengaruh dan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut disebabkan pada masa
transisi yang labil remaja selalu ingin mencoba sesuatu walaupun mereka belum mengetahui manfaat dan akibat yang ditimbulkannya Siregar, 2004.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden sebagian besar 17-18 tahun 75,8, Iswanti, et al 2007 mengatakan bahwa sebagian besar penyalahgunaan narkoba berumur antara
13-21 tahun. Teori tersebut mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hal ini disebabkan karena remaja mudah dipengaruhi oleh teman, rasa ingin tahu yang tinggi, ikut-
ikutan teman, solidaritas kelompok dan menghilangkan rasa bosan. Pengaruh teman sangat besar kemungkinan terhadap penyalahgunaan obat atau zat terlarang.
Hukuman oleh kelompok teman sebaya yang berbentuk pengucilan bagi mereka yang mencoba berhenti dirasakan lebih berat dari pengguna obat itu sendiri Junaedi, et al 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin responden sebagian besar adalah perempuan yaitu sebanyak 26 orang 78,8, hal ini disebabkan karena mayoritas siswa si MAN
Marenu berjenis kelamin perempuan.
5.2.3. Perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba 5.2.3.1. Pengetahuan
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan narkoba
terdapat 20 orang sebesar 60,6 memiliki pengetahuan baik, 13 orang sebesar 39,4 memiliki pengetahuan cukup dan 0 orang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebesar 0. Jadi