Pengaruh jangka panjang dari penggunaan coca adalah : 1. Tubuh gemetar, sakit kepala, dan mual.
2. Kemampuan tubuh untuk menangkal infeksi menurun, dan berat badan menurun karena selera makan berkurang, ketergantungan.
3. Paranoid perasaan seolah – olah dianiaya atau memliki kekuasaan Pengaruhnya pada sistem tubuh manusia adalah :
1. Pada sistem syaraf dapat merangsang fungsi otak, dan dapat menyebabkan amnesia, sakit jiwa, dan kerusakan tetap pada otak dan sistem syaraf.
2. Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan pernafasan terganggu, berhenti, dan dapat menyebabkan batuk.
3. Pada sistim jantung dan pembuluh darah, dapat mengakibatkan jantung berdebar-debar, kerja jantung meningkat dan lebih cepat, sehingga dapat terjadi serangan jantung dan kematian.
4. Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko terjadinya abortus, bayi lahir prematur, dan bayi lahir mati. Bayi yang dilahirkan menjadi ketergantungan terhadap kokain dan
menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh setelah anak bersekolah, ia sulit belajar dan ada gangguan perilaku.
b. Narkotika semi sintetik Narkotika semi sintetik adalah jenis zatobat yang diproses sedemikian rupa melalui
porses sintesis Tanjung, 2000.
Yang termasuk narkotika semi sintetik adalah: a. Morfin
Merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil pencampuran antara getah pohon poppy dengan bahan – bahan kimia lain. Morfin merupakan zat aktif dari opium. Dalam dunia
kedokteran zat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Tetapi karena efeknya yang negatif maka penggunaannya diganti dengan obat-obat sintetik Tanjung, 2000.
b. Kodein Kodein mempunyai tempat terhormat di dunia kadokteran dan banyak untuk manahan
batuk antitusif dan penghilang rasa sakit analgesik, walaupun zat ini cukup populer, tetapi mempunyai sifat – sifat asalnya yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan, oleh
karena itu penggunaan kodein masih diawasi oleh lembaga – lembaga nasional dan internasional Tanjung, 2002.
c. Heroin Heroin dikenal sebagai bubuk putau karena berupa bubuk putih, heroin berpotensi tinggi
menyebabkan ketergantungan. Penggunaannya dilarutkan dalam air lalu disuntikkan ke dalam pembuluh darah, atau dihirup melalui hidung setelah dibakar ngedrag. Terjadinya
ketergantungan setelah memakainya beberapa kali Tanjung , 2002. Orang yang menggunakan heroin untuk pertama kali sering mengalami mual-mual,
muntah-muntah dan gatal-gatal. Efek psikologinya antara lain meliputi perasaan bebas dari rasa sakit, rasa dingin, dan perasaan tegang dengan diiringi perasaan senang, pusing, hangat, dan
keinginan bersuka ria.
c. Narkotika sintetik Narkotika yang bersifat sintetik adalah narkotika yang dihasilkan berdasarkan tiruan
dengan pengolahan manusia. Pada umumnya obat-obatan ini mempunyai efek analgesik dapat mengurangi rasa nyerisakit dari indikasi kecanduan dan ketergantungan. Narkotika sintetik
tersebut antara lain : Methadone, Meperidene, dan Levorphanol. Obat-obatan tersebut hanya dapat dibelidiperoleh dengan resep dokter. Atau bila benar-benar dibutuhkan untuk
pengobatanpenyembuhan bagi pecandu narkotika Indrawan, 2001.
2. Obat-Obat Psikotropika
Obat-obat psikotropika ini bukan merupakan narkotika, tetapi mempunyai efek serta bahaya yang sama dengan narkotika apabila disalahgunakan karena sasaran obat-obatan tersebut
adalah syaraf-syaraf tertentu dari sistem syaraf pusat Indrawan, 2001. Obat-obatan jenis psikotropika terbagi atas:
1. sabu - sabu Sabu – sabu tergolong amfetamin, yang berpengaruh memacu kerja otak stimulasi.
Sering disebut ubas, ice. Berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan. Sabu – sabu berbentuk kristal putih seperti vetsin, penggunaannya dengan dihirup atau disuntikkan
Martono , 2006 Pengaruh segera setelah pemakaian sabu – sabu adalah :
1. Menyebabkan perasaan gembira, mudah tersinggung, dan cemas. 2. Meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan.
3. Selera makan berkurang, mulut kering, berkeringat, dan bicara cepat. 4. Sakit kepala, penglihatan buram, dan pusing, pupil melebar.
Pengaruh jangka panjang pemakaian sabu - sabu adalah : 1. Gelisah, mudah curiga paranoid, dorongan untuk melakukan bunuh diri.
2. Kurang gizi. 3. Halusinasi penglihatan atau pendengaran semu.
4. Agresif, dapat melakukan tindakan keji, akal sehat hilang, dan tidak memiliki rasa malu. 5. Ketergantungan dan gejala putus zat murung dan letih. Pengaruh pada sistem tubuh manusia
adalah: 1. Pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak, sehingga
terjadi stroke 2. Pada sistem jantung dan pembuluh darah, dapat menyebabkan nyeri dada, dan meningkatkan
denyut jantung dan tekanan darah. 3. Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan tertekannya sistem pernafasan sehingga
kesadaran menghilang, dan meninggal. 4. Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur, cacat, mati dalam
kandungan, atau meninggal setelah lahir.
2. Ekstasi Ekstasi tergolong amfetamin, yang berpengaruh memacu kerja otak. Ekstasi ini beredar
dalam bentuk tablet dan pil, dengan ukuran sebesar kancing baju Tanjung, 2005.
3. Bahan Adiktif
Adalah bahan aktif yang penyalahgunaannya dapat menimbulkan ketergantungan adiksi yakni keinginan untuk mengkonsumsi kembali secara berulang-ulang. Zat yang berasal dari lem,
bensin, ethanol, spiritus dan minuman keras, ini dapat merusak pertumbuhan dan perkembangan otot, syaraf dan organ tubuh lainnya seperti jantung, lever, ginjal dan paru-paru.
2.3.3 Tanda awal penyalahgunaan narkoba secara umum
Secara umum penyalahgunaan narkoba ditandai dengan : 1. Malas
a. Malas mengurus diri b. Malas makanmakan sembarangan
c. Malas sekolah 2. Kehidupan penuh rahasia
a. Menarik diri dan sering mengurung diri di dalam kamar b. Tidak mau mengizinkan orang tua masuk ke dalam kamar
c. Dikamar selalu terdapat bau – bauan yang berasal dari obat – obatan yang dipakai
d. Sering memakan permen karet atau permen menthol untuk menghilangkan bau mulut. Suka berlama – lama di dalam kamar mandi
3. Gaya hidup semaunya sendiri a. Mudah tersinggung
b. Sering berkelahi c. Sering berbohong
d. Menghabiskan uang, sering mencuri uangbarang keluarga, teman. e. Memasang musik dengan suara keras.
f. Mulai sering berteman dengan anak-anak yang tidak perduli dengan sekolah. g. Sering meminjam uang teman
h. Gaya pakaian berubah 4. Keluhan sakit
a. Sering mengeluh pusing, sakit kepala b. Batuk-batuk, pilek yang berepanjangan
2.3.4 Efek Penyalahgunaan Narkoba
Efek penyalahgunaan narkoba menurut jenisnya adalah sebagai berikut: 1. narkotika: denyut jantung semakin cepat, nafsu makan bertambah, daya tahan tubuh lemah,
mata merah, emosional, pemarah, dan kasar, jorok, tidak mengurus diri, takut mandi, prestasi anjlok.
2. psikotropika: membuat gembira berlebihan, timbul perasaan cemas, khawatir, susah tidur, sakit kepala dan pusing-pusing, keringat mengucur deras, badan gemetaran menggigil, mual-
mual dan muntah, hiper aktif tidak mau diam, tidak malu melakukan seks bebas, jantungnya berdebar-debar, percaya diri meningkat, tekanan darah meningkat, badannya merasa lebih kuat.
3. bahan adiktif: membuat depresi pada sistem syaraf, membuat mabuk dan kejang-kejang, tidak sadarkan diri, menyebabkan oedema terbendungnya darah dari otak, menimbulkan halusinasi,
mendurnya kepribadian, gastritis peradangan lambung, melemahkan jantung, membuat hati beku, hilang ingatan, tidak dapat berfikir, sakit maag, kejang-kejang, kerusakan sistem syaraf,
kematian mendadak.
2.3.5 Faktor Penyalahgunaan Narkoba
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa faktor penyebab
penyalahgunaan narkoba diantaranya yaitu:
1. Faktor kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal, kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam menetukan sorang remaja terjerumus
dalam penyalahgunaan narkoba .
a. Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang penyalahgunaan
narkoba.
b. Konflik IndividuEmosi Yang Belum Stabil
Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir
keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
c. Terbiasa Hidup Senang Mewah
Orang yang terbiasa hidup mewah kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih rumit. Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan, praktis, atau
membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara yang simple yang dapat memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa euphoria
secara berlebihan.
2. Faktor Keluarga
a. Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol anggota keluarga. Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari perhatian diluar, biasanya
mereka juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.
b. Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali dari keluarga yang broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama untuk terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung jawab kepada anak akan mengurangi resiko anak terjebak ke dalam penyalahgunaan narkoba. Anak yang mempunyai tanggung jawab
terhadap dirinya, orang tua dan masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencoba-coba menggunakan narkoba.
4. Faktor Lingkunngan
a. Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung kurang peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli
dengan orang sekitarnya. Akibatnya banayak individu dalam masayarakat kurang peduli dengan
penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak.
b.
Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan narkoba. Hal ini disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota
kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama anggota. Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama
untuk mengkonsumsi narkoba.
4. Faktor Pendidikan
Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil terhadap meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial
Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian dengan
komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan baik bisa dikatakan merasa seperti alien, diasingkan
6. Faktor Populasi Yang Rentan
Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian remaja berada dalam lingkungan yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja mulai
mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type stimulants termasuk didalamnya alkohol,
tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau petunjuk dari dokter, serta obat psikoaktif sehingga menimbulkan berbagai macam masalah pada akhirnya.