Data Identitas Responden Hasil Penelitian

5.2. PEMBAHASAN 5.2.1 Identitas Responden Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pengaruh trman kelompok pada masa remaja sangat besar pengaruhnya terhadap penyalahgunaan narkoba oleh para remaja. Remaja yang berteman dengan para pemakai narkoba umumnya mudah terpengaruh dan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut disebabkan pada masa transisi yang labil remaja selalu ingin mencoba sesuatu walaupun mereka belum mengetahui manfaat dan akibat yang ditimbulkannya Siregar, 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden sebagian besar 17-18 tahun 75,8, Iswanti, et al 2007 mengatakan bahwa sebagian besar penyalahgunaan narkoba berumur antara 13-21 tahun. Teori tersebut mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hal ini disebabkan karena remaja mudah dipengaruhi oleh teman, rasa ingin tahu yang tinggi, ikut- ikutan teman, solidaritas kelompok dan menghilangkan rasa bosan. Pengaruh teman sangat besar kemungkinan terhadap penyalahgunaan obat atau zat terlarang. Hukuman oleh kelompok teman sebaya yang berbentuk pengucilan bagi mereka yang mencoba berhenti dirasakan lebih berat dari pengguna obat itu sendiri Junaedi, et al 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin responden sebagian besar adalah perempuan yaitu sebanyak 26 orang 78,8, hal ini disebabkan karena mayoritas siswa si MAN Marenu berjenis kelamin perempuan. 5.2.3. Perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba 5.2.3.1. Pengetahuan Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan narkoba terdapat 20 orang sebesar 60,6 memiliki pengetahuan baik, 13 orang sebesar 39,4 memiliki pengetahuan cukup dan 0 orang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebesar 0. Jadi penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan narkoba adalah baik . Responden memiliki pengetahuan baik tentang penyalahgunaan narkoba seperti ciri-ciri , efek , pengaruh dan faktor-faktor penyalahgunaan narkoba. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Nasution 2003 yang menunjukkan bahwa pengetahuan tentang bahaya napza berada pada kategori sedang. Siswa berpengetahuan baik akan lebih ke arah positif kecenderungan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba, sedangkan pada remaja dengan pengetahuan yang kurang akan mempunyai kecenderungan ke arah yang negatif kecenderungan untuk mendekati penyalahgunaan narkoba dan ini sesuai dengan pernyataan responden sebanyak 33 orang sebesar 100 bahwa akan menolak jika ada teman orang yang menawarkan narkoba. Pengetahuan remaja tentang narkoba sangat penting agar remaja memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab.

5.2.3.2. Sikap

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 33 responden 100 atau keseluruhan memiliki sikap yang positif tentang perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas. Hasil penelitian dapat terlihat 33 responden 100 memiliki sikap yang positif, tingginya persentase ini dapat diasumsikan bahwa sikap responden baik memahami tentang penyalahgunaan narkoba. Semakin baik pengetahuan tentang narkoba maka semakin positif pula sikap terhadap penyalahgunaan narkoba. Hasil penelitian dari widodo 2009 mendukung penelitian ini yang mengatakan bahwa remaja di desa Ginolan sukaharjo kecenderungan bersikap positif tentang penyalahgunaan narkoba. Hasil penelitian yang dilakukan fatchurahman, et, al 2006, menyebutkan bahwa peran guru pembimbing sangat besar pengaruhnya terhadap sikap dalam upaya penanggulangan narkotika khususnya yang baik terhadap penyalahgunaan narkoba.