Pajak Daerah Landasan Teori .1 Otonomi Daerah

Masih menurut Undang-undang ini,pasal 6 disebutkan bahwa sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah PAD adalah terdiri dari: a. Hasil pajak daerah. b. Hasil retribusi pajak daerah. c. Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan dan, d. Lain-lain PAD yang sah. Selanjutnya Dana Perimbangan terdiri dari: a. Dana bagi hasil. b. Dana alokasi umum. c. Dana alokasi khusus.

2.1.6 Pajak Daerah

Pajak daerah merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah daerahberdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan pasal 1 Undang-undang nomor 34 tahun 2000 tentang perubahan Undang- undangNomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, yang dimaksud dengan pajakdaerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orangpribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yangdapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yangdigunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembanguandaerah. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur- unsursebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Iuran dari rakyat kepada negara, bahwa yang berhak memungut pajakhanyalah negara dan iuran tersebut berupa uang bukan barang. 2. Berdasarkan Undang-undang, pajak dipungut berdasarkan atau dengankekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya. 3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsungdapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. 4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, lalu pengeluaran yangbermanfaat bagi masyarakat luas. Menurut Undang–undang No.18 Tahun 1987, sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang No.34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusidaerah, yang dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan olehorang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku yangdigunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan daerah. Dari jenis pajak yang dipungut, masing-masing tingkat daerah propinsi dan kabupatenkota memiliki jenis yang berbeda. 1. Pajak Propinsi Jenis pajak propinsi berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan pertama Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Universitas Sumatera Utara Daerah,jenis-jenis pajak propinsi ditetapkan sebanyak 4 jenis , yakni sebagai berikut lihat tabel 2.1 : NO Objek Pajak Propinsi Menurut UU No.18 Tahun 1997 Menurut UU No.34 Tahun 2000 1 Pajak Kendaraan Bermotor Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air 2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Air 3 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 4 Pajak Pengambilan dan Pemamfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan 2. Pajak Kabupaten Kota Jenis pajak kabupatenkota berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan pertama Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah, jenis-jenis pajak daerah ditetapkan sebanyak 7, namun dengan adanya UU No.34 Tahun 2000 penambahan objek untuk jenis kabupatenkota yakni untuk pajak parkir yang sebelumnya tidak terdapat dalam UU No.18 Tahun 1997 seperti yang tertera di tabel 2.2 berikut : NO Objek Pajak Kabupatenkota Menurut UU No.18 Tahun 1997 Menurut UU No.34 Tahun 2000 1 Pajak Hotel Pajak Hotel 2 Pajak Restoran Pajak Restoran 3 Pajak Hiburan Pajak Hiburan 4 Pajak Reklame Pajak Reklame 5 Pajak Penerangan Pajak Penerangan 6 Pajak Pengambilan dan Pajak Pengambilan dan Universitas Sumatera Utara pengolahan Bahan Galian Golongan C pengolahan Bahan Galian Golongan C 7 Pajak Pemamfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan - 8 Pajak Parkir Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah jenis Pajak KabupatenKota adalah sebagai berikut : 1. Pajak Hotel a. Pengertian Hotel adalah bangunan khusus yang disediakan bagi orang untuk dapat menginapistirahat, memperoleh pelayanan, dan memperoleh pelayanan dan atua fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. Pajak Hotel yang selanjutnya disebut pajak merupakan pungutan daerah atas pelayanan hotel. b. Objek pajaknya adalah fasilitas penginapan, pelayanan penunjang, fasilitas olahraga dan hiburan, jasa persewaan ruangan untuk pertemuan. c. Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada hotel. d. Tarif pajak hotel adalah paling tinggi sebesar 10 yang ditetapkan dengan peraturan daerah. Universitas Sumatera Utara 2. Pajak Restoran a. Pengertian Restoran adalah tempat menyantap makanan dan minuman yang dsediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga atau catering. b. Objek pajaknya adalah pelayanan yang disediakan restoran dengan pembayaran. c. Subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada restoran. d. Tarif pajak restoran adalah paling tinggi 10, yang ditetapkan dengan peraturan daerah. 3. Pajak Hiburan a. Pengertian Hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan, permainan ketangkasan, dan keramaian dengan nama dan bentuk apa pun yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas olahraga. b. Objek pajak hiburan adalah penyelenggara hiburan yang dipungut bayaran. c. Subjek pajak hiburan adalah orang pribadi atua badan yang menonton dan atau menikmati hiburan. Universitas Sumatera Utara d. Tarif pajak hiburan adalah sebesar 35 dari yang ditetapkan dalam peraturan daerah. 4. Pajak Reklame a. Pengertian Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yamg menurut bentuk corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untukb memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa, atau orang yang ditempatkan atau dapat diliha, dibaca, atua didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan oleh pemerintah. b. Objek pajak reklame adalah semua penyelenggaraan reklame. c. Subjek pajak reklame adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan atau melakukan pemesanan reklame. d. Tarif pajak reklame paling tinggi 25 dari yang ditetapkan oleh peraturan daerah. 5. Pajak Penerangan Jalan a. Pengertian Pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. b. Objek pajak penerangan jalan adalah penggunaan tenaga listrik,di wilayah yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. Universitas Sumatera Utara c. Subjek pajak penerangan jalan yakni orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik. d. Tarif peneranggan jalan paling tinggi yakni sebsar 10 yang ditetapkan dalam peraturan daerah. 6. Pajak Pengambilan Bahan galian Golongan C a. Pengertian Pajak pengambilan bahan galian golongan c adalah pajak atas kegiatan pengambilan bahan galian golongan C sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Objek pajak pengambilan bahan galian golongan C adalah kegiatan pengambilan bahan galian golongan C meliputi : asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu permata, bentonite,, dolomit, feldspar, garam batu, grafit, granit, gips, kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika dll. c. Subjek pajak pengambilan bahan galian golongan C adalah orang pribadi atau badan yang mengambil bahan galian golongan C. d. Tarif pajak pengambilan bahan galian golongan C paling tinggi yakni sebesar 20, yang ditetapkan dengan peraturan daerah. 7. Pajak Parkir a. Pengertian Pajak parkir adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan oleh orang pribadi atau badan, baik yang Universitas Sumatera Utara disediakan berkaitan dengan pokok uasaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bernotor yang memungut bayaran. b. Objek pajak parkir yakni pemyelenggara tempat parkir di luar badan jalanoleh orang pribadi atau badan. c. Subjek pajak parkir adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas tempat parkir. d. Tarif pajak parkir ditetapkan paling tinggi sebesar 20yang ditetapkan dalam peraturan daerah. 2.1.7 Pajak Reklame 2.1.7.1 Pengertian Pajak Reklame