Penyelenggaraan reklame adalah orang ataubadan yang menyelenggarakan reklame, baik untuk dan atas namanya sendiri atau
untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya. Pajak reklame adalah pajak yang dipungut oleh daerah yang
nantinya akan digunakan untuk pembiayaan rumah tangga daerah yang dimaksud.Dasar pengenaan pajak reklame adalah nilai sewa reklame yang
ditetapkan berdasarkan nilai kontrak reklame. Nilai sewa reklame dihitung dengan mempertimbangkan faktor jenis, bahan yang digunakan, lokasi
penempatan reklame, waktu, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah dan ukuran media reklame. Pajak reklame tersebut dikenakan terhadapobjek
pajak yaitu berupa reklame dan nilai sewa reklame dan didasarkan pada besarnya biaya pemasangan reklame, besarnya biaya pemeliharaan
reklame, lama pemasangan reklame, nilai strategis pemasangan reklame dan jenis reklame.
2.1.7.2 Dasar Hukum Pajak Reklame
Perkembangan dasar hukum pajak reklame meliputi : • Undang-undang No.34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Restribusi
Daerah • Undang-undang No.18 tahun 1997 tentang Pajak dan Restribusi
Daerah
Universitas Sumatera Utara
• Undang-undang No.34 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang- Undang No.18 tahun 1997 tentang Pajak dan Restribusi Daerah.
• Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame
• Peraturan Walikota medan Nomor 58 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011
Tentang Pajak Reklame • Undang-Undang Republik Indonesia No 28 Tahun 2009 Tentang
pajak daerah dan Restribusi daerah Perkembangan-perkembangan yang terjadi pada dasar hukum pajak
reklame ini diharapkan akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan wajib pajak sehingga akan meningkatkan pendapatan
asli daerah yang nantinya akan digunakan untuk mendukung perkembangan ekonomi daerah.
2.1.7.3 Objek Pajak Reklame
Penyelenggaraan reklame yang ditetapkan menjadi objek Pajak ReklamePerda Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame adalahsebagaimana tersebut di bawah ini: 1.
Reklame Papan atau billboardReklame yang terbuat dari papan, kayu, termasuk seng atau bahan lain yang sejenis, dipasang atau digantungkan
Universitas Sumatera Utara
atau dibuat pada bangunan, tembok, dinding, pagar, pohon, tiang, dan sebagainya.
2. Reklame Megatron atau Videotron atau Large Electronic Display LED
Reklame yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame atau iklan bersinar dengan gambar danatau tulisan berwarna
yang dapat berubah-ubah, terprogram dan difungsikan dengan tenaga listrik.
3. Reklame Kain
Reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet atau bahan lain yang sejenis dengan itu.
4. Reklame Melekat stiker
Reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda dengan ketentuan
luasnya tidak lebih dari 200 cm
2
per lembar. 5.
Reklame Selembaran Reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara
disebarkan, diberikan, atau dapat diminta dengan ketentuan tidak ditempelkan , diletakkan, dipasang, atau digantung pada suatu benda
lain.
Universitas Sumatera Utara
6. Reklame Berjalan
Reklame yang ditempatkan atau ditempelkan pada kendaraan yang diselenggarakan dengan menggunakan kendaraan atau dengan cara
dibawa oleh orang. 7.
Reklame Udara Reklame yang diselenggarakan di udara dengan menggunakan gas, laser,
pesawat, atau alat lain yang sejenis. 8.
Reklame Apung adalah Reklame yang diselenggarakan berupa gambar, lukisan danatau tulisan dengan cara disebarkan atau dipasang pada
suatu alatbenda yang diletakkan di atas permukaan air. 9.
Reklame Suara Reklame yang diselenggarakan dengan kata-kata yang diucapkan atau
dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantaraan alat. 10.
Reklame Film atau Slide Reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan klise berupa kaca
atau film, ataupun bahan-bahan yangs sejenis, sebagai alat untuk diproyeksikan dan atau dipancarkan pada layar atau benda lain yang
ada diruangan. 11.
Reklame Peragaan Reklame yang diselenggarakan dengan cara memperagakan suatu
barang dengan atau tanpa disertai suara.
Universitas Sumatera Utara
Namun terdapat pengecualian dalam objek pajak. Menurut Perda Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011, terdapat pengecualian
dalam objek pajak reklame, meliputi : 1.
Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta berita, warta mingguan,warta bulanan, dan sejenisnya;
2. Labelmerk produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan,
yang berfungsi untukmembedakan dari produk sejenis lainnya; 3.
Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan tempat usahaatau profesi diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi tersebut; 4.
Reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
Berikut rangkuman pajak reklame menurut Perda Kota Medan No 11 Tahun 2011 Tabel 2.3 :
No Keterangan
Pajak Reklame 1
Objek Pajak Semua Penyelenggaraan Reklame.
2 Subjek Pajak
Orang pribadi atau Badan yang menggunakan reklame
3 Wajib Pajak
Orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan reklame
4 Dasar Pengenaan Pajak
Nilai Sewa Reklame 5
Perhitungan nilai sewa reklame Penjumlahan antara Nilai Jual
Reklame dengan Nilai Strategis Reklame
6 Tarif Pajak
25 dua puluh lima persen 7
Masa Pajak Jangka waktu satu bulan kalender
Universitas Sumatera Utara
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 28 Tahun 2009 Tentang Pajak daerah dan Restribusi daerah Pajak Reklame adalah pungutan daerah
atas penyelenggaraan reklame di daerahnya.Artinya pungutan itu menjadi hak daerah dalam pengelolaannya. Sedangkan Reklame adalah benda, alat,
perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau
untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, danatau dinikmati oleh
umum. Pemungutan Pajak Reklame tidak seluruhnya terdapat pada seluruh daerah
kabupatenatau daerah kota di Indonesia. Hal ini tergantung pada kewenangan yang diberikan kepada pemerintah Kabupaten atau Kota untuk memungut
pajak reklame di daerah kewenangannya. Untuk dapat dipungut pada suatu daerah Kabupaten atau Kota, pemerintah daerah harus terlebih dahulu
menerbitkan peraturan daerah tentang Pajak Reklame yang akan menjadi landasan hukum dalam pelaksanaan pengenaan dan pemungutan pajak
reklame di daerah Kabupaten atau Kota yang bersangkutan.
2.1.7.4 Tarif Pajak dan Dasar Pengenaan Pajak