Siti Sonariah , 2013 Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Era globalisasi banyak membawa perubahan maupun pembaharuan mendasar dalam berbagai kehidupan termasuk dalam dunia pendidikan. Salah satu bentuk
perubahan yang mendasar adalah otonomi daerah termasuk otonomi di bidang pendidikan dan otonomi sekolah. Tentunya dengan perubahan tersebut diharapkan
terdapat perbaikan yang cukup signifikan yang mengarah kepada peningkatan mutu pendidikan. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta seni, sesuai dengan jenis dan jenjang satuan pendidikan dengan harapan agar pendidikan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten untuk dapat
beradaptasi dengan berbagai perubahan. Pendidikan merupakan salah satu hak mendasar bagi setiap warga negara.
Aktivitas pendidikan berlangsung baik secara formal maupun informal. Baik pendidikan yang formal maupun informal memiliki kesamaan tujuan yaitu sesuai
dengan filsafat hidup dari masyarakat. Pengakuan akan pendidikan sebagai gejala kebudayaan tidak membedakan adanya pendidikan formal, informal dan formal,
semuanya merupakan aktivitas pendidikan yang seharusnya memiliki tujuan yang sama. Pendidikan dewasa ini lebih menekankan pada kualitas proses maupun
produk pembelajaran melalui kegiatan yang mampu memberikan dampak positif terhadap perkembangan dan kreativitas berpikir siswa. Dari sisi lain dapat
dinyatakan bahwa pendidikan bukan hanya berlangsung di lingkungan sekolah saja, tetapi juga berlangsung di lingkungan keluarga dan masyarakat. Pendidikan formal
Siti Sonariah , 2013 Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
di sekolah terdiri dari berbagai mata pelajaran dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa, salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam IPA.
IPA atau sains merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus pengkajiannya adalah alam dan proses-proses yang ada di dalamnya. Namun IPA bukan hanya
sekumpulan fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori tetapi juga mencakup proses dan sikap. Sikap yang objektif, jujur, kritis, bertanggung jawab, dan terbuka
merupakan sikap-sikap ilmiah yang juga merupakan bagian dari IPA yang juga harus ditanamkan pada siswa.
Sejalan dengan hal di atas, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 dimana lampirannya berupa Standar Isi pembelajaran menyebutkan bahwa IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah Depdiknas,
2006. Sebagaimana yang tercantum dalam KTSP tujuan mata pelajaran IPA di
sekolah dasar adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya;
2 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat; 4
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;
Siti Sonariah , 2013 Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
5 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga
dan melestarikan lingkungan alam; 6
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan
7 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTs. Dari uraian di atas tampak bahwa penyelenggaraan pembelajaran IPA di kelas
harus dapat mengembangkan potensi kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Potensi kognitif ditunjang oleh pemberian materi di kelas, kebermaknaan belajar
IPA bisa diperoleh apabila siswa mengalami sendiri. IPA sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah menempati posisi strategis dalam rangka mengintegrasikan
pengetahuan siswa. Melalui pendidikan IPA di SD, siswa diharapkan dapat memiliki konsep-konsep dasar IPA dan kepekaan terhadap lingkungan dan alam
sekitarnya. Semua materi dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat dipelajari secara inkuiri, salah satunya yaitu pada materi perubahan lingkungan.
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan
terhadap keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan
manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta mengatasinya.
Lingkungan tempat tinggal kita juga selalu mengalami perubahan. Lambat laun permukaan bumi akan mengalami perubahan fisik, terutama pada tanah dan
lingkungan sekitarnya. Saat kemarau panjang terjadi, tanah menjadi kering dan tandus. Rumput-rumputan yang semula berdaun lebat menjadi meranggas.
Proses perubahan lingkungan seperti yang telah diuraikan di atas dapat diamati siswa atau bahkan telah dialami siswa secara langsung. Pengalaman siswa
seperti itu dapat mengkonstruksi pemahaman konsep mulai dari sains yang
Siti Sonariah , 2013 Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
sederhana serta mampu bersikap secara ilmiah pula. Maka dari itu, pembelajaran IPA di SD harus menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui model pembelajaran yang menarik. Guru hendaknya melakukan perbaikan pembelajaran dengan cara mempelajari dan memilih pendekatan atau model dan
media pembelajaran yang baik, tepat dan bervariasi agar dapat memotivasi siswa dalam belajar dan melakukan pembelajaran yang bermakna sehingga pemahaman
siswa dalam pembelajaran IPA tentang perubahan lingkungan akan meningkat. Salah satu alternatif penyelesaian yang bisa dilakukan adalah dengan
menerapkan model konstruktivisme. Melalui penerapan model konstruktivisme ini diharapkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih baik dan efektif
sehingga siswa mencapai hasil yang lebih baik pula. Model pembelajaran konstruktivisme merupakan model yang mengutamakan keaktifan siswa dan
pengembangan kemampuan berpikir tinggi kompleks yang dilandasi oleh struktur kognitif yang dimilikinya. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator
pembelajaran. Menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan belajar bergantung bukan hanya pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan
awal siswa. West Pines Nono Sutarno, 2008: 88 menyatakan bahwa belajar
melibatkan pembentukan makna oleh siswa dari apa yang mereka lakukan, lihat, dan dengar. Dengan demikian jelas bahwa tahap berpikir anak usia SD harus
dikaitkan dengan hal-hal nyata dan pengetahuan awal siswa yang telah dibangun mereka dengan sendirinya. Implikasi dari pandangan konstruktivisme di sekolah
ialah pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun oleh siswa sendiri melalui pengalaman nyata.
Dalam praktiknya seringkali tidak selaras antara tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran yang digunakan. Meskipun secara sadar guru menganggap
penting tujuan pembelajaran yang berupa kemampuan berpikir analitis-kritis, atau
Siti Sonariah , 2013 Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
sikap pribadi yang toleran menghargai keragaman pendapat, tetapi model pembelajaran yang digunakan guru tanpa disadari justru dapat menekan
pertumbuhan sikap analitis-kritis siswa, misalnya sikap guru yang otoriter. Berdasarkan pengamatan dan penilaian secara langsung pada siswa kelas IV
SDN Bukanagara, pembelajaran IPA yang seharusnya melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran nyatanya tidak seperti itu. Siswa hanya diam mendengarkan
guru menjelaskan. Ketika guru menjelaskan banyak siswa yang tidak memperhatikan, bergurau, membicarakan sesuatu yang tidak relevan dengan materi
sehingga tidak bersungguh-sungguh dalam belajar. Dalam proses pembelajaran, guru juga tidak melakukan percobaan atau demonstrasi yang dapat merangsang
pengembangan pengetahuan siswa. Hal ini merupakan suatu keadaan yang kurang baik dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, ini diketahui dari nilai evaluasi
pada materi perubahan lingkungan, yaitu: dari 43 siswa, 20 orang memperoleh nilai 65 mencapai KKM, dan 23 orang memperoleh nilai dibawah 60. Dari data inilah
sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM mata pelajaran IPA yaitu 65. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan, salah satu upayanya yaitu penerapan model konstruktivisme. Dengan diterapkannya
model konstruktivisme diharapkan dapat memotivasi siswa dalam belajar dan melakukan pembelajaran yang bermakna sehingga pemahaman dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPA tentang perubahan lingkungan akan meningkat. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran IPA Materi
Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ”. Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Bukanagara Lembang Bandung Barat.
B. Rumusan Masalah