tegur sapa dan menanya keperluan dari masyarakat yang hendak mengurus keperluan tersebut.
c. Sarana dan prasarana, sarana dan prasarana yang optimal merupakan alat
penunjang pemberi pelayanan yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari bentuk ruangan yang masih belum optimal untuk melakukan pelayanan kepada
masyarakat. Bentuk ruangan yang masih sempit untuk mengurus akta kelahiran, jika ada 3 tiga orang saja yang hendak datang.
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal berasal dari luar organisasi juga menjadi faktor penghambat system yang ada. Faktor eksternal ini meliputi lokasi, lingkungan, masyarakat
sebagai pelanggan jasa. Berdasarkan hasil pengamatan dan perolehan data, factor eksternal ini datang dari masyarakat itu sendiri. Masyarkat membuat akta kelahiran
dengan alas an keperluan mendesak sehingga masyarakat meminta percepatan proses pembuatan akta. Selain itu kesadaran masyarakat untuk melaporkan
peristiwa kependudukan masih kurang. Selain itu jarak yang terlalu jauh menjadi alasan masyarakat kesulitan dalam melaporkan peristiwa penting di bidang
kependudukan.
B. Proses pendaftaran kelahiran setelah lewat waktu
Secara khusus dapat dipahami pula bahwa pelayanan publik dikantor Kecamatan Medan Denai yang berkaitan dengan kependudukan sebagaimana yang
diamanatkan oleh Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Pendaftaran Penduduk dan
Pencataan Sipil. Pendaftaran penduduk adalah kegiatan pendaftaran dan atau pencatatan data penduduk beserta perubahannya, perkawinan, perceraian, kematian,
dan mutasi penduduk, penerbitan nomor induk kependudukan, nomor induk
Universitas Sumatera Utara
kependudukan sementara, kartu keluarga, kartu tanda penduduk dan akta pencatatan penduduk serta pengelolaan data penduduk dan penyuluhan. Sedangkan Pencatatan
Sipil merupakan kegiatan yang meliputi Pencatatan Kelahiran, Pencatatan Lahir Mati, Pencatatan Perkawinan meliputi, Pencatatan Pembatalan Perkawinan, Pencatatan
Perceraian, Pencatatan Pembatalan Perceraian, Pencatatan Kematian meliputi, Pencatatan Pengangkatan Anak, Pengakuan Anak, dan Pengesahan Anak, Pencatatan
Perubahan Nama dan Perubahan Status Kewarganegaraan, dan Pencatatan Peristiwa Penting Lainnya.
Prosedur pembuatan akta kelahiran mengharuskan melaporkan kelahiran ke
Kantor Kelurahandesa dalam 30 hari dan juga dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti KK, Surat Nikah, Surat Lahir dari dokterBidan, dan lainnya. Prosedur
ini cukup merumitkan bagi orang tua yang ingin mengurus akta kelahiran anaknya. Pembuatan Akta Kelahiran juga dianggap mahal dari segi biaya oleh sebagian
masyarakat, dikarenakan ada aparat yang meminta biaya melebihi tarif retribusi yang ditetapkan, dan dari segi waktu dianggap lama dari waktu yang telah ditentukan sekitar
7 hari tetapi karena adanya prosedur yang berbelit-belit membuat proses tersebut panjang dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Sampai saat ini masih banyak
penduduk yang mengabaikan atau kurang paham akan pentingnya Akta Kelahiran. Akta Kelahiran wajib dimiliki bagi penduduk yang mengalami peristiwa kelahiran dan Akta
Kelahiran sangat penting untuk menentukan status hukum seseorang. Jika tidak ada
permasalahan dan persyaratan lengkap serta semua data sesuai, maka pengurusan dapat selesai dalam jangka waktu 2 hari. Penyelesaian pembuatan akta kelahiran berdasarkan
UU No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan selama 30 hari kerja
bentuk tindak lanjut dari pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu yang
menyatakan :
Universitas Sumatera Utara
1. Pelaporan kelahiran yang melampui batas waktu 1 satu tahun, pencatatannya tidak
lagi memerlukan penetapan pengadilan negeri tetapi langsung diproses oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil KabupatenKota.
2. Pelaporan kelahiran yang melampui batas waktu 60 hari sejak tanggal kelahiran,
pencatatan kelahirannya dilaksanakan setelah mendapatkan Keputusan Kepala Instansi Pelaksana dalam hal ini yang dimakhsudkan adalah Keputusan Kepala
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil KabupatenKota. 3.
Pencatatan kelahiran tersebut dilengkapi dengan syarat-syarat sesuai yang ditentukan dalam Peraturan Presiden No 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. Berarti hal ini juga berlaku bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Medan, melihat dari pengaturan yang dibuat oleh Mendagri tersebut, munculnya permasalahan dimana pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu 60 hari sampai
1 tahun hari diproses oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Hal ini akan berpengaruh terhadap kewenangan dari Dukcapil itu sendiri dalam melakukan
penilaian, pembuktian terhadap dokumen, akta yang diajukan sebagai syarat dalam pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu dalam menetukan status hukum dan
kedudukan anak. Pasal 32 Ayat 1 UU No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan:
“Pelaporan kelahiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 1 yang melampaui batas waktu 60 enam puluh hari sejak tanggal kelahiran, pencatatan dan penerbitan
Akta Kelahiran dilaksanakan setelah mendapatkan keputusan Kepala Instansi Pelaksana setempat
.”
Universitas Sumatera Utara
C. Syarat-syarat untuk mendapatkan akta kelahiran setelah lewat waktu di Kecamatan Medan Denai
Salah satu hal paling asasi yang melekat pada diri kita adalah akta kelahiran. Akta kelahiran menjadi sangat asasi karena menyangkut identitas diri dan status
kewarganegaraan. Ini sudah menjadi hak asasi manusia HAM menyangkut hakhak anak yang harus dipenuhi oleh negara. Seorang anak manusia yang lahir kemudian
identitasnya tidak terdaftar maka kelak akan mendapatkan masalah yang akan berakibat pada negara, pemerintah dan masyarakat. Akta kelahiran akan ikut menentukan nasib
kita kelak kemudian hari. Misalnya, jika mencari kerja perlu melampirkan akta kelahiran, apabila meneruskan sekolah perlu melampirkan akta kelahiran. Namun
persoalannya, tidak setiap orang memiliki akta kelahiran. Di berbagai daerah masih banyak terjadi anak-anak Indonesia yang tidak
mempunyai akta kelahiran karena menganggap akta kelahiran tidak terlalu penting. Tetapi Pemerintah dengan sangat jelas memberikan perhatian khusus terhadap akta
kelahiran, seperti yang tercantum di dalam Undang-Undang Dasar UUD 45 pasal 28 ayat dua jelas sekali menyatakan setiap anak mempunyai hak untuk kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang, serta hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Kemudian di dalam berbagai undang-undang UU di bawah UUD 45,
baik UU tentang HAM maupun UU tentang Perlindungan Anak jelas menyatakan akta kelahiran menjadi hak anak dan tanggung jawab pemerintah untuk memenuhinya.
Meski dengan adanya Dinas Pencatatan Sipil yang bertujuan untuk mempermudah dalam proses pencatatan sipil tentu tidak luput dari kekurangan yang sewaktu-waktu
bisa menghambat kelancaran dalam proses pencatatan sipil. Seperti masih digunakannya mesin tik sebagai alat bantu untuk memproses penerbitan akta kelahiran
tentu membutuhkan waktu yang cukup lama, banyak kemungkinan terjadi baik dari
Universitas Sumatera Utara
kesalahan penulisan nama atau lain sebagainya yang menyebabkan harus mengetik ulang akta kelahiran tersebut sampai memperoleh hasil yang seharusnya. Selain itu
SDM atau pegawai yang diharuskan bekerja dengan mesin tik tersebut tidak menutup kemungkinan kurang menguasai menggunakan mesin tik sehingga sering melakukan
kesalahan dalam pengetikan. Dan banyaknya permohonan pembuatan akta kelahiran tentu tidak cukup hanya mempekerjakan satu atau dua orang saja untuk memproses
akta kelahiran.
73
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam memperoleh akta kelahiran adalah:
1. Surat Keterangan Lahir dari Rumah SakitRS BersalinPuskemasPoliklinik
DesaDokter Praktek SwastaBidan Praktek Swasta atau dari PilotNahkoda pesawat terbang atau kapal laut
2. Kartu Keluarga dalam KK, nama anak yang akan dicatatkan sudah tercatat dan
KTP orang tua 3.
Akta PerkawinanSurat Nikah orang tua 4.
KTP 2 dua orang saksi kelahiran 5.
Bagi anak hasil perkawinan campuran yang sah dari salah satu orang tuanya WNI yang lahir sebelum Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia harus mendapat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Pendaftaran Anak untuk memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia 6.
Bagi anak yang proses kelahiran dan orang tuanya tidak diketahui keberadaannya cukup membawa berita acara pemeriksaan dari kepolisian
setempat
73
Gunawan Haro, Makalah penelitian Administrasi Negara, http:gunawanharo.blogspot. com.html diakses tanggal 21 Oktober 2014
Universitas Sumatera Utara
7. Pencatatan pelaporan kelahiran yang melampaui batas waktu 60 enam puluh
hari sampai dengan 1 satu tahun sejak tanggal kelahiran dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan Kepala Instansi Pelaksana
8. Surat Penetapan Pengadilan Negeri bagi yang pencatatanya terlambat lebih dari
1 satu tahun 9.
Dalam hal pelaporan kelahiran tidak disertai kutipan Akta NikahAkta Perkawinan orangtua sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c, maka
pencatatan kelahiran tetap dilaksanakan dengan tidak mencamtumkan nama ayah dalam register dan kutipan akta kelahiran
D. Hambatan dalam pelaksanaan pencacatan kelahiran di Kecamatan Medan Denai