B. Prosedur Pendaftaran
Prosedur untuk memperoleh akta kelahiran pada Kecamatan Medan Denai tidak terlalu berbelit-belit, asalkan dalam pengurusannya seluruh syarat-syarat harus dipenuhi
oleh pihak yang berkepentingan. Akta kelahiran terbagi atas tiga jenis yaitu:
1. Akta kelahiran umum yaitu akta kelahiran yang dibuat berdasarkan laporan
keuangan dan dicatatkan dalam batas waktu selambat-lambatnya 60 enam puluh hari kerja sejak tanggal kelahiran bagi WNI dan 10 hari kerja sejak
tanggal kelahiran bagi WNA. 2.
Akta kelahiran istimewa yaitu akta kelahiran yang dibuat berdasarkan laporan kelahiran yang telah melampaui batas waktu yang telah ditentukan dan terlebih
dahulu melalui penetapan pengadilan negeri. 3.
Akta kelahiran dispensasi yaitu akta kelahiran yang diperoleh melalui dispensasi dari Menteri dalam negeri, yang dimaksudkan dispensasi ini ialah penyelesaian
akta kelahiran yang terlambat bagi orang-orang Indonesia asli yang lahir dan belum memiliki akta kelahiran sampai batas.
Akta kelahiran harus cepat dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena apabila terjadi keterlambatan dalam pembuatan askta kelahiran maka pencatatan kelahirannya
sesuai dengan Pasal 32 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yaitu dicatatkan setelah mendapat persetujuan dari
Kepala Instansi Pelaksana setempat apabila melampaui batas 60 enam puluh hari sampai 1 satu tahun, tetapi jika lebih dari 1 satu tahun, dilaksanakan setelah ada
penetapan dari pengadilan negeri dan juga dikenakan sanksi administrasi paling besar Rp.1.000.000 satu juta rupiah sesuai dengan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Universitas Sumatera Utara
Persyaratan untuk mendapatkan Akta Kelahiran di Kecamatan Medan Denai :
1. Surat Kelahiran Surat keterangan dari Kepala Desa Kelurahan asli ;
2. Akta Nikah Kutipan Akta Perkawinan Duplikat Akta Nikah Surat Cerai
Kutipan Akta Perceraian, Orang tua ; 3.
KTP orang tua atau Kutipan Akta Kematian Surat Kematian Surat Keterangan Kematian dari Kepala desa Lurah, apabila orang tua telah
meninggal dunia ; 4.
KK terbaru orang tua yang sudah ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang 5.
Biodata penduduk anak yang sudah ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang Bagi anak yang belum masuk dalam KK orang tua ;
6. KTP Pemohon Pelapor ;
7. KTP Saksi 2 dua orang ;
8. Persyaratan b sd g foto copy dilegalisir ;
9. Penetapan Pengadilan Negeri, bagi pencatatan kelahiran lebih dari 1 satu
tahun asli 10.
Pemohon Pelaporan dan 2 dua orang saksi datang pada saat pelaksanaan pendaftaran Akta Kelahiran di Kecamatan untuk menandatangani Buku Register
Akta Kelahiran. Setelah persyaratan telah terpenuhi oleh pemohon maka pegawai Catatan Sipil
akan memeriksa apakah prosedur tersebut telah lengkap atau belum apabila belum lengkap maka pemohon diminta untuk melengkapi, jika telah lengkap maka pemohon
mengisi fomulir permohonan kartu keluarga. Setelah itu menyerahkan berkas persyaratan pelaporan kelahiran kepada petugas loket dan pemohon diminta untuk
membayar biaya retribusi pada kasir.
Universitas Sumatera Utara
Adapun, prosedur untuk membuat akta kelahiran di Kecamatan Medan Denai tidaklah terlalu berbelit-belit, namun tidak demikian halnya dengan dialami oleh pihak
pemohon, karena menurut mereka prosedur yang diberikan oleh Catatan Sipil masih berbelit-belit dan waktu yang dipergunakan untuk membuat akta kelahiran relatif lama.
Dengan melihat dari lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membuat akta kelahiran maka adanya praktek calo dalam pembuat akta kelahiran sering terjadi.
Setelah anak dilahirkan di rumah sakit RS, orang tua mendapat tawaran dari RS yang bersangkutan untuk pengurusan “akta kelahiran” dengan biaya tertentu dengan
iming-iming dalam sertifikat tersebut akan baik dan cepat. Terlepas dari praktek ini benar atau tidak, banyak orang tua memilih cara ini, dengan berbagai alasan
diantaranya adalah waktu. Walaupun dalam praktek ini tidak ada pemaksaan dan orang tua tersebut tidak mau dan ingin mengurus sendiri ke Keluruhan, akan tetapi setelah
tiba di kelurahan ternyata terbentuk dengan petugas yang menawarkan diri untuk pengurusan akta kelahiran tersebut. Celaknya lagi, biaya yang ditawarkan oleh oknum
kelurahan ini ternyata sama dengan biaya yang ditawarkan oleh petugas rumah sakit. Jelas hal ini tentunya tidak akan mendidikan rakyat Indonesia akan kesadaran hokum
dan membiasakan mereka untuk melanggar hukum.
C. Pelaksanaan Pendaftaran