C. Filtrasi Filtration
Proses ini bertujuan untuk memisahkan fraksi padat dan fraksi cair yang dilakukan dengan metode penyaringan pada membrane filter press menggunakan
filter cloth . Pressure dan membran filter bekerja berdasarkan system hidrolik. Alat ini tersusun dari plat yang berjumlah 85 buah, media yang digunakan untuk
penyaringan adalah filter cloth yang tahan terhadap tekanan tinggi dengan ukuran air permeability 500
– 600. RBDPO dari crystalyzer dipompakan oleh pompa pada suhu 26°C dengan kapasitas 20.000 kgbatch memasuki filter, setelah mengalami proses
penyaringan, olein akan lolos dan ditampung pada tangki Olein Storage . Biasanya bila sudah mencapai tekanan 3 barr, filtrasi sudah dapat dihentikan dan dilakukan
squeeze 25 menit . Setelah squeeze dilakukan, sisa RBD Olein dengan
menggunakan tenaga angin dengan tekanan 3 – 4 barr selama 5 menit, kemudian
filter dibuka, dan cake RBD stearin jatuh, dan ditampung dengan melting tank, kemudian dipanaskan sampai dengan suhu 70°C dengan media pemanas berupa pipa
yang dialiri dengan air panas secara sirkulasi dalam pipa, akibat pemanasan ini stearin dapat mencair dan mudah dialirkan ke tangki timbun Stearin Storage .
Ketaren S , 2005
2.8 Standar Mutu
Di dalam perdagangan kelapa sawit, istilah mutu sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua arti. Yang pertama adalah mutu minyak sawit dalam
arti benar –benar murni dan tidak tercampur dengan minyak nabati lain. Mutu
minyak sawit dalam arti yang pertama dapat ditentukan dengan menilai sifat –
sifat fisiknya, antara lain titik lebur, angka penyabunan dan bilangan yodium.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan yang kedua, yaitu mutu minyak sawit dilihat dalam arti penilaian menurut ukuran. Dalam hal ini yang menjadi syarat mutu internasional, yang
meliputi kadar asam lemak bebas ALB, FFA, air, kotoran, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. TimPenulsPS.,1992
Standar mutu adalah merupakan hal yang penting untuk kmenentukan minyak yang bermutu baik. Ada beberapa faktor yang menentukan standar
mutu, yaitu kandungan air dan kotoran dalam minyak, kandungan asam lemak bebas, warna, dan bilangan peroksida.
Faktor lain yang mempengaruhi standar mutu adalah titik cair dan kandungan gliserida, refining loss, plastisitas dan spreadability, kejernihan
kandungan logam berat dan bilangan penyabunan. Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang
dari 0,1 persen dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01 persen, kandungan asam lemak bebas serendah mungkin lebih kurang 2 persen atau kurang ,
bilangan peroksida dibawah 2, bebas dari warna merah dan kuning harus berwarna pucat tidak berwarna hijau, jernih, dan kandungan logam berat
serendah mungkin atau bebas dari ion logam. Standar mutu special Prime Bleach SPB , dibandingkan dengan mutu
ordinary dapat dilihat dalam tabel 2.4 berikut ini :
Tabel 2.5 : Standar Mutu SPB dan Ordinary Kandungan
SPB Ordinary
Asamlemakbebas 1
–2 3
–5 Kadarair
0,1 0,1
Kotoran 0,002
0,01
Universitas Sumatera Utara
Besip.p.m. 10
10 Tembagap.p.m.
0,5 0,5
BilanganIod 53±1,5
45 –56
Karotenep.p.m. 500
500 –700
Tokoferolp.p.m. 800
400 –600
Ketaren,S.,2005. Daftar spesifikasi produk Refined Bleached Deodorized Palm Olein
RBDPOLEIN berdasarkan standart PORAM THE PALM OIL REFINERS ASSOCIATION OF MALAYSIA dapat dilihat pada tabel 2.6
berikut ini :
Tabel 2.6 : Refined Bleached Deodorized Palm Olein RBDPOLEIN Parameter
Spesifikasi
Iodine Value Wij ’s
56 min FFA as. Palmitic
0,1 max Colour Lov
.5¼“ 3,0R max
Moisture 0,1 max
Peroxide Value meqkg 10,0 max
Cloud Point C 10 max
Bau -
Sumber : PT. SMART Tbk.
2.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Minyak Kelapa Sawit