Varietas dan Bagian Tanaman Kelapa Sawit Minyak Kelapa Sawit

2.2 Varietas dan Bagian Tanaman Kelapa Sawit

Kelapa sawit dikenal terdiri dari 4 macam tipe atau varietas yaitu tipe Macrocarya, Dura, Tenera dan Pisifera. Berikut 4 macam varietas kelapa sawit yang masing-masing dibedakan berdasarkan tebal tempurungnya. Tabel 2.1 : Varietas Kelapa Sawit Berdasarkan Tebal Tempurung Tipe Tebal tempurung Macrocarya Tebal sekali : 5 mm Dura Tebal : 3 – 5 mm Tenera Sedang : 2 – 3 mm Pisifera Tipis Tim Penulis PS, 1992

2.3 Minyak Kelapa Sawit

Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit Elaeis Guinensis. Warna daging buah sawit adalah kuning di waktu masih muda dan berwarna jingga setelah buah menjadi matang. Daerah penanaman kelapa sawit di Indonesia adalah Jawa Barat Lebak dan Tangerang, Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Negara penghasil kelapa sawit selain Indonesia adalah Malaysia, Amerika Tengah dan Nigeria. Minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit Palm Kernel Oil dan sebagai hasil samping adalah bungkil inti kelapa sawitPalm Kernel Meal atau Pellet. Bungkil kelapa sawit adalah inti kelapa sawit yang Universitas Sumatera Utara dinamakan inti kelapa sawit yang telah mengalami proses ekstraksi dan pengeringan. Sedangkan pellet adalah bubuk yang telah dicetak kecil-kecil berbentuk bulat panjang dengan diameter kurang lebih 5 mm. Selain itu, bungkil kelapa sawit dapat digunakan sebgai makanan ternak. Minyak sawit kasar Crude Palm Oil mengandung sekitar 500 – 700 ppm β – karoten yang merupakan bahan pangan sumber karoten terbesar. Oleh karena itu, CPO berwarna merah jingga. Di samping itu, jumlahnya juga cukup tinggi. Minyak sawit ini diperoleh dari mesokarp buah kelapa sawit melalui ekstraksi dan mengandung sedikit air serta serat halus yang berwarna kuning sampai merah dan berbentuk semi solid pada suhu kamar. Adanya serat halus dan air pada sawit kasar tersebut menyebabkan minyak sawit kasar tidak daopat dikonsumsi langsung sebagai bahan pangan maupun non pangan. Ketaren, 2005

2.4 Komposisi Minyak Kelapa Sawit