12
2. Prinsip Pendekatan Teknis
2.1 Pengendalian
OPT Tanaman
Perkebunan
a. CPCL 1 Calon
petani peserta
pengendalian tergabung
dalam kelompok tani yang aktif.
Calon lokasi
pengendalian OPT merupakan satu hamparan yang relatif
kompak dengan
tingkat serangan yang masih dapat
dikendalikandipulihkan. 2 CPCL untuk kegiatan TP
Provinsi ditetapkan
oleh Kepala Dinas Provinsi yang
membidangi perkebunan. 3 CPCL untuk kegiatan TP
KabupatenKota ditetapkan
oleh Kepala
Dinas KabupatenKota
yang membidangi perkebunan.
b. Sosialisasi kepada petani dan pihak terkait lainnya dilakukan
sebelum kegiatan pelaksanaan pengendalian.
13 c. Pengamatan
1 Pengamatan awal dilakukan sebelum
pelaksanaan pengendalian untuk melihat
kondisi atau
rona awal
produktivitas tanaman,
kondisi tanaman dan keadaan OPT,
serta teknik
pengendalian yang
pernah dilakukan dari kebun yang
akan dikendalikan. 2 Pengamatan akhir dilakukan
setelah pelaksanaan
pengendalian sesuai dengan kondisi teknis efikasi bahan
pengendali yang digunakan kondisi tanaman dan keadaan
OPT.
3 Pengamatan dilakukan oleh petugas lapangan bersama
dengan petani dari setiap kegiatan pengendalian OPT.
d. Bahan Pengendali 1 Agens
pengendali hayati
APH berupa
parasitoid, predator
dan tanaman
antagonispestisida nabati. 2 Agens pengendali hayati APH
seperti cendawan patogen,
14 Nematoda
patogen, yang
digunakan harus
telah terdaftar dan mendapat ijin
dari Menteri Pertanian. 3 Pestisida sintetis dan feromon
yang digunakan
telah terdaftar dan mendapat ijin
dari Menteri Pertanian. e. Penerapan PHT yaitu memadukan
cara dan teknik pengendalian OPT
sesuai kondisi
daerah masing-masing, aman terhadap
lingkungan, ekonomis,
dan diterima secara sosial maupun
budaya. f. Waktu pelaksanaan pengendalian
disesuaikan dengan
karakter komoditas dan serangan OPT
masing-masing.
2.2 Demfarm Pengendalian OPT
a. Demfarm pengendalian
OPT dilaksanakan
oleh kelompok,
untuk 8 delapan komoditi yaitu kopi, kakao, cengkeh lada,
karet, jambu mete, kelapa dan tebu.
b. Kegiatan bertujuan
untuk memberikan
contoh kepada
petani dalam
mengendalikan
15 hama PBKo pada tanaman kopi,
PBK pada tanaman kakao, BPKC pada tanaman cengkeh, Jamur
pirang pada tanaman lada, JAP pada tanaman karet dan mete,
Aceria pada tanaman kelapa dan uret pada tanaman tebu.
c. Demfarm dilaksanakan di kebun petani dan mudah dijangkau.
Pelaksana kegiatan adalah Dinas yang membidangi perkebunan
Provinsi
bersama Dinas
KabupatenKota.
2.3 Demplot Pengendalian OPT