Dasar Penyajian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian

ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk Periode Tiga Bulan March 31, 2017 and December 31, 2016 for Period The Three Months yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 Ended March 31, 2017 and 2016 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued - - - - - - Amendment to this SFAS allows the use of the equity method as a method of recording the investment in subsidiaries, joint ventures and associates in the separate financial statements of the entity. PSAK No. 5 Revisi 2015: Segmen Operasi Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan Changes to the statements of financial accounting standardsand interpretations of statementof financial accounting standards Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi berikut ini yang berlaku efektif 1 Januari 2016, tidak memberikan dampak material pada laporan keuangan interim konsolidasian: b. Penyesuaian PSAK ini memberikan klarifikasi terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. The adoption of the following new and revised standards and interpretations effective on January 1, 2016, resulted in immaterial impact on the consolidated financial statements: Revisi PSAK ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan PSAK No. 22 saling mempengaruhi. PSAK No. 13 memberikan panduan untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. PSAK No. 22 memberikan panduan untuk menentukan apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis. This SFAS revision provides clarification that SFAS 13 and SFAS 22 influences each other. SFAS 13 provide guidance to distinguish investment property and self-used properties. SFAS 22 provide guidance to determine whether acquisition of investment property is an business combination. PSAK No. 15 Revisi 2015: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama - SFAS No. 15 Revised 2015: Investments in Associates and Joint Ventures Revisi PSAK ini memberikan klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi. Amendment to this SFAS provides clarification on the consolidation of the exemption for investment entities when certain criteria are met. PSAK No. 16 Revisi 2015: Aset Tetap - SFAS No. 16 Revisi 2015: Fixed Assets i Jumlah tercatat disajikan kembali secara konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat dan akumulasi depresiasi disesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat sebelum dan sesudah memperhitungkan akumulasi kerugian penurunan nilai; atau i The carrying amount is restated in a manner consistent with the revaluation of the carrying amount and the accumulated depreciation is adjusted to equal the difference between the gross carrying amount and the carrying amount after taking into account accumulated impairment lossers; or Revisi PSAK ini menambahkan pengungkapan gambaran singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik yang memiliki karakteristik yang serupa. - SFAS No. 5 Revised 2015: Operating Segments This SFAS revision adds a short description of operating segments which has been combined and economic indicators with similar characteristics. PSAK No. 7 Revisi 2015: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi Penyesuaian ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen. - SFAS No. 7 Revised 2015: Related Party Disclosures This improvement provides additional requirements of related parties definition and provides clarification regarding compensation paid by management. PSAK No. 13 Revisi 2015: Properti Investasi - SFAS No. 13 Revised 2015: Investment Property PSAK No. 4 Revisi 2015: Laporan Keuangan Tersendiri Amandemen PSAK ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas sebagai salah satu metode pencatatan investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri entitas tersebut. - SFAF No. 4 Revised 2015: Separate Financial Statements a. Amandemen PSAK ini mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. a. Amendment to this SFAS clarifies that the use of the depreciation method based on income is inappropriate. b. This improvement SFAS provide clarification related to the revaluation model, that when an entity uses the revaluation model, the carrying amount of the asset is back to its revalued amount. Pemisahan jumlah tercatat dan akumulasi depresiasi dapat diperlakukan salah satunya sebagai berikut: The split between carrying amount and accumulated depreciation is treated in one of the following ways: 16 ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk Periode Tiga Bulan March 31, 2017 and December 31, 2016 for Period The Three Months yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 Ended March 31, 2017 and 2016 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued - - - - a. Amandemen PSAK ini memberikan klarifikasi tentang anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat ekonomi aset tak berwujud dapat dibantah dalam keadaan terbatas tertentu. ii Akumulasi depresiasi dieliminasi terhadap jumlah tercatat aset. ii The accumulated depreciation is eliminated against the gross carrying amount of the asset. PSAK No. 19 Revisi 2015: Aset Tak Berwujud - SFAS No. 19 Revised 2015: Intangible Assets a. Amendment to this SFAS provides clarification on the assumption that revenue is not an appropriate basis to measure the economic benefit of intangible assets can be rebutted in certain limited circumstances. b. Penyesuaian PSAK ini memberikan klarifikasi terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. b. This improvement SFAS provide clarification related to the revaluation model, that when an entity uses the revaluation model, the carrying amount of the asset is back to its revalued amount. Pemisahan jumlah tercatat dan akumulasi depresiasi dapat diperlakukan salah satunya sebagai berikut: The split between carrying amount and accumulated depreciation is treated in one of the following ways: i Jumlah tercatat disajikan kembali secara konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat dan akumulasi depresiasi disesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat sebelum dan sesudah memperhitungkan akumulasi kerugian penurunan nilai; atau i The carrying amount is restated in a manner consistent with the revaluation of the carrying amount and the accumulated depreciation is adjusted to equal the difference between the gross carrying amount and the carrying amount after taking into account accumulated impairment lossers; or ii Akumulasi depresiasi dieliminasi terhadap jumlah tercatat aset. ii The accumulated depreciation is eliminated against the gross carrying amount of the asset. PSAK No. 22 Revisi 2015: Kombinasi Bisnis - SFAS No. 22 Revised 2015: Business Combination Amandemen PSAK ini untuk mengklarifikasi bahwa PSAK 22 tidak berlaku untuk akuntansi terhadap pembentukan pengaturan bersama dalam lingkup PSAK 66. Amandemen ini juga mengklarifikasi lingkup pengecualian hanya berlaku untuk laporan keuangan entitas pengaturan bersama itu sendiri. The SFAS is amended to classify that SFAS 22 does not apply to accounting for the formation of any joint arrangement under SFAS 66. The amendment also clarifies that the scope exemption applies only to the financial statements of the joint arrangement itself. Penyesuaian PSAK ini mengklarifikasi ruang lingkup dan kewajiban untuk membayar imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan yang diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas. This SFAS revision clarifies the scope and obligation to pay contingent consideration which meets definition of financial instruments recognized as financial liabilities or equity. PSAK ini juga mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap PSAK sebagai berikut: This SFAS also has an impact to improvement of the following SFAS: a. PSAK No. 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. b. PSAK No. 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. a. SFAS No. 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement. b. SFAS No. 57: Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets. PSAK No. 24 Revisi 2015: Imbalan Kerja - SFAS No. 24 Revised 2015: Employee Benefits Amandemen PSAK 24 ini mengklarifikasi akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji. Amendment to this SFAS is to clarifiy accounting for dues contributions from employees or third parties that do not depend on the number of years of service, for example, worker contributions are calculated based on a fixed percentage of salary. PSAK No. 25 Revisi 2015: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan - SFAS No. 25 Revised 2015: Accounting Policy, Changes of Accounting Estimates and Error Revisi PSAK ini memberikan koreksi editorial tentang keterbatasan penerapan retrospektif. This SFAS revision provides editorial corrections to the limitations of retrospective application. 17 ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk Periode Tiga Bulan March 31, 2017 and December 31, 2016 for Period The Three Months yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 Ended March 31, 2017 and 2016 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued - - - - - - - PSAK No. 62: Kontrak Asuransi. SFAS No. 62: Insurance Contracts. PSAK No. 1 Revisi 2015: Penyajian Laporan Keuangan SFAS No. 5: Operating Segments; PSAK No. 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan; dan SFAS No. 60: Financial Instruments: Disclosures; and PSAK No. 53 Revisi 2015: Pembayaran Berbasis Saham - SFAS No. 53 Revised 2015: Share-based Payments Revisi PSAK ini mengklarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa. This SFAS revision provides clarification for vesting condition, performing condition and service condition. PSAK No. 65 Revisi 2015: Laporan Keuangan Konsolidasian - SFAS No. 65 Revised 2015: Consolidated Financial Statements Amandemen PSAK ini mengklarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi. Amendment to this SFAS clarifies the exemption on consolidation for investment entities when certain criterias are met. PSAK No. 66 Revisi 2015: Pengaturan Bersama - SFAS No. 66 Revised: Joint Arrengements Amandemen PSAK ini mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi bisnis dalam PSAK No. 22 dan PSAK lain beserta persyaratan pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi bersama dan untuk akuisisi kepentingan tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman yang ada dalam PSAK No. 66. Amendment to this SFAS requires all the principles of business combination in SFAS No. 22 and other SFAS with other disclosure requirements is applied to initial acquisition of interests in joint operations and for additional acquisition of interests in joint operations, as long as they are not conflicted with the existing guidance in SFAS No. 66. PSAK No. 67 Revisi 2015: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain - SFAS No. 67 Revised 2015: Disclosures of Interests in Other Entities Amandemen PSAK ini mengklarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi. Amendment to this SFAS clarifies exemption of consolidation for investment enitites when certain criterias are met. PSAK No. 68 Revisi 2015: Pengukuran Nilai Wajar - SFAS No. 68 Revised 2015: Fair value measurement Revisi PSAK ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan Grup mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak termasuk kontrak non-keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55. This SFAS revision clarifies that the portfolio exception, which permits entities to measure the fair value of the Groups financial assets and financial liabilities on a net basis, applied to all contracts including non-financial contracts within the scope of SFAS No. 55. ISAK No. 30: Pungutan - IFAS No. 30 Revised 2015: Levies ISAK ini merupakan interpretasi atas PSAK No. 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain daripada pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 46: Pajak Penghasilan serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah. This ISAK represents interpretation of SFAS No. 57: Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets which clarifies the accounting liability to pay the levy, other than income taxes that are within the scope of SFAS No. 46: Income tax and other penalties for violations of law, to the Government. Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif pada saat ini adalah sebagai berikut: New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the period are as follows: - SFAS No. 1 Revised 2015: Presentation of Financial Amandemen PSAK ini memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. Amendments to this SFAS provides clarification related to the application of the requirements of materiality, flexibility systematic sequence of notes to the financial statements and the identification of significant accounting policies. PSAK No. 3: Laporan Keuangan Interim; SFAS No. 3: Interim Financial Statements; PSAK No. 5: Segmen Operasi; 18 ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk Periode Tiga Bulan March 31, 2017 and December 31, 2016 for Period The Three Months yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 Ended March 31, 2017 and 2016 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued - - - b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

i. Entitas anak

i. Subsidiaries

Entitas anak adalah seluruh entitas termasuk entitas terstruktur dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas lain ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal dimana Grup kehilangan pengendalian. Subsidiaries are all entities including structured entities over which the Group has control. The Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are deconsolidated from the date on which that control ceases. PSAK No. 16 Revisi 2015: Aset Tetap, untuk paragraf yang terkait dengan aset agrikultur - SFAS No. 16 Revised 2015: Fixed Assets, for the paragraph which relate to agriculture asset Amandemen PSAK ini mengklarifikasi bahwa aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif masuk dalam ruang lingkup PSAK 16. Definisi, pengakuan dan pengukuran tanaman produktif mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16. PSAK 69 memberikan pengecualian untuk aset produktif yang dikecualikan dari ruang lingkup. Pengaturan akuntansi aset produktif tersebut mengacu ke PSAK 16. PSAK 69 tidak mengatur tentang pemrosesan produk agrikultur setelah masa panen. Sebagai contoh, pemrosesan buah anggur menjadi minuman anggur dan wol menjadi benang. SFAS 69 provides an exception for assets which are excluded from the scope. Accounting treatment applied to productive assets referring to SFAS 16. SFAS 69 does not regulate the processing of agricultural products after the harvest. For example, processing grapes into wine and wool into yarn. ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi - IFAS No. 31: Interpretation on scope of SFAS 13: Investment Property ISAK 31 memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK 13. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset. IFAS 31 provides an interpretation of the characteristics of the building that is used as part of the definition of investment property in SFAS 13. The building that referred to in the definition of investment property refers to structures that have physical characteristics that are generally associated with a building which refers to the presence of walls, floors, and roofs are attached to the asset. Standar-standar tersebut diatas baru berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 JanuarI 2017 atau 2018. The above standards are effective for the financial year beginning on or after January, 1 2017 or 2018. Pada saat penerbitan laporan keuangan interim konsolidasian ini, manajemen sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Grup. As at the authorisation date of these interim consolidated financial statements, the management is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS to the financial statements of the Group. Amendment of this SFAS clarifies that biological assets that meet definition as bearer plants are within the scope of SFAS 16. Definition, recognition and measurement of bearer plants follows requirements determined by SFAS 16. PSAK No. 69: Agrikultur - SFAS No. 69: Agriculture PSAK 69 mengatur bahwa aset biologis atau produk agrikultur diakui saat memenuhi beberapa kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba rugi periode terjadinya. Pengecualian diberikan apabila nilai wajar secara jelas tidak dapat diukur secara andal. SFAS 69 regulates that biological assets and agriculture products are recognized if meets several criterias, similar with assets recognition criterias. Those assets are measured at the beginning and ending of reporting period at fair value less cost to sell. Difference incurred from the fair value changes are recognised in profit or loss. Exceptions applied if the fair value clearly cannot be measured reliably. 19 ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk Periode Tiga Bulan March 31, 2017 and December 31, 2016 for Period The Three Months yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 Ended March 31, 2017 and 2016 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date. Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. The Group recognises any noncontrolling interest in the acquiree on an acquisition, either at fair value or at the non- controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the interim consolidated statement of financial position, separate from the equity of the parent’s entitiy. Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya. Acquisition-related costs are expensed as incurred. Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi. If the business combination achieved in stages, at the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss. Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 revisi 2014 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 Revised 2014 “Financial Instrument: Recognition and Measurement” in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi atas nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan yang dialihkan, kepentingan non-pengendali yang diakui, dan kepentingan yang sebelumnya dimiliki pengakuisisi lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui dalam laporan laba rugi Catatan 4. The excess of the consideration transferred, the amount of any noncontrolling interest in the acquiree and the acquisition- date fair value of any previously held interest in the acquire over the fair value of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If the total of consideration transferred, non-controlling interest recognised and previously held interest measured is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired in the case of a bargain purchase, the difference is recognised directly in the profit or loss Note 4. Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Jika diperlukan, nilai yang dilaporkan oleh entitas anak telah diubah untuk menyesuaikan dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Grup. Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. When necessary amounts reported by subsidiaries have been adjusted to conform to the Group’s accounting policies. Untuk tujuan konsolidasi entitas anak yang memiliki mata uang fungsional selain Dolar AS, aset dan liabilitas entitas anak ditranslasikan dengan kurs tengah Bank Indonesia pada akhir periode pelaporan. Sementara itu, pendapatan dan beban ditranslasikan dengan kurs rata-rata dari kurs tengah Bank Indonesia selama periode laporan laba rugi. For consolidation purpose of subsidiaries using currency other than US Dollar as functional currency, assets and liabilities are translated using Bank of Indonesia middle rate at the end of reporting period. Besides, revenue and expenses are translated using average Bank of Indonesia middle rate during profit or loss period. 20