4.3.3 Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi - Umur ibu di antara 20 sampai dengan 35 tahun.
- Ibu tanpa penyakit penyerta yang berat yang dapat mempengaruhi kehamilan.
b. Kriteria Eksklusi - Data rekam medik yang rusak dan atau tidak lengkap.
- Bayi dengan kelahiran pre term dan post term.
4.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpul terdiri dari data sekunder. Data diperoleh dengan melihat kartu status rekam medik ibu-ibu yang melakukan persalintan secara
normal dan dengan teknik seksio sesarea di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di
Kota Medan mulai dari Bulan Januari 2012 sampai Desember 2012.
4.5 Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap pertama editing
yaitu memeriksa umur ibu, kelainan pada ibu dan skor APGAR tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka pada label, tahap ketiga entry yaitu
memasukkan data dari rekam medis ke dalam program SPSS versi 17.0, tahap ke empat adalah melakukan cleaning yaitu memeriksa kembali data yang telah di
entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Untuk mendeskripsikan skor APGAR pada ibu dengan persalinan seksio sesarea dan persalinan spontan
dilakukan perhitungan frekuensi dan persentase. Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan yang terletak di jalan Prof. H. M. Yamin S.H. No. 47 Medan Sumatera
Utara. Rumah Sakit Umum Daerah ini milik pemerintah kota Medan yang merupakan rumah sakit pendidikan dan terakreditasi B. Rumah sakit ini
diresmikan pada tanggal 11 Agustus 1928 dan merupakan salah satu rumah sakit rujukan di Provinsi Sumatera Utara. Data penelitian ini diambil dari bagian
instalasi rekam medis yang terletak di lantai 2.
5.1.2. Deskripsi Data Penelitian
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang berasal dari rekam medis hasil penilaian skor APGAR pada neonatus yang
lahir dengan cara spontan ataupun seksio sesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan pada bulan Januari sampai Desember 2012.
Jumlah seluruh data yang tercatat adalah 307 data rekam medis lengkap yaitu 151 orang ibu yang menjalani persalinan spontan dan 156 orang ibu yang
menjalani seksio sesarea serta berisi data umur ibu, jumlah gestasi ibu, jumlah paritas ibu, jumlah abortus ibu, jenis kelamin neonatus, berat badan neonatus, skor
APGAR pada menit ke 1, 5, dan 10, dan juga jenis tindakan persalinan yang dijalani oleh ibu.
5.1.2.1 Deskripsi Jenis Persalinan Berdasarkan Umur Ibu
Deskripsi data penelitian jenis persalinan yang dijalani ibu berdasarkan umur ibu di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota Medan pada periode
Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Distribusi Jenis Persalinan Berdasarkan Usia Umur Ibu
Jenis Persalinan Total
Persalinan Spontan
Seksio Sesarea Di Bawah 25 Tahun
25 30
55 Di Antara 25 – 30 Tahun
76 75
151 Di Atas 30 Tahun
50 51
101 Total
151 156
307 Dalam Tabel 5.1, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh
responden terbanyak untuk persalinan spontan terdapat pada umur 25 – 30 tahun yaitu sebanyak 76 orang dari 151 orang ibu yang menjalani persalinan spontan
50,3. Sedangkan kelompok responden paling sedikit untuk persalinan spontan yaitu pada umur di bawah 25 tahun yaitu 25 orang dari 151 orang ibu yang
menjalani persalinan spontan 16.6. Pada seksio sesarea, hasil penelitian ini memperoleh responden terbanyak pada umur 25 – 30 tahun, yaitu 75 orang dari
156 orang ibu yang menjalani seksio sesarea 48,1. Sedangkan kelompok responden paling sedikit untuk seksio sesarea yaitu pada umur di bawah 25 tahun
yaitu sebanyak 30 orang dari 156 orang ibu yang menjalani seksio sesarea 19,2.
5.1.2.2 Deskripsi Skor APGAR Berdasarkan Umur Ibu
Deskripsi data penelitian skor APGAR yang dihasilkan neonatus berdasarkan umur ibu di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota Medan pada
periode Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.2 Distribusi Skor APGAR Menit ke-1 Berdasarkan Umur Ibu Umur Ibu
Skor APGAR Menit ke-1 Total
5 7
8 9
Di Bawah 25 Tahun 10
32 13
55 Di Antara 25 – 30 Tahun
1 29
71 50
151 Di Atas 30 Tahun
3 17
48 33
101 Total
4 56
151 96
307
Universitas Sumatera Utara
Dalam Tabel 5.2, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh skor APGAR pada menit pertama yang tertinggi dengan nilai 9 terdapat pada umur di
antara 25 – 30 tahun yang berjumlah 50 orang 16,3, sedangkan skor APGAR pada menit pertama yang terendah dengan nilai 5 terbanyak pada umur di atas 30
tahun yang berjumlah 3 orang 1.
Tabel 5.3 Distribusi Skor APGAR Menit ke-2 Berdasarkan Umur Ibu Umur Ibu
Skor APGAR Menit ke-2 Total
6 7
8 9
10 Di Bawah 25 Tahun
2 23
21 9
55 Di Antara 25 – 30 Tahun
1 4
43 78
25 151
Di Atas 30 Tahun 3
3 27
48 20
101 Total
4 9
93 147
54 307
Dalam Tabel 5.3, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh skor APGAR pada menit kedua yang tertinggi dengan nilai 10 terdapat pada umur di
antara 25 – 30 tahun yang berjumlah 25 orang 8,1, sedangkan skor APGAR pada menit kedua yang terendah dengan nilai 6 terdapat pada umur di atas 30
tahun yang berjumlah 3 orang 1.
Tabel 5.4 Distribusi Skor APGAR Menit ke-5 Berdasarkan Umur Ibu Umur Ibu
Skor APGAR Menit ke-5 Total
7 8
9 10
Di Bawah 25 Tahun 2
28 25
55 Di Antara 25 – 30 Tahun
1 11
61 78
151 Di Atas 30 Tahun
3 3
46 49
101 Total
4 16
135 152
307 Dalam Tabel 5.4, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh skor
APGAR pada menit kelima yang tertinggi dengan nilai 10 terdapat pada umur di antara 25 – 30 tahun yang berjumlah 78 orang 25,4, sedangkan skor APGAR
pada menit kelima yang terendah dengan nilai 7 terdapat pada umur di atas 30 tahun yang berjumlah 3 orang 1.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2.3 Deskripsi Jenis Persalinan Berdasarkan Jumlah Gestasi
Deskripsi data penelitian jenis persalinan yang dijalani ibu berdasarkan jumlah gestasi di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota Medan pada periode
Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 5.5 Distribusi Jenis Persalinan Berdasarkan Jumlah Gestasi Jumlah Gestasi
Jenis Persalinan Total
Persalinan Spontan Seksio Sesarea
1 72
47 119
2 46
69 115
3 16
20 36
4 10
8 18
5 7
4 11
6 8
8 Total
151 156
307 Dalam Tabel 5.4, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh
jumlah terbanyak persalinan spontan dilakukan pada saat gestasi yang pertama dengan jumlah 72 orang 47, sedangkan jumlah persalinan spontan tersikit
dilakukan pada saat gestasi yang keenam yang berjumlah 0 orang 0. Jumlah terbanyak seksio sesarea dilakukan pada saat gestasi yang kedua dengan jumlah
69 orang 44, sedangkan jumlah seksio sesarea tersikit dilakukan pada saat gestasi yang ke 5 yang berjumlah 4 orang 2,6.
5.1.2.4 Deskripsi Skor APGAR Berdasarkan Jumlah Gestasi
Deskripsi data penelitian skor APGAR yang dihasilkan neonatus berdasarkan jumlah gestasi ibu di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota
Medan pada periode Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Distribusi Skor APGAR menit ke-1 Berdasarkan Jumlah Gestasi Jumlah Gestasi
Skor APGAR Menit ke-1 Total
5 7
8 9
1 4
24 49
42 119
2 20
61 34
115 3
12 16
8 36
4 18
18 5
7 4
11 6
8 8
Total 4
56 151
96 307
Dalam Tabel 5.6, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh skor APGAR pada menit pertama yang tertinggi dengan nilai 9 terdapat pada ibu
dengan jumlah gestasi 1 yang berjumlah 42 orang 13,7, sedangkan skor APGAR pada menit pertama yang terendah dengan nilai 5 terdapat pada ibu
dengan jumlah gestasi 1 yang berjumlah 4 orang 1,3.
Tabel 5.7 Distribusi Skor APGAR menit ke-2 Berdasarkan Jumlah Gestasi Jumlah Gestasi
Skor APGAR Menit ke-2 Total
6 7
8 9
10 1
4 32
66 17
119 2
9 37
44 25
115 3
20 8
8 36
4 4
14 18
5 7
4 11
6 8
8 Total
4 9
93 147
54 307
Dalam Tabel 5.7, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh skor APGAR pada menit kedua yang tertinggi dengan nilai 10 terdapat pada ibu
dengan jumlah gestasi 2 yang berjumlah 25 orang 8,1, sedangkan skor APGAR pada menit kedua yang terendah dengan nilai 6 terdapat pada ibu dengan
jumlah gestasi 1 yang berjumlah 4 orang 1,3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Distribusi Skor APGAR menit ke-5 Berdasarkan Jumlah Gestasi Jumlah Gestasi
Skor APGAR Menit ke-5 Total
7 8
9 10
1 4
8 44
63 119
2 4
62 49
115 3
4 8
24 36
4 14
4 18
5 7
4 11
6 8
8 Total
4 16
135 152
307 Dalam Tabel 5.8, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh skor
APGAR pada menit kelima yang tertinggi dengan nilai 10 terdapat pada ibu dengan jumlah gestasi 1 yang berjumlah 63 orang 20,5, sedangkan skor
APGAR pada menit kelima yang terendah dengan nilai 7 terdapat pada ibu dengan jumlah gestasi 1 yang berjumlah 4 orang 1,3.
5.1.2.5 Deskripsi Jenis Persalinan Berdasarkan Jumlah Paritas
Deskripsi data penelitian jenis persalinan yang dijalani ibu berdasarkan jumlah paritas di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota Medan pada periode
Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.9 Distribusi Jenis Persalinan Berdasarkan Jumlah Paritas Jumlah Partus
Jenis Persalinan Total
Persalinan Spontan Seksio Sesarea
68 53
121 1
50 79
129 2
20 12
32 3
6 4
10 4
7 4
11 5
4 4
Total 151
156 307
Dalam Tabel 5.9, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh jumlah terbanyak persalinan spontan dilakukan pada primigravida yang berjumlah
Universitas Sumatera Utara
68 orang 45, sedangkan jumlah tersikit persalinan spontan dilakukan pada ibu dengan jumlah paritas 5 yang berjumlah 0 orang 0. Jumlah terbanyak seksio
sesarea dilakukan pada ibu dengan jumlah paritas 1 yang berjumlah 79 orang 50,6, sedangkan jumlah tersikit seksio sesarea dilakukan pada ibu dengan
jumlah paritas 3, 4, dan 5 yang masing-masing berjumlah 4 orang 2,6.
5.1.2.6 Deskripsi Skor APGAR Berdasarkan Jumlah Paritas
Deskripsi data penelitian skor APGAR yang dihasilkan neonatus berdasarkan jumlah paritas ibu di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota
Medan pada periode Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.10 Distribusi Skor APGAR Menit ke-1 Berdasarkan Jumlah Paritas Jumlah Paritas
Skor APGAR Menit ke-1 Total
5 7
8 9
4 24
50 43
121 1
24 68
37 129
2 8
20 4
32 3
6 4
10 4
7 4
11 5
4 4
Total 4
56 151
96 307
Dalam Tabel 5.10, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh skor APGAR pada menit pertama yang tertinggi dengan nilai 9 terdapat pada ibu
dengan primigravida yang berjumlah 43 orang 14, sedangkan skor APGAR terendah pada menit pertama dengan nilai 5 terdapat pada ibu dengan
primigravida juga yang berjumlah 4 orang 1,3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11 Distribusi Skor APGAR Menit ke-2 Berdasarkan Jumlah Paritas Jumlah Paritas
Skor APGAR Menit ke-2 Total
6 7
8 9
10 4
4 28
60 20 116
1 1
1 1
2 4
1 4
53 52 20
129 2
12 12
8 32
3 6
4 10
4 11
11 5
4 4
Total 4
9 93 147 54
307 Dalam Tabel 5.11, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh
skor APGAR pada menit kedua yang tertinggi dengan nilai 10 terdapat pada ibu primigravida dan jumlah partus 1 yang masing-masing berjumlah 20 orang
6,5, sedangkan skor APGAR pada menit kedua yang terendah dengan nilai 6 terdapat pada ibu primigravida yang berjumlah 4 orang 1,3.
Tabel 5.12 Distribusi Skor APGAR Menit ke-5 Berdasarkan Jumlah Paritas Jumlah Paritas
Skor APGAR Menit ke-5 Total
7 8
9 10
4 8
48 56
116 1
1 1
3 4
1 4
61 64
129 2
4 12
16 32
3 6
4 10
4 7
4 11
5 4
4 Total
4 16
135 152
307 Dalam Tabel 5.12, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh
skor APGAR pada menit kelima yang tertinggi dengan nilai 10 terdapat pada ibu dengan jumlah paritas 1 yang berjumlah 64 orang 20,9, sedangkan skor
Universitas Sumatera Utara
APGAR pada menit kelima yang terendah dengan nilai 7 terdapat pada ibu primigravida yang berjumlah 4 orang 1,3.
5.1.2.7 Deskripsi Jenis Persalinan Berdasarkan Jumlah Abortus
Deskripsi data penelitian jenis persalinan yang dijalani ibu berdasarkan jumlah abortus di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota Medan pada periode
Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.13 Distribusi Jenis Persalinan Berdasarkan Jumlah Abortus Jumlah Abortus
Jenis Persalinan Total
Persalinan Spontan Seksio Sesarea
147 122
269 1
4 30
34 2
4 4
Total 151
156 307
Dalam Tabel 5.13, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh jumlah terbanyak persalinan spontan dilakukan pada ibu yang tidak pernah
abortus dengan jumlah 147 orang 97,4, sedangkan jumlah tersikit abortus dilakukan pada persalinan spontan dilakukan pada ibu yang telah abortus
sebanyak 2 kali dengan jumlah 0 orang 0. Jumlah terbanyak seksio sesarea dilakukan pada ibu yang tidak pernah abortus dengan jumlah 122 orang 78,2,
sedangkan jumlah tersikit abortus dilakukan pada persalinan spontan dilakukan pada ibu yang telah abortus sebanyak 2 kali dengan jumlah 4 orang 2,6.
5.1.2.8 Deskripsi Skor APGAR Berdasarkan Jumlah Abortus
Deskripsi data penelitian skor APGAR yang dihasilkan neonatus berdasarkan jumlah abortus ibu di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota
Medan pada periode Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14 Distribusi Skor APGAR Menit ke-1 Berdasarkan Jumlah Abortus Jumlah Abortus
Skor APGAR Menit ke-1 Total
5 7
8 9
4 52
134 79
269 1
4 13
17 34
2 4
4 Total
4 56
151 96
307 Dalam Tabel 5.14, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh
skor APGAR pada menit pertama yang tertinggi dengan nilai 9 terdapat pada ibu dengan jumlah abortus 0 yang berjumlah 79 orang 25,7, sedangkan skor
APGAR pada menit pertama yang terendah dengan nilai 5 terdapat pada ibu dengan jumlah abortus 0 yang berjumlah 4 orang 1,3.
Tabel 5.15 Distribusi Skor APGAR Menit ke-2 Berdasarkan Jumlah Abortus Jumlah Abortus
Skor APGAR Menit ke-2 Total
6 7
8 9
10 4
4 81
135 45
269 1
5 12
8 9
34 2
4 4
Total 4
9 93
147 54
307 Dalam Tabel 5.15, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh
skor APGAR pada menit kedua yang tertinggi dengan nilai 10 terdapat pada ibu dengan jumlah abortus 0 yang berjumlah 45 orang 14,7, sedangkan skor
APGAR pada menit kedua yang terendah dengan nilai 6 terdapat pada ibu dengan jumlah abortus 0 yang berjumlah 4 orang 1,3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16 Distribusi Skor APGAR Menit ke-5 Berdasarkan Jumlah Abortus Jumlah Abortus
Skor APGAR Menit ke-5 Total
7 8
9 10
4 16
118 131
269 1
17 17
34 2
4 4
Total 4
16 135
152 307
Dalam Tabel 5.16, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh skor APGAR pada menit kelima yang tertinggi dengan nilai 10 terdapat pada ibu
dengan jumlah abortus 0 yang berjumlah 131 orang 42,7, sedangkan skor APGAR pada menit kelima yang terendah dengan nilai 7 terdapat pada ibu
dengan jumlah abortus 0 yang berjumlah 4 orang 1,3.
5.1.2.9 Deskripsi Jenis Persalinan Berdasarkan Berat Badan Neonatus
Deskripsi data penelitian jenis persalinan yang dijalani ibu berdasarkan berat badan neonatus di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota Medan pada
periode Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.17 Distribusi Jenis Persalinan Berdasarkan Jumlah Berat Badan Neonatus Kategori Berat Badan Neonatus
Jenis Persalinan Total
Persalinan Spontan Seksio Sesarea Berat Badan Lahir Lebih
4 4
8 Berat Badan Lahir Normal
144 152
296 Berat Badan Lahir Rendah
3 3
Total 151
156 307
Dalam Tabel 5.17, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh jumlah terbanyak persalinan spontan dilakukan pada neonatus yang memiliki
berat badan lahir normal dengan jumlah 144 orang 95,4, sedangkan jumlah tersikit persalinan spontan dilakukan pada neonatus yang memiliki berat badan
lahir rendah dengan jumlah 3 orang 2. Jumlah terbanyak seksio sesarea dilakukan pada neonatus yang memiliki berat badan lahir normal dengan jumlah
Universitas Sumatera Utara
152 orang 97,4, sedangkanjumlah tersikit persalinan spontan dilakukan pada neonatus yang memiliki berat badan lahir rendah dengan jumlah 0 orang 0.
5.1.2.10 Deskripsi Skor APGAR Berdasarkan Jenis Berat Badan Neonatus
Deskripsi data penelitian skor APGAR yang dihasilkan neonatus berdasarkan berat badan neonatus di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota
Medan pada periode Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.18 Distribusi Skor APGAR Menit ke-1 Berdasarkan Berat Badan Neonatus
Kategori Berat Badan Neonatus Skor APGAR Menit ke-1
Total 5
7 8
9 Berat Badan Lahir Lebih
8 8
Berat Badan Lahir Normal 4
45 151
96 296
Berat Badan Lahir Rendah 3
3 Total
4 56
151 96
307 APGAR pada menit pertama yang tertinggi dengan nilai 9 terdapat pada
neonatus dengan berat badan lahir normal dengan jumlah 96 orang 31,3, sedangkan skor APGAR pada menit pertama yang terendah dengan nilai 5
terdapat pada neonatus dengan berat badan lahir normal dengan jumlah 4 orang 1,3.
Tabel 5.19 Distribusi Skor APGAR Menit ke-2 Berdasarkan Berat Badan Neonatus
Kategori Berat Badan Neonatus Skor APGAR Menit ke-2
Total 6
7 8
9 10
Berat Badan Lahir Lebih 4
4 8
Berat Badan Lahir Normal 4
9 89
140 54
296 Berat Badan Lahir Rendah
3 3
Total 4
9 93
147 54
307
Universitas Sumatera Utara
Dalam Tabel 5.19, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh skor APGAR pada menit kedua yang tertinggi dengan nilai 10 terdapat pada
neonatus dengan berat badan lahir normal dengan jumlah 54 orang 17,6, sedangkan skor APGAR pada menit kedua yang terendah dengan nilai 6 terdapat
pada neonatus dengan berat badan lahir normal dengan jumlah 4 orang 1,3.
Tabel 5.20 Distribusi Skor APGAR Menit ke-5 Berdasarkan Berat Badan Neonatus
Kategori Berat Badan Neonatus Skor APGAR Menit ke-5
Total 7
8 9
10 Berat Badan Lahir Lebih
4 4
8 Berat Badan Lahir Normal
4 16
128 148
296 Berat Badan Lahir Rendah
3 3
Total 4
16 135
152 307
Dalam Tabel 5.20, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh skor APGAR pada menit kelima yang tertinggi dengan nilai 10 terdapat pada
neonatus dengan berat badan lahir normal dengan jumlah 148 orang 48,2, sedangkan skor APGAR pada menit kelima yang terendah dengan nilai 7 terdapat
pada neonatus dengan berat badn lahir normal dengan jumlah 4 orang 1,3.
5.1.2.11 Deskripsi Skor APGAR Berdasarkan Jenis Persalinan
Deskripsi data penelitian Skor APGAR yang dihasilkan ibu berdasarkan jenis persalinan yang dijalani ibu di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di Kota
Medan pada periode Januari – Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21 Distribusi Skor APGAR Menit ke-1 Berdasarkan Jenis Persalinan Skor APGAR menit ke-1
Jenis Persalinan Total
Persalinan Spontan Seksio Sesarea
5 4
4 7
31 25
56 8
76 75
151 9
44 52
96 Total
151 156
307 Dalam Tabel 5.21, dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini memperoleh
skor APGAR yang tertinggi pada menit pertama setelah persalinan spontan dengan nilai 9 berjumlah 44 orang 29,1, sedangkan skor APGAR yang
terendah pada menit pertama setelah persalinan spontan dengan nilai 5 berjumlah 0 orang 0. Skor APGAR yang tertinggi pada menit pertama setelah seksio
sesarea dengan nilai 9 berjumlah 52 orang 33,3, sedangkan skor APGAR yang terendah pada menit pertama setelah seksio sesarea dengan nilai 5 berjumlah 4
orang 3,2.
Tabel 5.22 Distribusi Skor APGAR Menit ke-2 Berdasarkan Jenis Persalinan Skor APGAR Menit ke-2
Jenis Persalinan Total
Persalinan Spontan Seksio Sesarea
6 4
4 7
9 9
8 32
61 93
9 83
64 147
10 36
18 54
Total 151
156 307
Skor APGAR yang tertinggi pada menit kedua setelah persalinan spontan dengan nilai 10 berjumlah 36 orang 23,8, sedangkan skor APGAR yang
terendah pada menit kedua setelah persalinan spontan dengan nilai 6 berjumlah 0 orang 0. Skor APGAR yang tertinggi pada menit kedua setelah seksio sesarea
dengan nilai 10 berjumlah 18 orang 11,5, sedangkan skor APGAR yang
Universitas Sumatera Utara
terendah pada menit kedua setelah seksio sesarea dengan nilai 6 berjumlah 4 orang 3,2.
Tabel 5.23 Distribusi Skor APGAR Menit ke-5 Berdasarkan Jenis Persalinan Skor APGAR Menit ke-5
Jenis Persalinan Total
Persalinan Spontan Seksio Sesarea
7 4
4 8
8 8
16 9
76 59
135 10
67 85
152 Total
151 156
307 Skor APGAR yang tertinggi pada menit kelima setelah persalinan spontan
dengan nilai 10 berjumlah 67 orang 44,4, sedangkan skor APGAR yang terendah pada menit kelima setelah persalinan spontan dengan nilai 7 berjumlah 0
orang 0. Skor APGAR yang tertinggi pada menit kelima setelah seksio sesarea dengan nilai 10 berjumlah 85 orang 54,5, sedangkan skor APGAR yang
terendah pada menit kelima setelah seksio sesarea dengan nilai 7 berjumlah 4 orang 3,2.
5.2 Pembahasan
Berdasarkan data distribusi di atas, dapat dilihat bahwa dari 307 ibu yang melakukan persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan periode
Januari sampai Desember terdapat 151 orang yang melakukan persalinan spontan dan 156 orang yang melakukan seksio sesarea dengan batas umur 20 sampai
dengan 35 tahun. Pada penelitian Anna Widi Prianita tahun 2011 menyatakan bahwa cara persalinan tidak memiliki perbedaan makna secara statistik pada umur
20 sampai dengan 34 tahun. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Leppert, Namerow dan Barker 2003 pada 911 ibu hamil di rumah sakit
pendidikan di daerah urban menunjukkan hasil bahwa ibu hamil remaja 13-19 meskipun dibandingkan dengan ibu hamil dewasa 20-36 tahun lebih rendah
dalam hal melahirkan dengan operasi seksio sesarea, sedangkan penelitian Thato,
Universitas Sumatera Utara
Rachukul dan Sopajaree 2004 di rumah sakit daerah di Bangkok dari tahun 2001-2003 menunjukkan bahwa dibandingkan dengan ibu hamil dewasa, ibu
hamil remaja lebih rendah persentasenya dalam hal operasi seksio sesarea. Menurut Muara Lubis 2008, diperoleh hubungan yang tidak bermakna
antara umur, pendidikan, usia kehamilan, jumlah paritas dengan kadar hemoglobin dan hematokrit ibu serta skor APGAR bayi dengan waktu. Pada hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti menyatakan bahwa perubahan umur tidak menunjukkan perubahan yang spesifik pada skor APGAR.
Untuk distribusi berdasarkan jumlah gestasi dan paritas, pada penelitian ini didapati bahwa jumlah terbanyak ibu yang menjalani persalinan spontan
adalah pada ibu yang nulipara, dan jumlah terbanyak ibu yang menjalani seksio sesarea adalah pada ibu yang multipara. Pada penelitian Yuli Kusumawati 2006
yang menyatakan bahwa wanita multipara pilihan persalinan sesarea lebih sering daripada wanita nulipara.
Pada penelitian Indri Maharani tahun 2012, dinyatakan bahwa semakim sering seorang wanita melakukan persalinan, maka semakin besar resiko
kehilangan darah, dan berdampak pada penurunan kadar hemoglobin, tetapi tidak berhubungan dengan skor APGAR pada menit pertama dan menit kelima. Pada
penelitian yang didapatkan oleh peneliti adalah jumlah gestasi dan paritas yang lebih tinggi, didapati memiliki jumlah skor APGAR yang lebih rendah. Dalam
penelitian Wahyuningsih 2006, didapati bahwa tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian asfiksia neonaturum yang dapat menurunkan skor
APGAR pada neonatus. Menurut Yanti 2010, pada setiap kehamilan atau persalinan yang dialami
seorang wanita, yang dapat berubah adalah berat badan janin. Berat badan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persalinan. Pada penelitian yang
didapat oleh peneliti, bahwa neonatus dengan berat badan lahir lebih, normal, maupun rendah tidak memiliki perbedaan yang bermakna dalam jenis persalinan
yang dijalani ibu. Dari data frekuensi yang didapat oleh peneliti, berat badan neonatus tidak
memiliki hubungan yang bermakna dengan skor APGAR. Pada penelitian
Universitas Sumatera Utara
Leonardo Cahyo Nugroho 2012 yang menyatakan bahwa adanya kemungkinan ketuban pecah dini pada bayi dengan berat badan lahir rendah yang dapat
menyebabkan asfiksia sehingga menghasilkan skor APGAR yang rendah pada neonatus.
Pada pembuktian Drage dan Brendes 1966, didapati bahwa skor APGAR yang rendah didapati pada neonatus yang asfiksia. Dan salah satu faktor risiko
yang menyebabkan neonatus tersebut mengalami asfiksia adalah persalinan seksio sesarea yang dijalani ibu Yolla, 2010.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan