Neonatus Gambaran Skor APGAR pada Neonatus Melalui Persalinan Spontan dan Seksio Sesarea di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

uteri. Kemungkinan peristiwa ini lebih banyak ditemukan sesudah seksio sesarea klasik Kasdu, 2003. 5. Endrometritis Endometritis adalah peradangan pada endometrium. b. Pada Bayi Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi yang lahir dengan seksio sesarea antara lainnya adalah hipoksia, depresi pernafasan, sindroma gawat pernafasan, dan trauma persalinan Bobak, 2005.

2.4. Neonatus

2.4.1. Defenisi Neonatus adalah bayi baru lahir newborn dengan umur empat minggu setelah kelahiran dan selama masa itu mengalami perubahan dan pertumbuhan yang sangat menakjubkan Dorland, 2012 dan Hamilton, 1995. 2.4.2. Penatalaksanaan Kelahiran a. Perawatan Segera Pada saat kepala bayi lahir dengan cara per vaginam ataupun dengan seksio sesarea, segera bersihkan wajah dan sedot hidung bayi tersebut. Begitu tali pusat sudah diputuskan, bayi segera ditelentangkan dengan kepala lebih rendah dan dibalik ke samping di inkubator. b. Evaluasi Janin Yang perlu dievaluasi sebelum dan selama proses kelahiran adalah status kesehatan ibu, komplikasi prenatal, komplikasi persalinan, usia gestasi, lamanya persalinan, lamanya pecah ketuban, jenis, jumlah, waktu, dan rute pemberian obat-obatan, jenis dan lamanya anastesi, dan setiap kesulitan pada kelahiran. Kemudian bayi diinspeksi untuk setiap kelainan yang terlihat. Petugas mengamati pernafasan dari dekat dan memeriksa frekuensi denyut jantung bayi dengan cara auskultasi pada dada atau pada pangkal tali pusat. Universitas Sumatera Utara Metode yang dilakukan untuk mengevaluasi kondisi neonatus adalah dengan nilai APGAR yang akan kita bahas pada sub bab selanjutnya Cunningham, 2006. 2.4.3. Perilaku Bayi Baru Lahir Perubahan-perubahan yang akan terjadi pada bayi dibagi oleh Bobak 2005 menurut karakteristik, antara lain: a. Sistem Kardiovaskuler Sistem kardiovaskuler yang berubah adalah foramen ovale, duktus arteriousis, dan duktus venosus yang menutup ; arteri umbilikalis dan arteri hepatica yang menjadi ligamen. Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 140 kalimenit saat lahir, sedangkan sistolik bayi baru lahir ialah 78 mmHg dan tekanan diastolik rata-rata adalah 42 mmHg. b. Sistem Hematopoesis Haemoglobin bayi baru lahir berkisar antara 14,5 sampai 22,5 gdl dam haematokrit bervariasi dari 44 sampai 72. Leukosit janin dengan nilai hitung sel darah putih sekitar 18.000mm3 merupakan nilai normal saat bayi lahir. c. Sistem Pernafasan Paru-paru bayi cukup bulan mengandung sekitar 20 ml cairankg. setelah pernafasan mulai berfungsi, nafas bayi menjadi dangkal dan tidak teratur, bervariasi dari 30-60 kalimenit. d. Sistem Ginjal Bayi baru lahir memungkinkan untuk tidak mengeluarkan urin selama 12 sampai 24 jam. Pada bayi baru lahir, frekuensi berkemih terjadi sebanyak 6 sampai 10 kali dalam 24 jam dengan warna urin yang pucat menunjukkan masukan cairan yang cukup. e. Sistem Gastrointestinal Bising usus bayi dapat didengar pada saat satu jam setelah lahir. Kapasitas lambung bervariasi dari 30 sampai 90 ml. f. Sistem Hepatika Universitas Sumatera Utara Hati pada bayi baru lahir dapat dipalpasi sekitar 1 cm di bawah batas kanan iga karena hati merupakan organ yang besar dan menempati sekitar 40 dari rongga abdomen. g. Sistem Imun Selama tiga bulan pertama kehidupannya, bayi dilindungi oleh kekebalan pasif yang diterima dari ibu. Bayi mulai mensintesa IgG dan mencapai sekiar 40 kadar IgG orang dewasa pada usia 1 tahun. IgA, IgD, dan IgE diproduksi secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai sampai pada masa kanak-kanak dini. h. Sistem Integumen Epidemis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis pada bayi baru lahir. Verniks kaseosa juga berfusi dengan epidermis dan berfngsi sebagai lapisan pelindung. Lanugo halus dapat terlihat di wajah, bahu, dan punggung. i. Sistem Skelet Kepala bayi cukup bulan berukuran ΒΌ dari panjang tubuh dengan lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. j. Sistem neuromuskular Pengkajian perilaku saraf neonatus terutama merupakan evaluasi refleks primitif dan tonus otot. k. Respon Sensorik Saat lahir, pupil bayi bereaksi terhadap rangsangan cahaya dan penglihatan refleks mengedip dengan mudah. Bayi akan berespon terhadap suara ibunya, hal ini merupakan respon akibat mendengar dan merasakan gelombang bunyi suara ibunya selagi ia berada di dalam rahim. Semua bagian tubuh bayi berespon terhadap sentuhan terutama wajah, mulut, tangan, dan telapak kaki. Bayi baru lahir memiliki system kecap yang berkembang baik dan larutan yang berbeda menyebabkan bayi memperlihatkan ekspresi wajah yang berbeda. Indera penciuman bayi baru lahir sudah berkembang baik saat bayi lahir dan memberikan reaksi yang sama dengan reaksi orang dewasa bila diberi bau yang menyenangkan Bobak, 2005. Universitas Sumatera Utara

2.5. APGAR