Kangmartho.com Page 32
11. Metode Menyelubung Wrapping
Metode membungkus
wrapping method
maksudnya ialah : cara menyajikan bahanmateri pelajaran agama atau hikmah keimanan dan sebagainya,
sengaja dibungkus atau diselubungi dengan bentuk-bentuk lain, misalnya kisah cerita atau dengan ilmu-ilmu lain seperti sejarah, ilmu-ilmu skuler yakni vak
umum yang ada disekolah atau diperguruan tinggi. Yakni nilai norma agama diselubungu vak umum.
Jadi, untuk menyampaikan pelajaran agam, sengaja dicari materi pelajaran lain bidang umum sebagai pembungkusnya sehingga agama disajikan terselubung
dalam pelajaran umum itu. Hal ini dilakukan karena di lembaga sekolah umum tertentu sangat sulit dimasuki pelajaran agama. Maka seorang gurudosen agama,
hanya dapat menempuh dengan cara seperti ini. Misalnya guru hanya mengajar tentang sejarah Diponegoro, sejarah
Perang Salib, dan lain-lainnya. akan tetapi di dalamnya sengaja dihadirkan jiwa keimanan, keutamaan-keutamaan agama serta fungsi kemahakuasaan Tuhan, yang
disajikan secara menarik. Sehingga lama-kelamaan secara berangusr-angsur rasa cinta gama dan rasa memilikinya mulai tumbuh dan meresap pada jiwa mereka.
Berbeda dengan inversi atau lampiran, metode membungkus
wrapping
, untuk menyampaikan pelajaran agama selalu memulai dengan vak umum yang
berfungsi sebagai pembawanya. Dan yang pokok adalah agamanya, sedangkan vak umum pelajaran umum hanya sebagai kulitnya.
Pada metode lampiraninversi, unsur agamajiwa agama hanya ditumpangkan dalam pelajaran vak umum. Dan tugas pokok sang guru adalah di
bidang vak umum tersebut. Walhasil perbedaan kedua metode tersebut metode lampiraninsersi dengan metode membungkuswrapping, adalah terletak pada
mata pelajarannya.
Kebaikan metode membungkuswrapping :
1. Mealui metode membungkuswrapping, ini berarti guru dituntut disamping
menguasai vak agama, sebaga itugas pokkoknya, juga harus menguasai vak umum. Hal ini memungkinkan wawasan guru menjadi luas dan integral.
Kangmartho.com Page 33
2. Pengetahuan siswa menjadi luas, sebagai konsekuensi dari point pertama
diatas 3.
Bila guru trampil dan simpatik dalam menyajikan materi pelajaran, dengan sendirinya citra agama dan guru agama yang tadinya dianggap remehrendah
akan menjadi disenangidicintai, bahkan ada keinginan untuk memperdalam ajaran-ajaran agama tersebut.
Kekurangan metode membungkuswrapping :
Sebagaimana halnya metode lampiraninsersi, maka metode membungkus wrapping memiliki unsur kelemahan yang cukup mendasar, yaitu :
1. Penyajian materi agama biasanya tidak jelas, bahkan tersamar dengan vak
umum yang merupakan sandaran pembungkusnya 2.
Kebanyakan guru agama Islamdosen agama, lemah dalam menguasai pelajaran vak umum. Akibatnya kesulitan dalam meramu menyajikan
pelajaran agama itu kedalam vak umum. 3.
Memerlukan perencanaan yang matang. Disini setiap saat akan mengajar gurudosen agama, bukan saja harus menyiapkan dan menguasai pelajaran
agama. Akan tetapi juga harus menyiapkan dan menguasai pelajaran vak umum. Dan unu berarti tugas guru dosen agama menjadi tidak ringan.
4. Tidak semua pelajaran agama reliabel dengan pelajaran vak umum.
Saran-saran :
1. Sebaiknya guru agama meningkatkan pengetahuannya dan penguasaan
pelajaran vak umum, agar dengan itu dapat memadukan kedua pelajaran pelajaran agama dan umum secara integral, dengan demikian pengetahuan
menjadi utuh dan padu. 2.
Pengalaman menunjukkan bahwa, banyak guru agamadosen yang megajar di lembaga-lembaga pendidikan umum lemah dalam penguasaan metodologi
pelajaran. Dan terkesan bahwa materi pelajaran agama yang disampaikan lebih menonjolkan segi-segi hukum agama Islam semata. Dan agama hanya
lebih dipandang dari sudut syari’at. Akibatnya siswamahasiswa merasa takut untuk belajar agama. Dan acuh untuk mendekatinya. Dan lebih berbahaya lagi
Kangmartho.com Page 34
memandang remeh gurudosen agama mereka. Maka dari itu, gurudosen agama, disamping hendaknya menguasai pelajaran juga menguasai
metodologi pengajaran. 3.
Setiap akan memberikan materi pelajaran, guru hendaknya merencanakan materi pelajaran secara matang. Hilangkanlah sikap dan kebiasaan mengajar
hanay untuk memenuhi panggilan kewajiban. Guru yang baik adalah ia senantiasa bermotivasi untuk mencari dan menemukan sesuatu yang terbaik
untuk anak didiknya 4.
Untuk disadari oleh gurudosen agama, bahwa ia adalah sosok pribadi yang utuh dan bersih dihadapan anak didiknya. Dan menjadi cahaya panutan dalam
semua sikap dan tingkah lakunya. Akan tetapi sesekali kepribadian tadi tercemar oleh pebuatan tercela dan nafsu yang rendah. Maka akibatnya
lunturlah kepribadian kepribadian tersebut dan hilanglah roh kebaikan dalam dirinya. Maka dari itu, tunjukkanlah dan jagalah kepribadian itu secara baik.
12. Metode Audio Visual