Kangmartho.com Page 34
memandang remeh gurudosen agama mereka. Maka dari itu, gurudosen agama, disamping hendaknya menguasai pelajaran juga menguasai
metodologi pengajaran. 3.
Setiap akan memberikan materi pelajaran, guru hendaknya merencanakan materi pelajaran secara matang. Hilangkanlah sikap dan kebiasaan mengajar
hanay untuk memenuhi panggilan kewajiban. Guru yang baik adalah ia senantiasa bermotivasi untuk mencari dan menemukan sesuatu yang terbaik
untuk anak didiknya 4.
Untuk disadari oleh gurudosen agama, bahwa ia adalah sosok pribadi yang utuh dan bersih dihadapan anak didiknya. Dan menjadi cahaya panutan dalam
semua sikap dan tingkah lakunya. Akan tetapi sesekali kepribadian tadi tercemar oleh pebuatan tercela dan nafsu yang rendah. Maka akibatnya
lunturlah kepribadian kepribadian tersebut dan hilanglah roh kebaikan dalam dirinya. Maka dari itu, tunjukkanlah dan jagalah kepribadian itu secara baik.
12. Metode Audio Visual
Metode audio visual yaitu : suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat-alat media pengajaran yang dapat memperdengarkan, atau
memperagakan bahan-bahan tersebut sehingga siswa murid-murid dapat menyaksikan secara langsung, mengamat-amati secara cermat, memegang
merasakan bahan-bahan peragaan itu. Pada setiap kali penyajian bahan pelajaran semestinya guru menggunakan media pengajaran, seperti lembaran balik, papan
planel, proyektor, dan lain sebagainya. Metode audio visual dikenal dengan keharusan penggunaan audio visual
aids atau audio visual material. Ketiga istilah baik audio visual aids, audio visual material, maupun audio visual method sama-sama menekankan kepada
pemberian pengalaman secara nyata kepada anak didik. Dengan melihat langsung, mendengar, meraba, mencium jika perlu, tentang hal-hal yang dipelajari itu.
Jadi inti pengajaran audio visual ini adalah dipergunakan beberapa alatbahan media pengajaran antar lain melalui film strip, radio, TV, piringan
Kangmartho.com Page 35
hitam, tape recorder, gambar-gambar peta, dan lain-lain sebagainya. Lebih utama menggunakan benda-benda asli sebagai peraga.
Langkah-langkah yang ditempuh dengan metode audio visual :
1. Bendanya yang asli itu perlu diperagakan didepan kelas jika mungkin
2. Contohnya dalam ukuran kecil misalnya miniatur kapal terbang, televisi,
dan lain sebagainya 3.
Foto dari suatu benda, bentuk-bentuk gambar lain atau guru sendiri dapat menggambarnya di papan tulis
4. Jika ketiga hal tersebut diatas tidak dapat kita usahakan, maka guru dapat
menjelaskan bentuk
bendanya, sifat-sifatnya,
dengan jalan
mendemonstrasikan melalui gerakan tangan, kata-kata atau mimik tertentu, sehingga menarik perhatian anak didiksiswa
Kebaikan metode audio visual :
1. Siswa dapat menyaksikan, mengamati serta mengucapkan langsung sekaligus
2. Dengan memeragakan bendanya secara langsung tersebut, hal ini sangat
menarik perhatian siswa 3.
Pengetahuan siswa menjadi inegral, fungsional dan dapat terhindar dari pengajaran verbalisme
4. Pengajaran menarik minat dan perhatian siswa
Kekurangan metode audio visual :
1. Memerlukan waktu dan perencanaan yang matang
2. Tugas guru menjadi berat, sebab disamping harus merencanakan materi
pelajaran yang akan disajikan juga harus menguasai berbagai alat sarana peragaan media pengajaran berbagai alat sarana peragaan serta alat
komunikasi lainnya. 3.
Pengadaan alat sarana peragaan memerlukan biaya dan pemeliharaan yang cukup memadai
Kangmartho.com Page 36
4. Kecenderungan menganggap bahwa pengajaran melalui berbagai macam alat
media pengajaran bersifat pemborosan, bahkan memakan menyita waktu yang banyak.
Pada pelajaran agama, dengan melalui metode visual ini diharapkan pengajaran menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami serta dihayati. Misalnya
pengajaran fiqh, seperti : bagaimana proses mengafani, memandikan mayat jenazah dengan cara audio visual, atau melalui visualisasi peragaan. Juga dapat
diterapkan cara bagaimana proses melaksanakan tawaf. Demikian juga proses pengajaran bahasa Arab melalui alat pendengaran berupa tape recorder. Dan
berbagai topik lainnya yang dapat disajikan melalui audio visual tersebut.
13. Metode Pemecahan masalah problem solving