40
Maka, dapat.dilihat dari tabel III.3 diatas Pelaksanaan Penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa Atas SKPKB pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota
Januari-Maret Tahun 2012 sangat Aktif dalam menjalankan penagihan tersebut. Dalam bulan Januari-Maret 2012 ternyata masih ada Wajib PajakPenanggung Pajak yang
Tertunggak pajaknya. Tunggakan pajak terjadi jika Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali yang
menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau kurang bayar,maka saat itulah pajak tertunggak.
H. Pengertian Utang Pajak
Ada 2 ajaran yang mengatur timbulnya utang pajak; a.
Ajaran Material Utang pajak yang timbul pada saat diundangkannya Undang – Undang pajak
sepanjang apa yang diatur dalam Undang – Undang tersebut menimbulkan suatu kewajiban bagi seseorang terutang pajak.
b. Ajaran Formal
Utang pajak timbul karena dikeluarkannya surat ketetapan pajak atau SKP oleh fiskus.
Universitas Sumatera Utara
41
I. Hapusnya Utang Pajak
Hal – hal yang dapat mengakibatkan hapusnya utang pajak adalah: a.
Pembayaran
Utang pajak yang melekat pada Wajib Pajak akan dihapus karena pembayaran pajak yang dilakukan ke kas negara.
b. Kompensasi
Kompensasi terjadi apabila Wajib Pajak mempunyai tagihan berupa kelebihan pembayaran pajak.
m. Daluwarsa
Untuk melakukan penagihan pajak, daluwarsa telah lampau waktu lima tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak dan berakhirnya masa pajak. Hal ini
untuk memberikan kepastian hukum kapan utang pajak dapat ditagih lagi. n.
Pembebasan Pembebasan tidak diberikan kepada pokok pajaknya, tetapi pembebasan hanya
dilakukan terhadap sanksi administrasi. o.
Penghapusan Penghapusan utang pajak ini sama sifatnya dengan pembebasan, tetapi
diberikannya karena keadaan Wajib Pajak, misalnya: Perusahaan Wajib Pajak bangkrut dan karena Force Majeur. Waluyo,2011:19
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA
Didalam bab ini penulis akan menganalisa suatu masalah guna mendapatkan pengertian yang berasal dari suatu perbandingan antara hal-hal yang ditetapkan dari suatu
teori dab praktik prosedur pelaksanaan Penagihan Aktif sampai dengan Surat Paksa atas
SKPKB PPh Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota. A.
Prosedur Pelaksanaan Penagihan pajak sampai Surat Paksa yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota
Cara penagihan yang terakhir dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota ialah penagihan paksa, dimana fiskus melalui jurusita pajak Negara
menyampaikanmemberitahukan surat paksa, melakukan penyitaan dan melakukan pelelangan melalui Kantor Lelang Negara terhadap barang-barang Wajib Pajak jika
Wajib Pajak tidak juga melunasi utang pajaknya setelah dikeluarkannya surat paksa. Cara penagihan ini dikenal sebagai penagihan yang “keras” dibidang perpajakan, namun
langkah ini merupakan upaya terakhir, apabila Wajib Pajak tidak segera memenuhi kewajibannya.
Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan penagihan pajak yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota kepada penanggung pajak mulai dari
penerbitan Surat Teguran sampai Surat Paksa:
Universitas Sumatera Utara
43
1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota mengeluarkan Surat Teguran Setelah 7
tujuh hari Jatuh Tempo pembayaran melalui Kantor Pos dari produk hasil penelitian diantaranya:
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT
c. Surat Tagihan Pajak STP
2. Kemudian apabila Wajib Pajak tidak melunasi utang pajaknya seharusnya dibayar
setelah lewat waktu 21 dua puluh satu hari sejak diterbitkannya Surat Teguran, Pejabat segera menerbitkan Surat Paksa, dan dalam hal ini:
a. Jurusita Pajak mendatangi tempat tinggal tempat kedudukan Wajib Pajak
Penanggung Pajak dengan memperlihatkan tanda pengenal diri. Jurusita mengemukakan maksud kedatangannya yaitu memberitahukan Surat paksa dengan
pernyataan dan menyerahkan salinan Surat Paksa tersebut. b.
Jika Jurusita bertemu langsung dengan Wajib Pajak Penanggung Pajak dan meminta agar Wajib Pajak memperlihatkan surat-surat keterangan yang ada untuk
diteliti: 1
Apakah ada surat keputusan pembetulan dan keberatanpenghapusan? 2
Apakah ada kelebihan pembayaran dari tahunjenis pajak lainnya yang diperhitungkan?
Universitas Sumatera Utara
44
3 Apakah tunggakan pajak menurut STPSKP sesuai dengan jumlah tunggakan
yang tercantum dengan Surat Paksa? 4
Apakah terdapat kelebihan utang tersebut dalam Surat Paksa, diajukan Keberatan?
3. Bila Wajib Pajak tidak ditemukan di kantor atau tempat usahatempat tinggal. Apabila
hal ini terjadi, maka Jurusita salinan Surat Paksa kepada: a.
Seseorang yang ada ditempat tinggalnya misalnya: istri, anak, atau pembantu rumah tangga
b. Seseorang yang ada di kantornya salah seorang pegawai
4. Bila Jurusita Pajak menjumpai Wajib PajakPenanggung Pajak maka salinan Surat
paksa tersebut dapat diserahkan kepada: a.
Keluarga Wajib Pajak atau orang yang bertempat tinggal bersama Wajib PajakPenanggung Pajak yang dewasa dan sehat mental.
b. Anggota pengurus Komisaris atau para persero dari badan usaha yang bersangkutan
atau; c.
Pejabat atau pemerintah setempat BupatiWalikotaCamatLurah dalam hal tersebut pada butir 1 dan 2 juga tidak dijumpai. Pejabat ini harus memberi tanda
tangan pada Surat Paksa dan salinannya kepada Wajib PajakPenanggung Pajak yang bersangkutan.
d. Jurusita yang telah melaksanakan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa harus
membuat laporan prlaksanaan Surat paksa.
Universitas Sumatera Utara
45
5. Biaya Penyampaian Surat Paksa
a. Biaya Pelaksanaan atau Penyampaian Surat Paksa yang meliputi biaya harian dan
biaya perjalanan Jurusita Pajak. Biaya ini dikeluarkan untuk setiap Surat Paksa yang harus disampaikan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak.
b. Apabila seorang Jurusita telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku, maka ia berhak sepenuhnya menerima biaya penagihannya telah dilunasi atau belum oleh Wajib PajakPenanggung Pajak.
Tetapi itu tidak berarti bahwa Jurusita yang bersangkutan setelah menerima biaya penagihan, lalu bebas dari tanggung jawabnya terhadap pencairan piutang pajak
tersebut. Apabila Jurusita yakni bahwa Wajib PajakPenanggung Pajak tersebut masih aktif dan potensial, maka ia harus mengambil langkah-langkah untuk melakukan tahap
tindakan penagihan lebih lanjut. 6.
Surat Paksa yang dilaksanakan, diserahkan kepada Kepala Sub Bagian seksi Penagihan disertai laporan pelaksanaan penagihan dan verifikasi untuk ditandatangani
dan selanjutnya dimasukkan dalam berkas Penagihan Wajib PajakPenanggung Pajak yang bersangkutan dan terlebih dahulu dicatat tanggal pelaksanaan Surat Paksa dalam
buku Register pengawasan Penagihan, buku register tindakan penagihan, kartu pengawasan tunggakan pajak dan tindakan STPSKP yang bersangkutan.
Dalam melaksanakan Surat Paksa tersebut Jurusita sedapat mungkin melihat keadaan rumah tanggaperusahaan Wajib PajakPenanggung Pajak untuk dapat memberikan
informasi dalam rangka mengambil langkah berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
46
7. Laporan Pelaksanaan Surat Paksa
a. Atas pelaksanaan Surat Paksa dibuat laporan oleh Jurusita yang melaksanakan
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa tersebut. b.
Hal-hal yang mendapat perhatian untuk dilaporkan yaitu: 1
Jenis, Letak dan Taksiran harga dari objek dengan memperhatikan tunggakan pajak dan biaya pelaksanaan yang mungkin dikeluarkan.
2 Pengakuan penyelesaian Surat Keberatan. Mengenai hal ini agar diuraikan
secara jelas dan jangan sampai melaksanakan penagihan secara paksa sedangkan tunggakannya ternyata sudah dikurangi.
3 Dalam kesan dan usul hendaknya dilaporkan keadaan yang sebenarnya dari
Wajib PajakPenanggung Pajak antara lain: kemampuan bayar, itikad mau membayar dan pandangannya terhadap PenetapanPenagihan Pajak dan
Sebagainya, sehingga Jurusita dapat mengajukan usul untuk tindakan penagihan selanjutnya.
8. Apabila Jurusita tidak dapat melaksanakan Surat Paksa secara langsung, maka
Jurusita membuat laporan secara tertulis mengenai sebab-sebabnya dan usaha-usaha yang dilakukan dalam upaya Surat Paksa, antara lain menghubungi Pejabat
Pemerintah setempat, Polisi dan sebagainya. PejabatJurusita dapat memperlihatkanmelihat aset-aset atau barang-barang yang
dimiliki Wajib Pajak untuk melakukan penyitaan suatu saat nanti jika Wajib Pajak masih tetap untuk tidak membayar utangnya
.
Universitas Sumatera Utara
47
9. Apabila utang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh penanggung Pajak setelah
lewat 2 x 24 jam sejak Surat Paksa diberitahukan kepadanya Pejabat segera menerbitkan Surat Perintah melaksanakan Penyitaan yang dilaksanakan oleh Jurusita
Pajak dengan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 dua oramg yang telah dewasa, penduduk Indonesia, dikenal Jurusita pajak dan dapat dipercaya. Pengajuan keberatan
oleh Wajib Pajak ridak mengakibatkan penundaan pelaksanaan penyitaan. Penyitaan dapat dilaksanakan terhadap Penanggung Pajak yang berada ditempat tinggal, tempat
usaha, tempat kedudukan atau tempat lain, termasuk yang penguasaannya berada di tangan pihak lain atau yang membebani dengan hak tanggungan sebagai jaminan
pelunasan utang tertentu. 10.
Apabila utang pajak dan biaya penagihan yang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh Penanggung pajak setelah lewat waktu 14 empat belas hari sejak tanggal
pelaksanaan Penyitaan, Pejabat segera melaksanakan pengumuman lelang.
B. Pelaksanaan Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB sampai