47
9. Apabila utang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh penanggung Pajak setelah
lewat 2 x 24 jam sejak Surat Paksa diberitahukan kepadanya Pejabat segera menerbitkan Surat Perintah melaksanakan Penyitaan yang dilaksanakan oleh Jurusita
Pajak dengan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 dua oramg yang telah dewasa, penduduk Indonesia, dikenal Jurusita pajak dan dapat dipercaya. Pengajuan keberatan
oleh Wajib Pajak ridak mengakibatkan penundaan pelaksanaan penyitaan. Penyitaan dapat dilaksanakan terhadap Penanggung Pajak yang berada ditempat tinggal, tempat
usaha, tempat kedudukan atau tempat lain, termasuk yang penguasaannya berada di tangan pihak lain atau yang membebani dengan hak tanggungan sebagai jaminan
pelunasan utang tertentu. 10.
Apabila utang pajak dan biaya penagihan yang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh Penanggung pajak setelah lewat waktu 14 empat belas hari sejak tanggal
pelaksanaan Penyitaan, Pejabat segera melaksanakan pengumuman lelang.
B. Pelaksanaan Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB sampai
dengan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota
Dengan dianutnya system Self assessment yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, melaporkan dan membayar sendiri
jumlah pajak yang terutang. Pihak Direktorat Jenderal Pajak mengharapkan penerimaan Negara dari sector pajak tersebut dapat ditingkatkan. Hal ini berarti bahwa peran Wajib
Pajak sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan system perpajakan tersebut. Namun kenyataan yang terjadi dilapangan masih banyak wajib pajak yang tidak
memenuhi kewajiban perpajakannya yaitu dalam hal pelunasan hutang pajaknya. Banyak
Universitas Sumatera Utara
48
dari wajib pajak tidak menghiraukan atas diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak dan selanjutnya pihak aparatur pajak harus menerbitkan Surat Teguran. Begitu juga surat
teguran bukanlah suatu sarana yang menjamin atas lancarnya penerimaan pajak, kemudian pihak aparatur pajak masih harus menerbitkan surat paksa yang merupakan
salah satu sarana untuk mencairkan tunggakan pajak. Sebagai akibat dari ketidakpatuhan wajib pajak ini, maka dilakukan tindakan penagihan aktif dimana sebagai sarana dalam
mencapai penerimaan Negara dari sektor pajak.
Analisa Tabel III.3
Dari tabel tersebut dapat kita lihat kinerja aparatur pajak seksi penagihan di KPP Medan Kota dalam melaksanakan penagihan Pajak pada Tahun 2012, ternyata cukup
aktif dalam melaksanakan penagihan pajak tahun 2012 per 31 Maret. Dapat kita lihat dari sisa penerbitan SKPKB pada tahun 2011 yaitu 245 lbr, dengan nilai ketetapan sebesar
Rp. 803.434.608. Sisa Surat Teguran yang terbit tahun 2011 yaitu 105 lbr dengan nilai ketetapan sebesar Rp. 695.394.808. , dan Sisa Surat Paksa yang terbit pada sisa tahun
2011 yaitu 80 lbr dengan nilai ketetapan sebesar Rp. 224.317.584. Pada Bulan Januari SKPKB yang terbit yaitu 1 lbr dengan nilai ketetapan sebesar
Rp. 5.731.902, Surat Teguran yang terbit yaitu 45 lbr dengan nilai ketetapan sebesar Rp.26.304.857, Surat Paksa yang terbit yaitu 18 lbr dengan nilai ketetapan
Rp.27.564.821. Pada Bulan Februari SKPKB yang terbit tidak ada, Surat Teguran yang terbit 35
lbr dengan nilai ketetapan sebesar Rp18.324.510, Surat Paksa yang terbit yaitu 69 lbr dengan nilai ketetapan Rp.154.914.974.
Universitas Sumatera Utara
49
Pada Bulan Maret SKPKB yang terbit yaitu 3 lbr dengan nilai ketetapan sebesar Rp.17.568.945, Surat Teguran yang terbit yaitu 62 lbr dengan nilai ketetapan sebesar
Rp.57.860.432, Surat Paksa yang terbit yaitu 36 lbr dengan nilai ketetapan Rp.32.481.258.
Jadi, Jumlah keseluruhan SKPKB yang Terbit Sisa Tahun 2011 dengan Tahun 2012 per 31 Maret yaitu 249 lbr dengan Total nilai ketetapan Rp.826.735.455, Jumlah
keseluruhan Surat Teguran ST yang Terbit Sisa Tahun 2011 dengan Tahun 2012 per 31 Maret yaitu 247 lbr dengan Total Nilai ketetapan Rp 797.884.607, maka 249 lbr – 247 =
2 lbr dan Rp. 826.735.455 – Rp 797.884.607 = Rp. 28. 850.848 yang akan ditindaklanjuti pada Surat Teguran yang tertunggak Pajaknya dan Jumlah keseluruhan Surat Paksa SP
yang Terbit Sisa Tahun 2011 dengan Tahun 2012 per 31 Maret yaitu 203 lbr dengan Total Nilai ketetapan Rp 439.278.637. maka 247 lbr – 203 lbr = 44 lbr dan Rp.
797.884.607 – Rp. 439.278.637 = Rp 358.605.970,- yang akan ditindaklanjuti pada Surat Paksa yang tertunggak Pajaknya.
C. Kendala-Kendala dalam Pelaksanaan Penagihan Aktif sampai dengan Surat Paksa