LATAR Gambaran Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR

BELAKANG Otitis Media Supuratif Kronis OMSK merupakan lanjutan dari episode initial otitis media akut dengan karakteristik adanya sekret persisten dari telinga tengah me- lalui perforasi membran timpani. Ini menjadi masalah penting untuk mengatasi ketulian yang kini menimpa negara berkembang WHO, 2004. Survei prevalensi di seluruh dunia yang walaupun masih bervariasi dalam hal definisi penyakit, metode sampling serta mutu metodologi, menunjukkan beban dunia akibat OMSK melibatkan 65-330 juta orang dengan telinga berair, 60 diantaranya 39-200 juta mengalami gangguan pendengaran yang signifikan. Diperkirakan 28000 mengalami kematian dan 2 juta mengalami kecacatan; 94 terdapat di negara berkembang WHO, 2004. Suryanti 2003 di Surabaya mendapatkan jumlah penderita OMSK di RS Soe- tomo tahun 2002 sebanyak 331 penderita yang terdiri dari penderita laki-laki sebanyak 56,50 dan penderita perempuan 43,50. Berdasarkan distribusi OMSK menurut umur, penderita usia produktif 21-50 tahun merupakan kelompok terbanyak menderita OMSK 51,95. Adapun keluhan yang paling sering adalah otore 75,83. Sebanyak 26,28 penderita OMSK yang kekambuhannya didahului oleh infeksi saluran per- nafasan atas ISPA. Penderita yang didiagnosa OMSK eksaserbasi akut sebanyak 50,48, OMSK tubotimpanal sebanyak 24,88, OMSK atikoantral sebanyak 19,38 dan perforasi kering sebanyak 5,26. Penanganan OMSK sebagian besar Universitas Sumatera Utara ditangani secara medikamentosa 64,35 sedangkan penanganan secara pembedahan sebanyak 36,65. Data selama 5 tahun di Makasar periode 2004-2008 didapati jumlah kasus OMSK pada balita sebanyak 700 kasus 22,94 dari seluruh kasus OMSK dan kasus tertinggi terjadi pada tahun 2005. Kasus terbanyak pada kelompok umur 2-4 tahun 51,3 dan lebih banyak terjadi pada laki-laki 55,3 dibanding perempuan 44,7 Talango, 2009. Jumlah kasus OMSK baru di poliklinik THT-KL RSUD dr. Sutomo dari tahun 2004 hingga 2008 secara berurutan adalah 322, 142, 157, 150 dan 197 Ahadiah, 2009. Wulandari 2009 di RSUD Surakarta mendapatkan 49 kasus OMSK atikoantral dari 296 kasus mulai Januari hingga Desember 2008. Data poliklinik THT RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2006 menunjukkan pasien OMSK merupakan 26 dari seluruh kunjungan pasien Aboet, 2007. Di bagian THT FK USU RS.H.Adam Malik Medan kunjungan penderita OMSK cukup tinggi, data yang dikumpulkan Wajdi 2000 di Medan dari Januari 1997 hingga Desember 1998 didapatkan sebanyak 546 orang penderita OMSK. Saat ini belum didapatkan data mengenai gambaran yang pasti tentang penderita OMSK di RSUP H. Adam Malik Medan, karena itulah penulis mencoba untuk melakukan penelitian tentang gambaran OMSK ini di bagian THT-KL RSUP H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara

1.2 . PERUMUSAN MASALAH