27 Berdasarkan pendapat diatas, bahwa akuntansi adalah suatu proses kegiatan yang
bersifat financial yang saling berhubungan yang terjadi didalam perusahaan. Oleh karena itu dalam penyajian materi akuntansi tidak hanya melalui penjelasan tetapi
perlu diperbanyak latihan sehingga siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi.
Sebelumnya telah dipaparkan bahwa hasil belajar adalah suatu alat untuk megukur
tingkat keberhasilan para siswa dalam proses belajar mengajar. Maka, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar akuntansi adalah tingkat keberhasilan yang
dicapai siswa terhadap mata pelajaran akuntansi yang diterima ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dalam kegiatan pembelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam bentuk nilai dan keterampilan menghitung.
6. Hubungan Antara Keterampilan Hitung, Persepsi Siswa Tentang
Keterampilan Guru Mengajar Dan Cara Belajar Dengan Hasil Belajar Akuntansi
Faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar akuntansi dalam penelitian ini yaitu keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan
cara belajar. Menurut Dalyono 2005: 55 faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil
belajar adalah: 1.
Faktor internal, meliputi cara belajar, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi belajar, sikap, minat, kondisi psikis, dan keadaan kultur.
2. Faktor eksternal, meliputi:
a. Faktor keluarga seperti interaksi dengan orang tua, keadaan ekonomi, dan
sarana belajar di rumah. b.
Faktor sekolah seperti disiplin belajar, fasilitas belajar, metode mengajar, interaksi guru dan murid, dan aktivitas guru.
c. Faktor masyarakat seperti tempat tinggal, pergaulan, interaksi kepada
masyarakat sekitar.
28 d.
Faktor lingkungan sekitar seperti keadaan sekitar tempat tinggal, keadaan lalu lintas dan iklim tempat tersebut.
Keterampilan hitung di sekolah ada didalam mata pelajaran matematika.
Matematika adalah suatu pengetahuan yang sangat penting dalam menunjang ilmu pengetahuan lain, misalnya di bidang teknik, ekonomi, ilmu sosial serta
matematika dari Ilmu Pengetahuan Alam IPA sendiri Yahya, 2000: 3. Selanjutnya Slameto 2003: 102 menyatakan persepsi adalah proses yang
menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Setiap siswa memiliki persepsi yang berbada-bada terhadap gurunya. Tanggapan yang baik
terhadap guru yang kompeten dalam menguasai keterampilan guru mengajar, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap peserta didik dalam memotivasi
dirinya untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini senada dengan pendapat Sardiman 2005: 218 bahwa,
“Tanggapan siswa terhadap hasil interaksi belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berkembang dalam tiga kemungkinan menerima, acuh tak
acuh dan menolak. Kedua terakhir sama buruknya terhadap hasil proses dan hasil belajar, meskipun sebabnya mungkin berasal dari guru sendiri. Guru
yang cakap dan bijaksana akan mampu membawa sebagian besar siswanya untuk menerima interaksi dengan senang dan penuh perhatian sehingga
proses hasil belajar yang diperoleh optimal”. Ada cara belajar yang efisien dan ada pula cara belajar yang tidak efisien. Seorang
siswa yang mempunyai cara belajar yang efisien, memungkinkan siswa tersebut lebih unggul mencapai hasil belajar yang lebih tinggi dibanding siswa yang tidak
mempunyai cara belajar efisien. Menurut Thursan Hakim 2005: 7 cara belajar yang efisien adalah cara belajar yang memungkinkan siswa menguasai ilmu
dengan lebih mudah dan lebih cepat sesuai kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan. Sedangkan menurut Suhaenah Suparno 2001: 112 cara belajar yang
efisien adalah sesuatu yang unik bagi dirinya dan mungkin sangat berbeda dengan cara belajar orang lain.
29
B. Penelitian yang Relevan