9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan membahas penelitian terdahulu mengenai keefektifan layanan Bimbingan kelompok dalam meningkatan kemampuan pengambilan
keputusan; pengambilan keputusan; dan layanan bimbingan kelompok. Dari tinjauan pustaka tersebut akan dijadikan acuan bagi peneliti dalam merumuskan
hipotesis dan penyusunan instrumen penelitian.
2.1 Penelitian Terdahulu mengenai Keefektifan Layanan
Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan.
Menurut Prayitno 1995: 178 “bimbingan kelompok merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok siswa untuk membahas topik-topik umum yang bermanfaat bagi kelompok tersebut dengan memanfaatkan dinamika
kelompok ”. Sedangkan Wibowo 2005: 38 mengungkapkan bahwa “bimbingan
kelompok ditujukkan untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada klien supaya mereka dapat membuat rencana yang tepat serta membuat keputusan yang
memadai mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masa depan ”.
Kemampuan pengambilan keputusan merupakan salah satu kecakapan hidup yang harus dimiliki setiap individu. Kemampuan pengambilan keputusan
diperlukan individu dalam berinteraksi dengan orang lain, agar individu tersebut mampu mengolah dan menyaring setiap informasi yang diterima, sehingga tidak
melakukan berbagai penyimpangan dalam hidupnya. Penelitian terdahulu
10 mengenai keefektifan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kemampuan
pengambilan keputusan diantaranya yaitu : 1.
Riyanto, Joko. 2006. Upaya Mengembangkan Kecakapan Hidup Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa kelas XI SMA N 10 Semarang
Tahun Pelajaran 20052006. Dalam penelitian ini, kecapakan hidup yang salah satunya adalah kemampuan pengambilan keputusan dapat dikembangkan
melalui beberapa teknik bimbingan kelompok diantaranya dengan ceramah diskusi, yang dipadukan dengan menggunakan multimedia power point dan
film, serta outbond manajemen training. Peningkatan pengembangan kecakapan hidup juga diperkuat dengan hasil skor skala kecakapan hidup yang
diberikan kepada 15 siswa dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 2.71 pada siklus 1, skor rata-rata pada
siklus 2 sebesar 2.79 dan pada siklus 3 terdapat skor rata-rata 2.84. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus ke-3 bimbingan kelompok mampu 100
meningkatkan perkembangan kecakapan hidup pada siswa.
2.
Umami, Isyana Riya. 2006. Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Mengurangi Perilaku Menyimpang Siswa di Panti Parmadi Putra
Mandiri 20052006. Berdasarkan penelitian yang diberikan kepada 15 siswa menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok mempunyai pengaruh
yang signifikan dalam mengurangi perilaku menyimpang siswa. Perilaku menyimpang tersebut dapat disebabkan karena individu tersebut belum
mampu mengambil keputusan dengan tepat terhadap informasi yang diterimanya. Hal ini juga diperkuat menggunkan uji
Wilcoxon
, dengan
11 membandingkan hasil
pre test
dan
post test
sehingga diperoleh Z
hitung :
3.408 Z
tabel
: 1.96. Dengan demikian, ada perbedaan yang signifikan antara antara
pre tes
dan
post test
sehingga bimbingan kelompok efektif untuk mengurangi perilaku menyimpang.
3. Suwarno, Cipto. 2005. Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok Dalam
Menumbuhkan Sikap Prososial Bagi Siswa kelas XI SMA N 2 Pekalongan. Dalam menumbuhkan sikap prososial diperlukan beberapa kemampuan yang
dapat membentuk sosok individu yang dinamis. Kemampuan tersebut diantaranya kemampuan dalam mengambil sikap, mengambil keputusan dan
bersosialisasi. Hal ini diperkuat dengan menggunakan uji
t test
dengan taraf signifikansi 5 diperoleh hasil t
hitung
: -5,969 t
tabel
: 2, 132. Dengan demikian, bimbingan kelompok efektif dalam menumbuhkan sikap prososial
bagi siswa. Dari beberapa penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan
bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan yang merupakan salah satu kecakapan hidup manusia dan sangat diperlukan
dalam berinteraksi dengan orang lain agar individu tersebut dapat menyaring informasi yang diterimanya, sehingga tidak melakukan berbagai penyimpangan
dalam hidupnya.
12
2.2 Pengambilan Keputusan