Sarana Mengukur Hasil yang Dicapai

80 suatu tindakan pengambil keputusan perlu memprediksikan ketidakpastian kondisi atau situasi yang akan datang dan memprediksikan hambatan dan resiko. Sebelum diberi layanan bimbingan kelompok, banyak diatara anggota kelompok yang belum mampu memprediksikan ketidakpastian situasi yang akan datang, ragu- ragu dalam mengambil keputusan dan kurang memprediksikan hambatan serta resiko yang dihadapi. Melalui topik faktor-faktor pengambilan keputusan, peneliti mencoba meningkatkan aspek faktor yang tidak diketahui sebelumnya. Selama kegiatan bimbingan kelompok berlangsung, anggota kelompok berpendapat bahwa sebelum mengambil keputusan, seorang pengambil keputusan perlu mengetahui faktor-faktor pengambilan keputusan. Setelah kegiatan bimbingan kelompok, anggota kelompok mulai mampu menganalisis hambatan dan resiko ditemui serta mampu memprediksikan situasi yang akan datang Dengan demikian, apabila hasil yang dicapai tidak sesuai dengan harapan dan terlalu banyak resiko serta hambatan yang akan ditemui, maka pengambil keputusan dapat menggunakan alternatif tindakan yang telah dibuat untuk menyusun rencana selanjutya.

4.2.4 Sarana Mengukur Hasil yang Dicapai

Untuk dapat mengetahui keefektifan pengambilan keputusan, maka diperlukan sarana untuk mengukur hasil yang dicapai. Dari perhitungan presentase, diperoleh hasil bahwa ada peningkatan pada aspek sarana untuk mengukur hasil yang dicapai. Sebelum diberi perlakuan presentase rata-rata aspek sarana mengukur hasil yang dicapai adalah 64,63 dan termasuk dalam kategori 81 sedang. Setelah diberi perlakuan presentase mengalami peningkatan menjadi 74,63 termasuk dalam kategori tinggi Sarana untuk mengukur hasil yang dicapai meliputi kemampuan untuk mengevaluasi dan melakukan penilaian terhadap pengambilan keputusan yang dibuat, serta kesiapan menerima hasil keputusan. Menurut Ridha 2003: 154, dalam melakukan evaluasi dan penilaian terhadap keputusan yang dibuat akan mengacu pada perbandingan antara tujuan yang hendak dicapai dan hasil yang dicapai dalam pelaksanaannya. Sedangkan kesiapan menerima hasil keputusan merupakan kemampuan pengambil keputusan untuk mengakui kesalahan dan kekeliruan serta mau untuk kembali ke titik permulaan ketika hasil yang dicapai tidak sesuai degan tujuan yang diinginkan. Sebelum diberi layanan bimbingan kelompok, banyak diantara anggota kelompok yang belum mampu menerima hasil dari keputusan yang dibuat, jarang melakukan evaluasi dari setiap kegiatan yang telah dilakukan. Dari hasil pengamatan selama kegiatan bimbingan kelompok dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pada aspek sarana untuk mengukur hasil yang dicapai. Melalui materi aplikatif berupa contoh kasus yang diberikan pemimpin kelompok, dapat diketahui bahwa para anggota kelompok memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru mengenai kemampuan mengevaluasi dan melakukan penilaian terhadap keputusan yang dibuat dan kesiapan menerima hasil keputusan. Walaupun, belum keseluruhan anggota mampu melakukan evaluasi dari setiap keputusan yang telah dibuat dalam kehidupan sehari-hari. 82

4.3. Keterbatasan Penelitian