78
kelompok presentase rata-rata  aspek tujuan pengambilan keputusan adalah  63,97 dan termasuk kategori sedang. Sedangkan, setelah diberi perlakuan presentase
aspek  tujuan  pengambilan  keputusan  menjadi  70,79    dan  termasuk  kategori tinggi.  Selain  itu,  peningkatan  aspek  tujuan  pengambilan  keputusan  juga  dapat
diketahui dari adanya kemampuan untuk membuat visi hidup, adanya pemahaman yang baik terhadap dirinya setelah diberi layanan bimbingan kelompok. Walaupun
anggota kelompok memiliki pemahaman terhadap dirinya, namun masih terdapat beberapa anggota kelompok yang masih kesulitan untuk menggali potensinya dan
kurang mampu memprioritaskan tujuan yang hendak dicapai.
4.2.2 Identifikasi Alternatif
Setelah  seseorang  mampu  menetapkan  tujuan  yang  ingin  dicapai  dalam pengambilan  keputusan,  maka  seorang  pengambil  keputusan  akan  senantiasa
membuat  sebuah  alternatif  pilihan.  Menurut  Ridha  2003:  108  dalam mengidentifikasi  alternatif  pilihan  seorang  pengambil  keputusan  perlu
memperhatikan  cara  membuat  alternatif  pilihan,  dan  menganalisis  alternatif terbaik.  Dalam  menganalisis  alternatif  dapat  dilakukan  dengan  cara
mempertimbangkan  kekuatan,  kelemahan,  kesempatan  dan  ancaman  dari  sebuah alternatif  pilihan.  Sebelum  diberi  perlakuan  sebagian  anggota  kelompok  masih
belum  dapat  membuat  skala  prioritas  dan  membuat  alternatif  terbaik.  Melalui topik  „membuat  alternatif  terbaik‟  peneliti  mencoba  meningkatkan  aspek
identifikasi  alternatif.  Selama  kegiatan  bimbingan  kelompok,  anggota  dapat mengetahui cara membuat alternatif terbaik dan pentingnya sebuah alternatif. Para
anggota  berpendapat  bahwa  alternatif  pilihan  diperlukan  dalam  mengambil
79
keputusan agar pengambil keputusan tidak kecewa ketika keputusan  yang dibuat tidak sesuai harapan.
Dari hasil perhitungan presentase, diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan aspek  identifikasi  alternatif.  Sebelum  diberi  layanan  bimbingan  kelompok,
presentase  rata-rata  aspek  identifikasi  alternatif  adalah  60,78    dan  termasuk kategori  sedang.  Walaupun  setelah  diberi  layanan  bimbingan  kelompok  masih
dalam  kategori  sedang,  namun  presentase  rata-rata  aspek  identifikasi  alternatif mengalami  peningkatan  dari  60,78  menjadi  66,67.  Dari  perhitungan
presentase terdapat 1 siswa yang mengalami penurunan hasil,  hal ini disebabkan karena  siswa  belum  mampu  mempertimbangkan  setiap  kelebihan,  kelemahan,
kesempatan dan ancaman dari alternatif tindakan yang dipilih.
4.2.3 Faktor yang tidak diketahui sebelumnya
Berdasarkan perhitungan presentase, diperoleh hasil bahwa ada peningkatan aspek faktor yang tidak diketahui sebelumnya antara sebelum dan sesudah diberi
perlakuan.  Sebelum  diberi  perlakuan  terdapat  12  siswa  dalam  kategori  sedang dengan  presentase  rata-rata  65    dan  termasuk  dalam  kategori  sedang.  Setelah
diberi  perlakuan,  aspek  faktor  yang  tidak  diketahui  sebelumnya  mengalami peningkatan.  Presentase  rata-rata  mengalami  peningkatan  menjadi  76,88
termasuk kategori tinggi. Keberhasilan  suatu  keputusan  dapat  dikaitkan  dengan  tujuan  yang
dikehendaki  dan  sangat  bergantung  pada  keadaan  yang  mungkin  berada  di  luar jangkauan  manusia. Menurut Hasan 2002:  4, setelah  mampu  memilih alternatif
80
suatu tindakan pengambil keputusan perlu memprediksikan ketidakpastian kondisi atau situasi yang akan datang dan memprediksikan hambatan dan resiko. Sebelum
diberi  layanan  bimbingan  kelompok,  banyak  diatara  anggota  kelompok  yang belum  mampu  memprediksikan  ketidakpastian  situasi  yang  akan  datang,  ragu-
ragu  dalam  mengambil  keputusan  dan  kurang  memprediksikan  hambatan  serta resiko yang dihadapi. Melalui topik faktor-faktor pengambilan keputusan, peneliti
mencoba meningkatkan aspek faktor yang tidak diketahui sebelumnya. Selama  kegiatan  bimbingan  kelompok  berlangsung,  anggota  kelompok
berpendapat bahwa sebelum mengambil keputusan, seorang pengambil keputusan perlu  mengetahui  faktor-faktor  pengambilan  keputusan.  Setelah  kegiatan
bimbingan  kelompok,  anggota  kelompok  mulai  mampu  menganalisis  hambatan dan  resiko  ditemui  serta  mampu  memprediksikan  situasi  yang  akan  datang
Dengan  demikian,  apabila  hasil  yang  dicapai  tidak  sesuai  dengan  harapan  dan terlalu  banyak  resiko  serta  hambatan  yang  akan  ditemui,  maka  pengambil
keputusan  dapat  menggunakan  alternatif  tindakan  yang  telah  dibuat  untuk menyusun rencana selanjutya.
4.2.4 Sarana Mengukur Hasil yang Dicapai