Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tahun 2008 ada dua novel Jawa yang dinominasikan ikut dalam Anugrah Rancage 2009. Kedua novel itu adalah novel Singkar karya Siti Aminah, dan novel Trah karya Atas S Danusubroto. Novel Trah karya Atas S Danusubroto berhasil mendapatkan penghargaan Rancage 2009. Novel Singkar mempunyai beberapa kemenarikan, antara lain tokoh utamanya masih muda dan memiliki sikap yang berani dalam menentukan jalan hidupnya. Selain itu, dalam novel ini juga terdapat konflik antara orang tua dengan anaknya. Peneliti memilih novel Singkar sebagai objek penelitian tentang tokoh perempuan karena novel ini pengarangnya adalah seorang perempuan yaitu Siti Aminah. Selain itu, tokoh utama dalam novel ini adalah seorang perempuan yaitu Nani. Cerita yang disajikan dalam novel ini juga melibatkan beberapa tokoh yang berjenis kelamin perempuan. Dari sedikit novelis Jawa, Siti Aminah merupakan salah satu novelis Jawa yang tergolong masih baru kehadirannya di jagad kesusastraan Jawa. Menurut biografi yang ditulis dalam sampul belakang Singkar, Siti Aminah sering menulis cerita cekak dan opini yang terbit di majalah berbahasa Jawa, seperti Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, dan juga harian Suara Merdeka. Tulisannya yang menggunakan bahasa Indonesia juga terbit di majalah berbahasa Indonesia, 2 seperti Jawa Pos, Kompas, Kawanku, dan penerbitan internal lembaga-lembaga di Yogyakarta. Seperti yang dikemukakan sebelumnya, Singkar adalah sebuah judul novel berbahasa Jawa yang ditulis oleh Siti Aminah. Singkar juga berasal dari nama sebuah desa seperti yang tertera pada novel tersebut. Dalam novel ini, Siti Aminah mengangkat konflik sosial yang masih kental di masyarakat Jawa yaitu tentang perjodohan. Dalam novel ini tidak dikisahkan tentang perjodohan saja, namun diceritakan juga konflik-konflik sosial lainnya. Namun dari keseluruhan cerita dapat ditarik benang merah yaitu kesetaraan gender dalam masyarakat Jawa. Novel ini mengangkat ketidaksetaraan gender dalam keseharian masyarakat Jawa yang seolah-olah menganggap derajat perempuan itu selalu berada di bawah laki- laki. Hal seperti inilah yang membuat novel ini menarik untuk dikaji. Seorang pengarang mempunyai banyak kemungkinan untuk menyuarakan pandangannya terhadap suatu peristiwa maupun hal tertentu. Seperti hal yang masih menjadi pembicaraan hangat, yaitu seputar perempuan dan kehidupan sosialnya. Setiap tokoh menduduki suatu peran yang diberikan oleh pengarang. Setiap tingkah laku tokoh dibatasi oleh peran tersebut. Sebagai contoh, peran sebagai istri. Tokoh yang berperan sebagai istri mempunyai peran tersendiri dalam bertindak. Idealnya seorang istri harus taat, setia, dan patuh terhadap suami. Aturan-aturan itulah yang mengikat tindakan yang berperan sebagai seorang istri, begitupun tokoh yang lain. 3 Persoalan perempuan membawa perkembangan bagi dunia sastra. Perempuan berperan berdasarkan keadaan biologisnya istri, anak, dan objek seks atau berdasarkan tradisi lingkungan dan perempuan mencoba menerobos dan mendobrak ketidakadilan perempuan tersebut. Kita ketahui bahwa dilema seorang perempuan adalah mencari, menerima, dan memberi. Mencari adalah bentuk ketidakadilan yang menempatkan perempuan agar bekerja mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Menerima adalah kodrat perempuan yang harus menerima perlakuan ketidakadilan oleh suami atau laki-laki. Memberi adalah kewajiban seorang perempuan harus memberi pelayanan seksual bagi suaminya. Berbicara tentang perempuan terkait dengan gender yaitu kontruksi sosial yang mengatur dan menempatkan perempuan pada posisi yang berbeda dengan laki-laki. Hal ini menyangkut hak, kewajiban, peranan, dan tanggung jawab. Laki- laki adalah mahluk yang sama di depan Tuhan. Laki-laki dan perempuan mempunyai martabat yang sama, keduanya memiliki nilai kemanusiaan yang layak untuk dihargai dan dihormati karena semuanya adalah manusia. Isu gender pada era global adalah masalah penindasan dan eksploitasi, kekerasan, dan persamaan hak dalam keluarga, masyarakat, dan negara. Masalah yang sering muncul adalah perdagangan perempuan, kawin paksa, dan juga pelacuran paksa yang umumnya timbul dari berbagai faktor yang saling terkait, antara lain dampak negatif dari proses urbanisasi, relatif tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, serta rendahnya tingkat pendidikan. 4 Pembahasan tentang masalah perempuan tidak bisa dilakukan secara satu arah hanya karena mereka berjenis kelamin perempuan. Begitu banyak jaringan- jaringan yang merengkap sosok mereka dalam citra baku stereotipe ke perempuan feminionity di luar kehendak mereka sendiri. Di samping itu, pembicaraan tentang perempuan telah mengalami pergeseran yang cukup mendasar pada saat konsep “gender” digunakan sebagai perspektif. Gender lebih menuju pada relasi di mana laki-laki dan perempuan berinteraksi. Topik hangat inilah yang sering dituangkan oleh para pengarang dalam karya fiksi, terutama novel. Pemilihan tokoh perempuan lebih disebabkan ketergerakan hati penulis yang sekaligus adalah seorang perempuan, sehingga seperti terdapat keterikatan perasaan untuk menelisik tentang tokoh perempuan dalam hal ini tokoh perempuan dalam novel Singkar. Tokoh perempuan dalam novel ini difungsikan oleh pengarang untuk menyuarakan pandangannya sebagai seorang perempuan mengenai berbagai ketimpangan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Dapat dikatakan bahwa apa yang disuarakan oleh tokoh perempuan adalah bagian dari suara hati pengarang sebagai seorang perempuan. Melalui novel ini perempuan diajak untuk tetap bisa memperjuangkan kehendak hatinya. Tokoh-tokoh perempuan yang ada dalam novel ini hanya sebuah sarana untuk menyuarakan pandangan idealis pengarang mengenai perempuan. 5

1.2 Rumusan Masalah