43
baik saaja dan dia mampu menjaga dirinya sendiri. Setelah Narumi merasa tenang, barulah mereka mencari tempat yang aman dari gempa yaitu menuju rumah ibu
Narumi.
b. Pendamping Suami
Sipon selalu setia mendampingi suaminya, buktinya ketika suaminya Polan sakit karena jatuh dari pohon kelapa, ia selalu setia berada di samping
Polan. Selama dua minggu ia merawat Polan, mencukupi semua kebutuhan Polan dengan dibantu oleh anaknya Narumi. Karena tidak mempunyai biaya untuk
berobat, Polan hanya diobati oleh seorang dukun yaitu Mbah Karto. Berikut adalah kutipannya:
Rong minggu suwene Polan diuparakake dening Mbah Karto. Esuk-sore wong tuwa kuwi mara nggawa tamba. Dene
Sipon lan Narumi ngladeni kebutuhane Polan kanggo mangan, ngombe, lan bebuwang Singkar hlm: 10.
Dua minggu lamanya Polan diobati oleh Mbah Karto. Pagi- sore orang tuwa itu datang membawa obat. Sedang Sipon dan
Narumi meladeni kebutuhan Polan untuk makan, minum, dan buang hajat.
Beban Sipon makin bertambah setelah akhirnya suaminya meninggal. Hal
tersebut terlihat dalam kutipan: Kelangan bojo njalari Sipon saya tambah sanggane. Pancen
pegaweyan sawah lan kebon dudu bab anyar kanggo dheweke. Wiwit isih nom, prawan, Sipon wis kulina nyekel pacul, arit, lan
sapanunggale. Nanging nggarap sawah sinambi nguripi lan ngopeni anak lima, nembe iki diadhepi. Minangka anak mbarep kanthi adhi
kang isih padha cilik, Narumi kudu mbiyantu mbokne golek pangan. Lan iku kang njalari dheweke kudu ninngal sekolahe Singkar
hlm:10-11.
44
Kehilangan suami membuat Sipon semakin bertambah bebannya. Memang pekerjaan sawah dan kebun bukan hal baru
untuk dirinya. Sejak masih muda, perawan, Sipon sudah biasa memegang cangkul, sabit, dan lainnya. Tapi menggarap sawah
dengan menghidupi dan mengurusi lima anak, baru sekarang dia alami. Sebagai anak pertama dengan adik yang masih kecil-kecil,
Narumi harus membantu ibunya mencari nafkah. Dan itu membuat ia harus meninggalkan sekolahnya.
Sipon harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kelima anaknya yang masih kecil-kecil, hingga akhirnya Narumi pun putus sekolah karena Sipon
benar-benar sudah tidak kuat menyekolahkan dia. Setiap hari Sipon bekerja dan dibantu oleh Narumi. Semua pekerjaan rumah sudah ditangani oleh Narumi, kalau
semua sudah beres barulah Narumi menyusul Sipon ke sawah.
c. Membantu Pekerjaan Suami