2. Peletak monitor diatur sedemikian hingga monitor berhimpit dengan
permukaan kaca. Sudut antara peletak monitor 1 dan peletak monitor 2 dibuat sudut 90
dengan tujuan agar tampilan layar monitor dapat terlihat jelas oleh pengguna dengan didukung dengan kemiringan meja komputer yang ada.
3. Pijakan kaki membentuk sudut 21
, sedangkan meja komputer hidesk awal pijakan kaki merupakan permukaan datar. Sudut tersebut dibuat berdasarkan
pergerakan telapak kaki menggunakan data anthropometri sudut putaran kaki ke belakang sehingga lebih nyaman. Pijakan kaki dibuat 10 cm dari tepi meja
membuat user mudah menjangkau dan menggunakannya dengan nyaman. 4.
Jarak pijakan kaki dengan tepi meja tidak terlalu jauh sehingga user dapat menggunakannya dengan nyaman.
5. Peletak komputer yang dirancang sedemikian hingga tidak menghalangi
pijakan kaki.
5.2.2 Analisis Biomekanik Meja Komputer Hidesk Setelah Perbaikan
Perbaikan meja komputer hidesk dengan menggunakan pendekatan anthropometri di atas didapatkan rancangan yang ergonomis yang aman dan
nyaman bagi penggunanya. Meja komputer hidesk telah dirancang memberikan dampak positif yaitu posisi duduk yang semula membungkuk menjadi lebih tegak.
Analisis dilakukan untuk menghitung gaya-gaya yang bekerja dan tekanan kompresi yang merupakan pembebanan yang terjadi pada leher dan lumbar. Leher
dan lumbar merupakan dua titik terjadinya pembebanan pada posisi duduk. Pada saat user pada posisi duduk tegak normal, seluruh berat kepala
ditopang oleh tulang belakang. Perhitungan yang telah dilakukan didapatkan pembebanan pada leher hanya dipengaruhi oleh berat kepala. Gaya berat kepala-
leher ditopang langsung oleh tulang belakang, sehingga tidak mempunyai
lengan momen terhadap leher. Hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai gaya otot ekstensor cervical
yang berfungsi sebagai penegak atau pelurus di daerah leher sama dengan 0. Ini berarti otot ekstensor cervical mengalami relaksasi.
H
F
C
F
Berat kepala-leher menimbulkan gaya reaksi di leher sebesar 48,05 N. Nilai ini sebanding dengan gaya berat kepala-leher, ini dikarenakan gaya otot
V-11
ekstensor cervical yang bernilai 0 mengurangi pembebanan. Tekanan kompresi yang terjadi di leher merupakan hasil tekanan yang terjadi pada penampang first
cervical vertebrae oleh gaya yang tegak lurus terhadap bidang tersebut yaitu berat kepala-leher
, dan gaya otot ekstensor cervical , berdasarkan
perhitungan diperoleh tekanan kompresinya adalah 96,1 x 10
H
F
C
F
3
Nm
2
. Sama halnya yang terjadi di lumbar berat kepala dan torso secara langsung
ditopang oleh tulang belakang, sehingga tidak mempunyai lengan momen terhadap lumbar. Hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai gaya otot ekstensor
lumbar yang berfungsi sebagai penegak atau pelurus di daerah lumbar sama
dengan 0. Ini berarti otot ekstensor cervical tidak bekerja, atau bisa dikatakan otot ekstensor lumbar mengalami relaksasi.
L
F
Gaya reaksi yang terjadi di lumbar untuk mengimbangi gaya-gaya yang terjadi sebesar 241,253 N. Sedangkan tekanan kompresi yang merupakan
pembebanan yang terjadi di lumbar sebesar 5,13 x 10
3
Nm
2
. Tekanan kompresi pada leher saat posisi duduk tegak berkurang sebesar 29,1, sedangkan di lumbar
berkurang 36,6.
5.2.3 Analisis Jarak Baca