55
b. Hubungan Koordinasi Gerak Mata dan Kaki X2 terhadap
Ketepatan Short Pass Y
Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah: ada hubungan antara koordinasi gerak mata dan kaki terhadap ketepatan short pass dalam
permainan sepakbola ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Sleman ”. Hipotesis
tersebut adalah hipotesis alternatif Ha, untuk keperluan uji hipotesis diubah menjadi hipotesis nihil Ho, sehingga berbunyi: tidak ada
hubungan antara koordinasi gerak mata dan kaki terhadap ketepatan short pass dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler SMP Negeri 1
Sleman ”.
Hipotesis tersebut diatas diuji dengan menggunakan korelasi product moment. Besarnya korelasi antara koordinasi gerak mata dan
kaki X
2
terhadap ketepatan short pass Y sebesar r
xy
= 0,596 dengan p = 0,006 sedangkan r
0,05 20
= 0,444. Oleh karena r
xy hitung
= 0,596 r
tabel
= 0,444 dan p = 0,006 alpha taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05; maka hipotesis nihil yang berbunyi: tidak ada hubungan
antara koordinasi gerak mata dan kaki terhadap ketepatan short pass dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Sleman
” ditolak; dan hipotesis kerja Ha yang berbunyi “ada hubungan antara
koordinasi gerak mata dan kaki terhadap ketepatan short pass dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Sleman
” diterima. Seperti pada pengujian hipotesis pertama, analisis selanjutnya
yaitu mencari koefisien korelasi parsial. Dari hasil analisis korelasi parsial jenjang pertama antara koordinasi gerak mata dan kaki dengan
56
terhadap ketepatan short pass, dimana variabel kekuatan otot tungkai dikontrol r
2y-1
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,596 dengan p = 0,000. Dikarenakan harga p kurang dari 0,05 0,000 0,05, maka
koefisien korelasi parsial tersebut signifikan. Tabel 5. Korelasi Antara X
2
dan Y Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Parsial Rx2y
P R1y-2
p 0,596
0,006 0,596
0,000 Untuk lebih memperkuat kesimpulan, data juga dianalisis dengan
analisis regresi sederhana. Berdasarkan perhitungan, diperoleh koefisien korelasi regresi dengan nilai konstanta b sebesar sebesar 4,780 dan nilai
konstanta a sebesar 56,356 sehingga hubungan antara koordinasi gerak mata kaki dengan ketepatan short pass dinyatakan dengan persamaan
ga ris regresi Ŷ= a + bX
2.
Pengujian signifikansi persamaan regresi
Ŷ= 56,356 + 4,780X
2.
Digunakan analisis varians anava uji –F dengan
menggunakan SPSS 21, kriteria uji signifikansi, F
hit
dinyatakan signifikan karena sig 0,006 α 0,05 maka persamaan regresi
tersebut dinyatakan signifikan. Adapun perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
57
Tabel 6. Anava Regresi Linier Sederhana Y atas X
2
dengan Persamaan Regresi Ŷ= 56,356 + 4,780X
2
Demikian pengujian ini membuktikan bahwa arah regresi Y atas X
2
adalah signifikan atau berarti. Artinya apabila koordinasi gerak mata kaki X
2
ditingkatkan satu skor maka ketepatan short pass Y akan meningkat sebesar 4,780X
2
skor pada konstanta 56,356. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara antara
koordinasi gerak mata dan kaki terhadap ketepatan short pass dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler SMP Negeri 1. Semakin tinggi
koordinasi gerak mata dan kaki, semakin baik kemampuan short pass, dan semakin rendah koordinasi gerak mata dan kaki, semakin kurang
kemampuan short pass pada permainan sepakbola.
c. Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai X1, Koordinasi Gerak