57
Tabel 6. Anava Regresi Linier Sederhana Y atas X
2
dengan Persamaan Regresi Ŷ= 56,356 + 4,780X
2
Demikian pengujian ini membuktikan bahwa arah regresi Y atas X
2
adalah signifikan atau berarti. Artinya apabila koordinasi gerak mata kaki X
2
ditingkatkan satu skor maka ketepatan short pass Y akan meningkat sebesar 4,780X
2
skor pada konstanta 56,356. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara antara
koordinasi gerak mata dan kaki terhadap ketepatan short pass dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler SMP Negeri 1. Semakin tinggi
koordinasi gerak mata dan kaki, semakin baik kemampuan short pass, dan semakin rendah koordinasi gerak mata dan kaki, semakin kurang
kemampuan short pass pada permainan sepakbola.
c. Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai X1, Koordinasi Gerak
Mata dan Kaki X2 terhadap Ketepatan Short Pass Y
Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah: ada hubungan antara kekuatan otot tungkai, koordinasi gerak mata dan kaki terhadap
ketepatan short pass dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Sleman
”. Untuk keperluan pengujian hipotesis, hipotesis alternatif tersebut di atas diubah menjadi hipotesis nihil, sehingga
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
908.176 1
908.176 9.940 .006
b
Residual 1644.624
18 91.368
Total 2552.800
19
58
berbunyi: tidak ada hubungan antara kekuatan otot tungkai, koordinasi gerak mata dan kaki terhadap ketepatan short pass dalam permainan
sepakbola ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Sleman ”. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan mempergunakan analisis regresi ganda dengan dua prediktor, yaitu: kekuatan otot tungkai X
1
dan koordinasi gerak mata dan kaki X
2
; serta sebagai kriterium ketepatan short pass Y. Analisis regresi dilakukan dengan bantuan komputer dengan program SPSS 21,
hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Koefisien Korelasi Ganda dan Determinan
Berdasarkan tabel bahwa koefisien korelasi ganda R
yx1,x2
= 0,719 r
tabel
= 0,444 dan p = 0,002 alpha taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Untuk mengetahui apakah harga koefisien
korelasi ganda tersebut signifikan atau tidak, maka harus dicari harga F regresi. Pada tabel berikut ini disajikan ringkasan analisis regresi.
Tabel 8. Ringkasan Analisis Regresi Ganda antara Prediktor X1, X2 terhadap Kriterium Y
Prediktor Korelasi
Rxy Korelasi Ganda
Ry1,2 Koefisien
Determinan R
2
X1 0,617
0,719 0,516
X2 0,596
Sumber Variasi
db JK
RK Freg
P Regresi reg
Residu res 2
17 1317,867
1234,933 658,934
72,643 9,071
- 0,002
Total 19
2552,800 -
-
59
Berdasarkan tabel dapat dilihat harga F
regresi
= 9,071 F
0,05 2:17
= 3,39 dengan p = 0,002 alpha taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Oleh karena itu, maka Ho ditolak dan Ha diterima; dan dapat
disimpulkan bahwa “ada hubungan positif yang signifikan antara kekuatan otot tungkai, koordinasi gerak mata dan kaki terhadap
ketepatan short pass dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Sleman
”. Hasil analisis tersebut diperoleh besarnya koefisien determinasi
R
2 y1,2
= 0,516. Ini berarti kemampuan short pass pada peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Sleman dapat dijelaskan oleh
kekuatan otot tungkai dan koordinasi gerak mata dan kaki sebesar 0,516 atau 51,6.
C. Pembahasan