Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler Deskripsi Teori

31 ekstrakurikuler adalah 1 Meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa, 2 Mengembangkan bakat, 3 Mengenal hubungan antara mata pelajaran dengan kehidupan bermasyarakat.

3. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Pendapat Yudha M. Saputra 1999: 13, menjelaskan bahwa kegunaan fungsional dalam mengembangkan program ko dan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan anak menjadi orang yang bertanggung jawab. 2. Menemukan dan mengembangkan minat dan bakat pribadinya. 3. Menyiapkan dan mengarahkan pada suatu spesialisasi, misalnya : atlet, ekonom, agamawan, seniman dan sebagainya. Ketiga tujuan tersebut di atas harus dipertimbangkan dalam pengembangan kegiatan ko- dan ekstrakurikuler sehingga produk sekolah memiliki kesesuaian dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

4. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Yudha M. Saputra 1999: 13, ada lima prinsip pengembangan kegiatan ko dan ekstrakurikuler sebagai berikut: 1 Prinsip Relevansi Relevansi suatu kegiatan dengan lingkungan sekolah hendaknya bisa disesuaikan dengan kehidupan nyata di sekitar anak. Misalnya sekolah yang berada di daerah perkotaan, maka kondisi perkotaan hendaknya diperkenalkan kepada anak, seperti tenis atau bola basket 32 dan sebagainya. 2 Prinsip Efektivitas dan Efisiensi a Prinsip Efektivitas Efektivitas dalam kegiatan berkenaan dengan sejauh mana apa yang direncanakan atau diinginkan dapat dilaksanakan dengan baik. b Prinsip Efisiensi Efisien merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dan pengeluaran yang diharapkan paling tidak menunjukkan hasil yang seimbang. 3 Prinsip Kesinambungan Kesinambungan dalam pengembangan ko dan ekstrakurikuler menyangkut saling hubungan antara berbagai jenis program kegiatan atau unit-unit kegiatan. Kesinambungan antar dan inter berbagai unit kegiatan menunjukkan bahwa dalam mengembangkan kegiatan ko- dan ekstrakurikuler harus memperhatikan keterkaitan antar dan inter kegiatan yang satu dengan yang lain. 4 Prinsip Fleksibilitas Prinsip fleksibilitas menunjukkan bahwa kegiatn ko- dan ekstrakurikuler tidak kaku. Oleh karena itu anak harus diberi kebebasan dalam memilih unit kegiatan yang sesuai dengan bakat, minat, kebutuhan, dan lingkungannya. 33 5 Prinsip Berorientasi pada Tujuan Tujuan merupakan kriteria yang harus dipenuhi dalam pemilihan dan kegiatan agar hal itu dapat dicapai secara efektif dan fungsional. Prinsip berorientasi pada tujuan berarti bahwa sebelum unit kegiatan ditentukan maka langkah pertama yang dilakukan oleh seorang guru adalah menentukan tujuan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar segala kegiatan yang dilakukan anak maupun guru, pembina, atau pelatih dapat benar-benar terarah kepada tercapainya tujuan program yang telah ditetapkan.

5. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK YAPPI WONOSARI.

1 3 107

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN 2016.

5 64 101

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT TUNGKAI KEKUATAN AYUNAN TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN JARAK JAUH PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 4 99

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI PUTRA SMP NEGERI 4 SLEMAN.

1 2 107

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 MLATI TAHUN 2015/2016.

0 0 110

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI PUTRA SMP NEGERI 4 KALASAN SLEMAN.

3 11 93

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, POWER DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SHORT PASS SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PAKEM KABUPATEN SLEMAN.

0 1 74

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP NEGERI 2 BANGUNTAPANKABUPATEN BANTUL PROVINSI YOGYAKARTA.

2 9 116

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN PENALTI PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMP N 2 PANDAK TAHUN 2014.

0 5 240

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI, PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 13-15 TAHUN SSB PERSEMAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2018

0 0 20