6. Pengertian Mudharabah
Secara etimologis, mudharabah diambil dari kata رراا ف ْ ل ا yang
berarti melakukan perjalanan untuk berdagang.
121
Dalam bahasa Arab mudharabah berasal dari kata
راض yang berarti memukul atau berjalan. Pengertian ini lebih tepatnya yaitu proses seseorang memukulkan kakinya
dalam menjalankan usahanya.
122
mudharabah atau qiradh termasuk dalam kategori syirkah
123
atau kerjasama dengan cara sistem bagi hasil. Dalam Al qur‟an kata mudharabah tidak disebutkan secara jelas dengan istilah
mudharabah, Al qur‟an hanya menyebutkannya secara musytaq dari kata
راض yang diulang sebanyak 85 kali.
124
Secara istilah mudharabah adalah akad kerja sama antara shahibul maal atau bisa kita sebut bank syariah dengan mudharib nasabah untuk
mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah yang telah disepakati, jika terjadi
kerugian ditanggung shahibul maal.
125
Mudharabah dalam perspektif fiqh merupkan kontrak yang melibatkan antara dua kelompok, yaitu investor Shahibul maal yang mempercayakan
modalnya kepada nasabahpengelola mudharib untuk digunakan dalam aktivitas perdaganganbisnis. Sedangkan keuntungan dagang itu dibagi
menurut kesepakatan bersama.
126
Mudharib dalam hal ini memberikan kontribusi pekerjaan, waktu dan usahanya sesuai dengan ketentuan yang
dicapai dalam kontrak, salah satunya untuk mencapai keuntungan profit yang dibagi antara kedua belah pihak berdasarkan proporsi yang telah
121
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, Jakarta: Amzah, 2010, hal. 365.
122
Muhammad Syafi‟i Antonio, Op. cit, hal. 95
123
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: IIIT Indonesia, 2003, hal. 90
124
Nurul Huda dan Muhammad Heykal, Lembaga keuangan Islam Tinjauan Yuridis dan Praktis, cet. I, Jakarta: Kencana, 2010, hal. 71
125
Abdullah Saeed, Menyoal Bank Syariah: Kritik atas Investasi Bunga Bank Kaum Neo Revivalis, Jakarta: Paramadiana, 2004, hal. 77
126
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam Fiqh Muamalat, Jakarta: Rajawali Press, 2000 hal. 169
disetujui bersama. Namun apabila terjadi kerugian yang menanggung adalah pihak investor saja.
127
Lebih lanjut Wahbah az Zuhaili berpendapat, mudharabah adalah akad penyerahan modal oleh pemilik kepada pengelola untuk diperdagangkan dan
keuntungan dimiliki antara keduanya sesuai dengan persyaratan yang mereka buat.
128
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa mudharabah adalah suatu akad atau perjanjian antara dua orang atau lebih dimana pihak
pertama memberikan modal usaha, sedangkan pihak lain menyediakan tenaga dan keahlian dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi diantara mereka
sesuai kesepakatan yang mereka tetapkan bersama. Kalau kita kaitkan secara khusus dengan bank Islam maka bank adalah
pemilik modal dan nasabah adalah pengelola usaha yang mana margin keuntungan dibagi sesuai perjanjian yang telah dibuat.
7. Landasan Hukum Mudharabah