Frekuensi Pemberian Pakan Rasio Konversi Pakan FCR Attraktabilitas dan Palatabilitas

2.2 Frekuensi Pemberian Pakan

Frekuensi pakan ditentukan berdasarkan tingkat kestabilan pakan dalam air dan laju konsumsi pakan oleh udang. Pemberian pakan lebih sering dapat memperbaiki rasio konversi pakan, serta mengurangi jumlah nutrien yang hilang leaching. Pada stadia benih, frekuensi pakan lebih sering oleh karena laju metabolisme pada saat itu sangat tinggi. Idealnya, udang stadia post larva diberi pakan setiap 2-3 jam sekali 12-8 kali sehari. Seiring dengan pertumbuhan udang di tambak, maka frekuensi pakan dapat dikurangi dan umumnya maksimum 6 kali selama 24 jam.

2.3 Rasio Konversi Pakan FCR

FCR merupakan salah satu indikator seberapa jauh pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh udang untuk mendukung pertumbuhan dan sintasan. FCR menggambarkan jumlah pakan yang diperlukan untuk menaikkan 1 kg berat udang. Semakin rendah nilai FCR, maka pakan digunakan semakin efisien. Umumnya nilai FCR kurng dari 2 masih dinyatakan baik. FCR yang tinggi kemungkinan disebabkn oleh beberapa faktor, seperti : over feeding, defisiensi nutrien tertentu, kualitas air yang buruk. Faktor-faktor tersebut perlu terus dimonitor, sehingga program pemberian pakan lebih efisien.

2.4 Attraktabilitas dan Palatabilitas

Formulasi pakan dengan nutrisi seimbang akan sia-sia jika tidak dapat dikonsumsi oleh udang. Attraktabilitas dan palatabilitas cita rasa pakan menjadi penting untuk setiap pakan yang dihasilkan. Pada saat pakan diberikan, attraktan asam amino dari pakan lepas ke air dan dideteksi oleh kemoreceptor yang menyebar di seluruh tubuh udang. Udang makan atas dasar penciuman dan bukan penglihatan, sehingga pakan harus mengandung attraktan yang baik sehingga mudah dikenali oleh udang. Pada saat udang mulai mengambil pakan, palatabilitas cita rasa menjadi penting dan menentukan apakah pakan yang diberikan ditelan atau tidak. Attraktan umumnya berasal dari bahan-bahan hewani tepung ikan, tepung udang, tepung cumi dsb dan sudah tersedia dalam pakan. Namun dalam prakteknya, nafsu makan udang sering dipacu dengan menambahkan attraktan dari luar seperti penggunaan silase ikan, silase biomas artemia dan sebagainya.

2.5 Penyimpanan Pakan