Rumusan Masalah Orisinalitas Penelitian

dalam dunia bisnis untuk melindungi hak konsumen dalam mendapatkan keadilan apabila terjadi pelanggaran atas janji dari pelaku usaha dan pelaku usaha pun akan menjalankan bisnisnya sesuai dengan koridor hukum dan tidak mempraktikkan bisnis yang dapat merugikan konsumen. Untuk mengisi kekosongan tersebut maka perlu dilakukan penelitian terhadap konsep janji di dalam iklan berdasarkan konsep janji di dalam tradisi hukum kontrak Common Law untuk mengisi kekosongan konsep dan kekosongan norma di dalam KUHPerdata.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah janji dalam iklan dapat dikategorikan sebagai janji berdasarkan hukum kontrak ? 2. Bagaimanakah pengaturan janji sebagai unsur hukum kontrak di dalam KUHPerdata dan bagaimanakah janji demikian dapat digunakan sebagai dasar perlindungan hak konsumen?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah permasalahan pertama dibahas tentang bagaimana janji dalam iklan dapat dikategorikan sebagai janji menurut hukum kontrak dan yang kedua membahas tentang bagaimana pengaturan janji sebagai unsur hukum kontrak di dalam KUHPerdata sehingga janji demikian dapat digunakan sebagai dasar perlindungan hak konsumen. 1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk pengembangan ilmu hukum khususnya ilmu tentang hukum kontrak yang berkaitan dengan konsep janji yang merupakan esensi dari perjanjian di dalam KUHPerdata sebagai norma dasar yang mengatur tentang hukum perikatan di Indonesia.

1.4.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisa konsep janji dalam iklan kaitannya dengan konsep janji berdasarkan hukum kontrak. 2. Untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana pengaturan janji sebagai unsur hukum kontrak di dalam KUHPerdata dan bagaimana janji demikian dapat digunakan sebagai dasar perlindungan hak konsumen.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau manfaat dalam usaha mengembangkan pengetahuan hukum yang bersifat kritis khususnya dalam memahami aspek hukum kontrak. 2. Memberi sumbangan pemikiran dan pengembangan hukum terkait pengaturan janji sebagai unsur hukum kontrak di dalam KUHPerdata.

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah : 1. Bagi masyarakat sebagai konsumen diharapkan dengan hasil penelitian dari tesis ini memberikan pemahaman kepada konsumen berkenaan dengan konsep janji dalam iklan sebagai dasar perlindungan hak konsumen. 2. Bagi marketing atau perusahaan yang memasarkan produknya melalui iklan diharapkan dengan hasil penelitian dari tesis ini dapat memberikan masukan tentang konsep periklanan sehingga dapat melindungi hak konsumen. 3. Penulis sendiri, dalam rangka membekali penulis dengan pengetahuan dan pemahaman untuk menganalisis konsep hukum janji dalam iklan berdasarkan hukum kontrak di dalam KUHPerdata.

1.6 Orisinalitas Penelitian

Untuk menunjukkan gambaran bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan oleh peneliti lainnya, maka penulis mengemukakan penelitian-penelitian antara lain: 1. Penelitian tentang Tinjauan Yuridis Terhadap Praktik Promosi Dalam Bentuk Brosur Kendaraan Bermotor Berdasarkan Hukum Perlindungan Konsumen Studi Kasus : Gugatan Ludmilla Arief Melawan PT.Nissan Motor Indonesia di BPSK Propinsi DKI Jakarta yang diteliti oleh Ambar Ditya Hanesty, dari Universitas Indonesia Tahun 2012, yang meneliti tentang kedudukan brosur dalam Hukum Perlindungan Konsumen dan apakah promosi yang dilakukan oleh PT.Nissan Motor Indonesia melalui brosur Nissan March dalam kasus Ludmilla Arief melawan PT.Nissan Motor Indonesia melanggar ketentuan dalam Undang- Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta bagaimanakah bentuk tanggungjawab yang harus dilakukan oleh PT.Nissan Motor Indonesia sebagai pelaku usaha terhadap praktik promosi melalui brosur yang tidak jujur dalam kasus Ludmilla Arief melawan PT.Nissan Motor Indonesia dan apakah putusan Badan Penyelesaian Sengketa dalam kasus Ludmilla Arief melawan PT.Nissan Motor Indonesia sudah sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Penelitian ini lebih menekankan pada perlindungan konsumen dan tanggungjawab yang harus dilakukan oleh penjual sebagai pelaku usaha terhadap brosur yang tidak jujur sesuai dengan Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 2. Penelitian tentang Perlindungan Konsumen Dalam Jual Beli Perumahan Melalui Iklan Penjualan Dalam bentuk Brosur di Daerah Istimewa Yogyakarta yang diteliti oleh Oktaviana Kusuma Anggraini, dari S2 Magister Kenotariatan Universitas Gadjah Mada Tahun 2010. Penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris yang menekankan pada sejauh mana efektifitas pelaksanaan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sebagai peraturan yang memberikan perlindungan hukum kepada konsumen dalam melakukan transaksi jual beli perumahan sehubungan dengan adanya iklan dalam bentuk brosur yang ditawarkan. 3. Penelitian tentang Perlindungan Hukum terhadap Konsumen dari Iklan Televisi yang Menyesatkan Perspektif Hukum Indonesia yang diteliti oleh Djudju Hendro dari Fakultas Hukum Universitas Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang meneliti tentang kategori iklan yang menyesatkan menurut hukum di Indonesia. Dalam kesimpulannya peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud iklan televisi menyesatkan adalah iklan yang mengelabui konsumen misleading dalam hal kualitas, kuantitas, harga, tarif, jaminan garansi dan hal lain yang termuat dalam iklan dimana pelaku usaha tidak bertanggung jawab dan memenuhi janji-janji dalam iklan sebagaimana yang ditayangkan di televisi. Pelaku usaha dilarang memberikan informasi yang keliru, tidak lengkap ataupun memberikan informasi yang berlebihan mengenai sifat, kualitas, kuantitas, harga, tarif, jaminan dan garansi serta membuat perbandingan dengan produk sejenis melalui klaim- klaim tertentu. Perlindungan hukum terhadap konsumen dapat dilakukan melalui perlindungan hukum yang bersifat preventif atau represif. Perlindungan hukum preventif dilakukan dengan membuat regulasi mengenai hal-hal yang belum diatur agar hak-hak konsumen tetap terlindungi. Perlindungan represif dilakukan dengan memberikan perlindungan sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku apabila terjadi sengketa karena konsumen merasa dirugikan oleh pelaku usaha.

1.7 Landasan Teoritis