Walaupun sangat beragam, secara garis besar hak-hak konsumen dapat dibagi dalam 3 hak yang menjadi prinsip dasar, yaitu :
16
Hak Konsumen Hak yang dimaksudkan untuk mencegah konsumen dari
kerugian, baik kerugian personal, maupun kerugian harta kekayaan
Hak untuk memperoleh barang danatau jasa dengan harga wajar.
Hak untuk memperoleh penyelesaian yang patut terhadap permasalahan yang dihadapi.
Oleh karena ketiga hakprinsip dasar tersebut merupakan himpunan beberapa hak konsumen sebagaimana diatur dalam UUPK, maka hal tersebut sangat esensial bagi konsumen,
sehingga dapat dijadikan merupakan prinsip perlindungan hukum bagi konsumen di Indonesia. Apabila konsumen benar-benar akan dilindungi, maka hak-hak konsumen yang
disebutkan diatas harus dipenuhi, baik oleh pemerintah maupun oleh pelaku usaha, karena pemenuhan hak-hak konsumen tersebut akan melindungi kerugian konsumen dari berbagai
aspek.
2.3. Pengertian dan Konsep Perlindungan Hak Konsumen
Perlindungan konsumen merupakan suatu hal yang ada keterkaitannya dengan dunia usaha yang mengglobal. Hal ini jelas terlihat secara tekstual dalam salah satu konsideran UUPK yang
dalam pertimbangan butir c menegaskan, bahwa semakin terbukanya pasar nasional sebagai akibat globalisasi ekonomi harus tetap menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat serta
16
Ahmadi Miru, 2000, Prinsip-prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di Indonesia, Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya, h.140.
kepastian atas mutu, jumlah, dan keamanan barang dan atau jasa yang diperolehnya di pasar. Selanjutnya, dalam butir d ditegaskan, bahwa untuk meningkatkan harkat dan martabat
konsumen perlu meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi dirinya serta menumbuh-kembangkan sikap pelaku
usaha yang bertanggung jawab. Berbicara tentang perlindungan konsumen consumer protection, berarti membahas
tentang salah satu sisi dari korelasi antara lapangan perekonomian dengan lapangan etika. Dalam kegiatan bisnis terdapat hubungan yang saling membutuhkan antara pelaku usaha dan konsumen.
Kepentingan pelaku usaha adalah memperoleh laba profit dari transaksi dengan konsumen, sedangkan kepentingan konsumen adalah memperoleh kepuasan melalui pemenuhan
kebutuhannya terhadap produk tertentu. Dalam hubungan yang demikian seringkali terdapat ketidaksetaraan antara keduanya. Konsumen biasanya berada dalam posisi yang lemah dan
karenanya dapat menjadi sasaran eksploitasi dari pelaku usaha yang secara sosial dan ekonomi mempunyai posisi yang kuat.
Faktor utama yang menjadi kelemahan konsumen adalah tingkat kesadaran konsumen akan haknya masih rendah.
Perlindungan konsumen merupakan hak warga negara yang pada sisi lain merupakan kewajiban negara untuk melindungi warga negaranya, khususnya atas produk yang halal dan
baik. Sehingga dalam menentukan aturan hukum tersebut diperlukan adanya campur tangan negara melalui penetapan sistem perlindungan hukum terhadap konsumen.
17
Perlindungan konsumen adalah perangkat hukum
yang diciptakan untuk melindungi dan terpenuhinya hak
17
Erna Widjajati, 2015, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, CV. Wafi Media Tama,
Jakarta, h.4.
konsumen dan bertujuan untuk mengangkat harkat hidup dan martabat konsumen, yaitu dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan atau jasa.
18
Perlindungan konsumen di Indonesia memiliki dasar hukum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya dasar hukum yang pasti, perlindungan terhadap hak-hak konsumen
bisa dilakukan dengan penuh optimisme. Pengaturan tentang hukum perlindungan konsumen telah diatur dalam UUPK. UUPK menjadi landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan
lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat untuk melakukan upaya pemberdayaan konsumen melalui pembinaan dan pendidikan konsumen.
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UUPK disebutkan bahwa perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada
konsumen. Kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen berupa perlindungan terhadap hak-hak konsumen yang diperkuat melalui undang-undang dan memberi
harapan agar pelaku usaha tidak bertindak sewenang-wenang yang selalu merugikan hak-hak konsumen.
19
Melalui penyelenggaraan, pengembangan dan pengaturan perlindungan konsumen dalam undang-undang ini bertujuan untuk meningkatkan martabat dan kesadaran konsumen, dan
secara tidak langsung mendorong pelaku usaha dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya dengan penuh rasa tanggung jawab. Pengaturan perlindungan hukum bagi konsumen dilakukan
dengan :
20
1. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung akses dan informasi, serta
menjamin kepastian hukum; 2.
Melindungi kepentingan konsumen pada khususnya dan kepentingan pelaku usaha;
18
Abdul Halim Barkatullah, 2010, Hak-Hak Konsumen, Nusa Media, Bandung, h.48.
19
Happy Susanto, 2008,Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan,Visimedia,Jakarta, h.4.
20
Abdul Halim Barkatullah, 2007, Urgensi Perlindungan Hak-Hak Konsumen Dalam Transaksi Di E-Commerce, Jurnal Hukum, Vol.14, No.2 April 2007, FH UNLAM, Banjarmasin, h.257.
3. Meningkatkan kualitas barang dan pelayanan jasa;
4. Memberikan perlindungan hukum kepada konsumen dari praktik usaha yang menipu dan
menyesatkan; 5.
Memadukan penyelenggaraan, pengembangan, dan pengaturan perlindungan hukum bagi konsumen dengan bidang-bidang perlindungan pada bidang-bidang lainnya.
2.4. Pengertian dan Konsep Kontrak Bisnis