Pengelolaan Kotak Saran di Rumah Sakit

xlii disepakati. Penyelenggara adalah praktisi Public Relations dimana dalam menyelenggarakan program kerja tersebut menggunakan metode kehumasan dan mengutamakan kepentingan publik intern dan ekstern demi tercapainya tujuan-tujuan instansi.

f. Pengelolaan Kotak Saran di Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai institusi di bidang pelayanan publik dalam melaksanakan tugasnya tidak bisa lepas dari adanya interaksi dengan masyarakat. Kondisi tersebut sangat memungkinkan terjadinya konflik antara pihak yang melayani dan yang dilayani, kesalah pahaman atau kekurang puasan pelanggan atas layanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit bila dibiarkan memungkinkan juga dapat menciptakan sengketa medik atau minimal menimbulkan image buruk di dalam masyarakat. Paradigma tersebut menuntut pihak rumah sakit untuk terus berbenah meningkatkan mutu pelayanan mengingat seiring perkembangan Iptek ekonomi sosial dan budaya menciptakan tingkat kepuasan publik ikut berubah pula. Salah satu usaha Rumah sakit untuk mengetahui selera masyarakat dan karyawan, meredam kesenjangan komunikasi dengan publik, bidang kehumasan rumah sakit menyediakan fasilitas publik berupa kotak saran. 1 Fungsi Humas dalam Mengelola Kotak Saran di Rumah Sakit Agar dapat mengambil kesimpulan tentang fungsi humas dalam mengelola kotak saran di rumah sakit, ada baiknya diuraikan terlebih dahulu mengenai teori isu, yang disebut Manajemen isu. xliii Berdasarkan teori manajemen isu yang dikemukaan oleh Cutlip- Center-Broom dalam kutipan Morissan 2006, meliputi dua tindakan adalah: - Melakukan identifikasi awal terhadap isu yang memiliki potensi untuk merugikan organisasi atau perusahaan. - Memberikan tanggapan terhadap isu untuk meminimalisir konsekuensi dari munculnya isu. Morissan, 2006: 23 Sedangkan Kerry Tucker dan temannya berpendapat mengenai manajemen isu yang dikutip Morissan 2006, yakni sebagai berikut: Manajemen isu adalah proses manajemen yang memiliki tujuan untuk membantu memelihara pasar, mengurangi resiko, menciptakan kesempatan serta mengelola kesan sebagai suatu aset organisasi untuk keuntungan organisasi dan pihak-pihak terkait. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui antisipasi, riset serta menetapkan prioritas isu serta menilai dampak isu terhadap organisasi. Morissan, 2006: 24 Public Relations memiliki tanggungjawab penuh dalam pengelolaan program-program kehumasan, salah satunya program kerja humas rumah sakit adalah mengelola kotak saran. Dengan mengacu dari kedua pendapat para pakar tentang teori manajemen isu di atas yang meliputi antara lain antisipasi, riset, menetapkan prioritas isu, dan memberikan tanggapan terhadap isu. Maka fungsi humas dalam mengelola kotak saran di rumah sakit dapat diterjemahkan sebagai berikut: o Menganalisa upaya-upaya yang telah dilaksanakan demi tercapainya kepuasan pelanggan. xliv o Merencanakan berdasarkan hasil analisa, informasi, tujuan instansi dan melaksanakan sesuai metode kehumasan secara etis dan tanggung jawab. o Memantau selama pelaksanaan, pengumpulkan dan mengevaluasi saran yang masuk berdasarkan jenis, kelengkapan data, dan kualitas. o Melaporkan dan merekomendasikan hasil kotak saran kepada pimpinan rumah sakit dan jajaran terkait sekaligus ikut andil dalam memberikan solusi terhadap opini publik. o Memantau tindak lanjut rekomendasi hasil kotak saran. o Mengevaluasi program kerja, mencatat dan mendokumentasi. 2 Metode Pengelolaan Kotak Saran di Rumah Sakit Metode atau langkah-langkah pengelolaan kotak saran yang menjadi program kerja humas rumah sakit ialah: § Penelitian Dalam kerangka ini humas rumah sakit dituntut untuk mengumpulkan data atau informasi sebanyak-banyaknya sebelum membuat kesepakatan bersama untuk menyusun rencana pengadaan kotak saran di rumah sakit. Informasi tersebut harus dapat menjadi bahan pertimbangan untuk rencana jangka panjang dalam pengadaan kotak saran tersebut, yakni; “hal-hal yang telah dicapai di masa lalu, harapan yang dijanjikan dari prestasi itu, dan xlv persepsi yang muncul dari lingkungannya.” Rhenald Kasali, 1994: 34 Menurut Rhenald Kasali 1994: 34, rencana jangka panjang itu sangat penting dalam pembuatan program kerja, karena: Rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi para praktisi Public Relations untuk menyusun berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari. Untuk dapat bertindak secara strategis, kegiatan Public Relations harus menyatu dengan visi atau misi organisasinya, yakni alasan organisasi atau perusahaan untuk tetap hidup. § Perencanaan Dari data dan informasi yang diperoleh baik secara fakta atau interview kemudian dikembangkan dalam perencanaan meliputi; “Objective, prosedur, dan strategi yang diarahkan pada masing- masing khalayak sasaran. Tahap ini akan memberi jawaban atas pertanyaan What should we do and why?” Rhenald Kasali, 1994: 85. Maka isi dari pembuatan perencanaan pengadaan kotak saran dapat dijabarkan sebagai berikut: o Alasan dan tujuan pengadaan kotak saran berisi pandangan jangka pendek dan jangka panjang o Pertimbangan pengadaan kotak saran o Manfaat pengadaan kotak saran terhadap kebijakan instansi, pelayanan medis, penunjang medis, karyawan dan masyarakat pasien dan publik yang terkait xlvi o Fasilitas pendukung pengadaan kotak saran berupa SDM, media dan lingkungan o Anggaran pengadaan kotak saran o Prosedur dan strategi pelaksanaan o kemungkinan adanya hambatan-hambatan o Solusi terhadap kemungkinan adanya hambatan-hambatan § Kegiatan Dalam tahap pelaksanaan ini praktisi Public Relations diharuskan mematuhi prosedur-prosedur pelaksanaan yang telah menjadi kesepakatan bersama yang telah digariskan dalam perencanaan. Karena: “Banyak praktisi Public Relations yang sering melupakan kedua proses di atas dan langsung masuk ke tahap 3, yakni langsung melakukan aksi dan komunikasi berdasarkan asumsi pribadi. Meski tidak jarang tindakan itu membawa hasil yang tidak buruk, langkah ini sama sekali tidak disarankan karena terlalu tinggi resikonya bagi citra perusahaan. Manajer PR yang melakukan hal ini biasanya kurang paham ke mana citra perusahaan hendak diarahkan dan di mana ia berada kini.” Rhenald kasali, 1994: 85 § Evaluasi Menurut Cutlip-Center-Broom yang dikutip oleh Morissan 2006: 203-204, tahap evaluasi meliputi: s Evaluasi kelengkapan informasi latar belakang s Evaluasi kesesuaian antara isi pesan dan kegiatan yang dilakukan s Evaluasi kualitas pesan dan kegiatan penyampaian pesan s Evaluasi jumlah pesan yang dikirim ke media massa serta kegiatan yang sudah dirancang s Evaluasi jumlah pesan yang sudah diberitakan serta kegiatan yang dilaksanakan xlvii s Evaluasi jumlah khalayak yang menerima pesan dan jumlah khalayak yang mengetahui kegiatan humas s Evaluasi jumlah khalayak yang memberikan perhatian terhadap pesan yang dikirimkan atau kegiatan yang dilaksanakan s Evaluasi jumlah khalayak yang mempelajari isi pesan s Evaluasi jumlah khalayak yang berubah pendapat s Evaluasi jumlah khalayak yang berubah sikap s Evaluasi jumlah khalayak yang bertingkah laku sesuai keinginan s Evaluasi jumlah khalayak yang mengulangi tingkah laku tersebut s Evaluasi perubahan sosial dan budaya Dari sekian evaluasi terhadap suatu program kerja humas tersebut, maka evaluasi program kerja pengelolaan kotak saran dapat diuraikan sebagai berikut: ∙ Evaluasi tahap persiapan kegiatan pengelolaan kotak saran ∙ Evaluasi tahap pelaksanaan kegiatan pengelolaan kotak saran ∙ Evaluasi terhadap hasil yang dicapai dalam kegiatan pengelolaan kotak saran

g. Hasil Pengelolaan Kotak Saran di Rumah Sakit

Dokumen yang terkait

ANALISIS BIAYA LINGKUNGANPADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA ANALISIS BIAYA LINGKUNGAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 4 14

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS BIAYA LINGKUNGAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 3 6

PENGARUH KINERJA PUBLIC RELATIONS DAN CUSTOMER RELATIONS TERHADAP KEPUASAN PASIEN RSUD Dr.MOEWARDI DI Pengaruh Kinerja Public Relations Dan Customer Relations Terhadap Kepuasan Pasien RSUD Dr.Moewardi Di Surakarta.

0 3 20

HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF DI RSUD DR. MOEWARDI Hubungan antara Stroke Iskemik dengan Gangguan Fungsi Kognitif di RSUD Dr. Moewardi.

0 6 18

HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF DI RSUD DR. MOEWARDI Hubungan antara Stroke Iskemik dengan Gangguan Fungsi Kognitif di RSUD Dr. Moewardi.

0 2 12

PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN REPUTASI ORGANISASI Peran Public Relations dalam Mempertahankan Reputasi Organisasi (Studi Kasus Terhadap Pelayanan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit dr. Moewardi Surakarta).

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Hubungan Antara Stroke Iskemik Dengan Penurunan Fungsi Kognitif Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 0 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Stroke Iskemik Dengan Penurunan Fungsi Kognitif Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 3 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Stroke Iskemik Dengan Penurunan Fungsi Kognitif Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 4

Hubungan Antara Lama Menderita Dan Usia Dengan Fungsi Kognitif Pada Pasien Diabetes Melitus Di RSUD Dr Moewardi Surakarta.

1 2 5