Instrumen Pembayaran Pengertian Uang

xxv

B. Instrumen Pembayaran

Instrumen pembayaran dapat berupa tunai atau nontunai yang berbasis warkat dan berbasis bukan warkat. Penggunaan instrumen pembayaran tunai maupun nontunai dewasa ini telah berkembang dengan cepat, terutama penggunaan instrumen pembayaran non tunai Ascarya 2004 : 2. Instrumen pembayaran tunai adalah mata uang yang berlaku di Indonesia yaitu rupiah, yang terdiri dari uang logam dan uang kertas, berdasarakan undang - undang yang berlaku saat ini, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mencetak dan mengedarkan uang kartal dan uang logam. Instrumen pembayaran non tunai di Indonesia disediakan terutama oleh sistem perbankan, instrumen yang disediakan terdiri dari instrumen yang berbasis warkat, seperti cek, bilyet giro, nota debet serta instrumen berbasis bukan warkat, seperti kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit. Penggunaan alat pembayaran nontunai yang berbasis bukan warkat di masyarakat semakin meningkat Ascarya 2004 : 3. Dan dalam pengaturan uang yang beredar, ini bisa dilihat pada masa standard emas, jumlah uang yang beredar sangat ditentukan oleh jumlah emas yang ada pada negeri tersebut atau yang tersedia di Bank Sentral. Pada standard kertas sebelum tahun 1958 di Indonesia jumlah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral di dekking dengan emas minimum 20, jadi emas yang ada di Bank Sentral mementukan banyaknya jumlah uang yang xxvi beredar, tetapi pada masa dewasa ini, jumlah uang yang beredar tidak lagi bergantung pada dekking emas yang ada di Bank Sentral, tetapi tergantung dari kehendak pemerintah, dengan catatan pemerintah melihat kondisi ekonomi Mugi Raharjo 2009:3.

C. Pengertian Uang

Uang telah digunakan manusia selama berabad-abad yang merupakan penemuan yang sangat menakjubkan dan banyak mempengaruhi kehidupan manusia hingga sekarang. Uang juga berpengaruh dalam perkembangan sektor pembangunan di suatu negara, sehingga dalam hal ini uang merupakan barang yang sangat berharga dan dijamin dengan undang – undang secara sah dengan emas oleh bank sentral. Secara teoritis uang dapat diklasifikasikan dalam dua golongan utama, yaitu uang dalam pengertian secara sempit serta uang dalam pengertian secara luas. Bentuk uang dimasukkan dalam masing-masing klasifikasi pada dasarnya tergantung pada keadaan masyarakat setempat. Uang dalam pengertiaan sempit adalah bentuk uang yang dianggap memiliki likuiditas paling tinggi. Uang yang dimasukan dalam pengertian ini biasanya adalah uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah uang resmi atau alat pembayaran yang sah yang dikeluarkan oleh bank sentral atau Bank Indonesia berupa uang kertas dan uang logam yang biasa digunakan masyarakat untuk kegiatan ekonomi sehari- hari. Uang giral adalah simpanan xxvii dana masyarakat pada lembaga keuangan bank berupa rekening giro Totok, 2006:3. Uang dalam pengertian luas bisa diartikan dua kelompok, kelompok yaitu rekening tabungan dan rekening deposito berjangka. Rekening tabungan adalah simpanan dana masyarakat pada lembaga keuangan bank berupa rekening tabungan, sedangkan deposito berjangka adalah simpanan masyarakat pada lembaga keuangan bank berupa rekening deposito Totok, 2006:4. Pengertian uang menurut Robertson,definisi uang adalah segala sesuatu yang umum diterima Dalam pembayaran barang – barang. Sedangkan Menurut Rs. Sayers, definisi uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar hutang. Dan menurut Rollin G. Thomas, definisi uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan pada umumnya diterima umum dalam pembayaran pembelian barang-barang, jasa-jasa, dan untuk pembayaran utang Mugi Raharjo 2009:4 Pada saat uang itu lahir belum berupa uang seperti yang kita lihat yang kita jumpai dewasa ini dan pada saat apa yang kita sebut uang terdiri dari benda-benda. Barang – barang tersebut bukan sembarang barang tetapi barang yang digemari oleh umum, mungkin kerena kasiatnya atau karena sebab-sebab lain. Selain barang itu sangat disukai oleh umum jumlahnya pun terbatas. Barang – barang yang sangat disukai oleh umum ini merupakan alat penukar. Barang ini digunakan sebagai alat penukar kerena orang yang satu xxviii dengan yang lain mau menerimanya. Barang – barang itu misalnya batu-batu besar, kulit, kerang, dan sebagainya dan sekarang uang sebagai alat tukar mula-mula berupa barang, kemudian dirubah menjadi logam dan akhirnya dari logan diganti dengan kertas tetapi tidak sepenuhnya. Uang adalah seperti yang kita bayangkan, yaitu suatu benda yang ditukarkan dengan benda lain, dapat dipergunakan untuk menilai benda lain, dan dapat kita simpan. 1. Fungsi dasar dari uang adalah Susno, 2002:2 b. Uang sebagai alat tukar, dapat dibayangkan betapa sulitnya hidup dalam perekonomian modern ini tanpa adanya benda yang dapat digunakan sebagai alat penukar, apabila tidak ada uang dimana tersaksi hanya dilakukan dengan cara tukar-menukar antara barang yang satu dengan barang yang lainnya. c. Uang sebagai alat penyimpan nilai, sesuai dengan sifatnya , manusia adalah makhluk yang gemar mengumpulkan dan menyimpan kekayaan dalam bentuk barang-barang yang berharga untuk dipergunakan dimasa yang akan datang. Walaupun kekayaan dapat disimpan beragam bentuknya, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan salah satu pilihan untuk menyimpan kekayaaan. d. Uang sebagai alat satuan hitung, apabila tidak ada satuan hitung yang diperankan oleh uang, dapat dibayangkan kesulitan dalam melakukan penilaian terhadap suatu barang. xxix e. Uang sebagai ukuran pembayaran yang tertunda, fungsi uang ini terkait dengan transaksi pinjam-meminjam, uang merupakan salah satu cara untuk menghitung jumlah pembayaran pnjaman tersebut. 2. Motif - motif memegang uang Mugi Raharjo 2009: 5 : Dari dua fungsi uang yang terutama, yaitu sebagai alat tukar dan sebagai alat penimbun kekayaan maka selanjutnya akan menyebabkan orang ingin memengang uang tunai untuk keperluan : a. Motif transaksi Motif transaksi adalah dorongan orang untuk memegang uang melakukan transaksi - transaksi atau pembayaran - pembayaran baik bagi rumah tangga konsumsi atau rumah tangga perusahaan misalnya untuk membeli keperluan rumah tangga, untuk membayar upah, untuk pengeluaran- pengeluaran perusahaan dan sebagainya. Dalam teori ekonomi moneter pengeluaran uang untuk transaksi ini besar kecilnya sangat dipengaruhi oleh besarnya pendapatan. Berapa rupiah ibu rumah tangga berbelanja setiap bulan, tergantung dari pendapatan mereka. b. Motif untuk berjaga-jaga Motif berjaga-jaga adalah keperluan memengang uang tunai guna untuk melayani kebutuhan yang datang nya tidak diduga. Keperluan memegang uang untuk berjaga-jaga ini cukup penting baik xxx bagi rumah tangga maupun bagi perusahaan. Bisa anda bayangkan, alangkah susahnya bila tahu-tahu keluarga anda ada yang sakit padahal anda tidak memegang uang, bisa anda bayangkan alangkah susahnya bila sepeda motor saudara rusak di tengah jalan padahal anda akan ujian atau akan berjalan jauh, jika anda tidak mempunyai uang saku. c. Motif memegang uang untuk keperluan Motif memegang uang untuk keperluan spekulasi merupakan tindak lanjut dari fungsi uang menimbun kekayaan. Dalam teori uang klasik tidak dijumpai motif memegang uang hanya untuk transaksi dan berjaga-jaga. 3. Menurut jenis nya uang di bagi menjadi Mugi Raharjo 2009:6 : a. Full bodied money Full Bodied money adalah mata uang yang nilai interinsiknya nilai materibahanya sama dengan nilai nominalnya yang tertulis. Full bodied money ini terbuat dari logam mulia, biasanya emas dan perak. Pada jaman sekarang ini full bodied money dijumpai pada jaman dahulu ketika raja-raja atau negara membuat uangnya dari logam-logam mulia murni seperti emas dan perak. Agar nilai uang tetap sama dengan nilai materinya, maka harus dipenuhi dua syaratnya sebagai berikut : xxxi 1 Masyarakat diberi kebebasan utnuk melebur dan menempa membuat mata uang ke pabrik uang milik pemerinta tanpa biaya yang cukup berarti. 2 Adanya kebebasan bagi masyarakat untuk jual-beli logam tersebut serta bebas menyimpannya. b. Token Money Token Money adalah mata uang yang nilai nominalnya lebih besar dari pada nilai materinya, maka dari itu uang kertas dan uang logam yang ada sekarang ini, semuanya adalah Token Money. Ada beberapa hal yang perlu dicatat mengenai perbedaan antara full bodied money dan token money ialah : 1 Terletak pada definisinya Yaitu bila token money merupakan mata uang yang nilai materinya jauh lebih dibawah dari nilai nominalnya, sedangkan full bodied money adalah mata uang yang nilai meterinya sama dengan nilai nominalnya. 2 Pada masa token money, mata uang token money dibuat oleh badan-badan yang ditunjuk oleh pemerintah, misalnya Bank Sentral, sedangkan pada masa full bodied money masyarakat bebas menempa dan melebur mata unag sendiri. 3 Tindak lanjut dari tentang 2 hal di atas, yaitu bahwa pada masa full bodied money jumlah uang yang beredar sulit untuk dihitung xxxii jumlahnya, sedangkan pada masa token money jumlah uang yang beredar JUB mudah dihitung. c. Uang kertas Dewasa ini negara-negara yang ada di dunia pada umumnya mata uang terbuat dari kertas. Diatas sudah dikatakan bahwa uang kertas juga disebut token money, tetapi token money belum tentu uang kertas, bisa pula uang logam. Ada beberapa pertimbangan kenapa kertas dipakai sebagai bahan uang, yaitu : 1 Ongkos pembuatan uang kertas relative murah bila dibanding dengan ongkos pembuatan uang logam. 2 Kertas mudah dibawa dari suatu tempat ke temapat lain praktis. 3 Kertas bila dipelihara baik cukup tahan lama. 4 Supply kertas cukup banyak, sehingga jika pemerintah sewaktu- waktu ingin menambah jumlah uang tidak memngalami kesulitan. Uang kertas juga disebut “ Folding money” karena uang kertas padat dilipat. Uang kertas sebenarnya hampir tidak mempunyai nilai materi. Tetapi kenapa masyarakat mau menerimanaya? Jawabnaya uang kertas dibuat oleh pemerintah. Pemerintah mengharapkan agar masyarakat percaya terhadap uang nilai kertas seperti yang tertera pada mata uang tersebut. Oleh karena pemerintah itu tidak lain adalah wakil rakyat berarti uang yang dibuat oleh pemerintah adalah dibuat oleh wakil-wakil rakyat. Dengan demikian maka sebagaian konsekuensinya xxxiii masyarakat harus mau menerima dan percaya terhadap nilainya yang tertera pada mata uang tersebut. Oleh karena atas dasar kepercayaan inilah maka mata uang kertas sering disebut “uang kepercayaan” atau uang fiat. Berdasarkan UUN: 13 tahun 1968 Bank Indonesia selaku bank sentral diberikan hak aktif mengeluarkan uang kertas dan uang logam. d. Uang giral Uang giral adalah hutang sesuatu bank kepada nasabah bisa perorangan, bisa perusahaan yang dapat di ambil sewaktu-waktu dengan cek dan giro. Cek adalah surat perintah membayar kepada bank untuk membayar uang tunai bagi pemegang atau nama yang ditunjuk. Giro adalah surat perintah membayar dengan pemindah bukuan atas seseorang atau sesuatu badan hukum. 1. Near Money Uang dekat atau uang kuasi adalah uang bentuk kekayaan yang dianggap cukup likuid, dalam waktu dekat dapat diuangkan pada bank. Atau hutang bank pada nasabahnaya yang dalam waktu dekat harus dibayar. xxxiv Gambar 1.1 Jenis-jenis uang sumber : Ekonomi Moneter, Mugi, 2009 Keterangan: Berdasarkan atas bahannya, uang ada tiga jenis yaitu uang barang, uang logam, dan uang kertas. Uang logam dapat berupa full bodied money dan token money. Semua uang kertas merupakan token money , uang disebut oleh Bank Senntral dan negara. Baik uang kertas maupun uang logam disebut uang kartal. Uang yang beredar di tangan masyarakat disamping uang kartal juga uang giral yang diciptakan oleh bank-bank umum. Uang yang beredar yang hanya terdiri uang kartal dan uang giral tersebut sering disebut sebagai narrow money. Uang Uang barang Uang logam Uang kertas token money Full bodied money Token money Uang giral Uang kartal Uang kertas bank Uang kertas negara Uang yang beredar xxxv 4. Syarat agar uang dapat berfungsi sebagaimana mestinya, antara lain Totok, 2006:5 : a. Uang harus dapat diterima secara umum. Bila uang tidak diterima dan diketahui secara umum mustahil untuk digunakan sebagai alat pertukaran. b. Uang harus memiliki nilai yang stabil. Bila uang tidak memiliki nilai yang stabil, orang tidak akan menaruh kepercayaan. Sebagai akibatnya fungsi uang juga tidak berjalan, akan tetapi dalam kenyataannya nilai uang selalu mengalami perubahan. Meskipun demikian perlu dijaga agar perubahan tersebut tidak besar. c. Jumlah yang beredar harus mencukupi kebutuhan. Kekurangan suplai uang akan membahayakan kegiatan perekonomian. Oleh karena itu, otoritas moneter perlu memantau perekembangan perekonomian sehingga elastisitas ketersediaan dana tetap terjaga. d. Uang harus mudah dibawa untuk urusan setiap hari dan justru tidak menjadi hambatan untuk melaksanakan transaksi. e. Dalam proses transaksi bisnis, uang akan berpindah – pindah tangan. Meskipun uang tersebut berpindah tangan, harus dijamin agar nilai fisiknya mampu bertahan xxxvi Tetapi dalam perkembangannya uang mengalami banyak hambatan yang sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat, hambatan tersebut adalah banyak beredarnya uang palsu atau uang yang tidak layak edar. Uang palsu adalah benda yang bentuknya menyerupai uang dan tidak memiliki tanda keaslian uang sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia Surat Edaran, Bank Indonesia, 2004, Jakarta. xxxvii

BAB III PEMBAHASAN