Klarifikasi Atas Uang Yang Diragukan Keasliannya

lxxxii c. Menentukan masa penukaran 2. Pemusnahan : a. Uang yang sudah tidak layak edar b. Uang yang telah dicabut dari peredaran b Pertimbangan Pencabutan dan Penarikan : 1. Mencegah dan meminimalkan upal 2. Penyederhanaan pecahan 3. Masa Layak Edar Uang

2. Klarifikasi Atas Uang Yang Diragukan Keasliannya

a. Permintaan klarifikasi 1 Permintaan klarifikasi oleh masyarakat a Masyarakat yang menemukan uang yang diragukan keasliannya dapat mengajukan permintaan klarifikasi kepada: 1. Kantor pusat Bank Indonesia c.q. Direktorat Pengedaran Uang dengan alamat Jl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta 10110, bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta, Provinsi Banten, KabupatenKota Bekasi, KabupatenKota Bogor, Kabupaten Karawang, Kota Depok; atau 2. Kantor Bank Indonesia setempat, bagi masyarakat yang berdomisili di luar wilayah DKI Jakarta, Provinsi Banten, lxxxiii KabupatenKota Bekasi, KabupatenKota Bogor, Kabupaten Karawang, Kota Depok. b Permintaan klarifikasi pada Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan dengan cara: 1. Menyampaikan surat permintaan klarifikasi yang ditandatangani oleh pihak yang meminta klarifikasi. 2. Menyampaikan fisik uang yang diragukan keasliannya. 3. Menandatangani berita acara serah terima uang yang diragukan keasliannya dalam rangkap dua. 2 Permintaan klarifikasi oleh bank a Bank yang menemukan uang yang diragukan keasliannya dapat mengajukan permintaan klarifikasi kepada: 1. Kantor pusat Bank Indonesia c.q. Direktorat Pengedaran Uang dengan alamat Jl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta 10110, bagi kantor bank yang berkedudukan di wilayah DKI Jakarta, Provinsi Banten, KabupatenKota Bekasi, KabupatenKota Bogor, Kabupaten Karawang, Kota Depok; atau 2. Kantor Bank Indonesia setempat, bagi kantor bank yang berkedudukan di luar wilayah DKI Jakarta, Provinsi Banten, KabupatenKota Bekasi, KabupatenKota Bogor, Kabupaten Karawang, Kota Depok. lxxxiv b Bank yang mengajukan permintaan klarifikasi kepada Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf a wajib: 1. Mencatat identitas lengkap nasabah yang menyerahkan, menyetorkan, atau menukarkan uang yang diragukan keasliannya, dan memberikan tanda terima uang yang diragukan keasliannya pada nasabah. 2. Menjaga kondisi fisik uang yang diragukan keasliannya. 3. Menjaga agar uang yang diragukan keasliannya tidak beredar kembali. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada angka 1 tidak berlaku dalam hal uang yang diragukan keasliannya ditemukan oleh bank dalam kegiatan pengolahan uang. c Permintaan klarifikasi kepada Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan dengan: a. Menyampaikan surat permintaan klarifikasi yang ditandatangani oleh pimpinan kantor bank yang bersangkutan. b. Menyampaikan fisik uang yang diragukan keasliannya. c. Menandatangani berita acara serah terima uang yang diragukan keasliannya dalam rangkap dua yang ditandatangani oleh pimpinan kantor bank yang bersangkutan. b. Informasi Hasil Penelitian Atas Uang Yang Diragukan Keasliannya lxxxv 1. Bank Indonesia menyampaikan informasi hasil penelitian atas uang yang diragukan keasliannya kepada pihak yang mengajukan permintaan klarifikasi paling lambat 14 hari kerja sejak diterimanya permintaan klarifikasi secara lengkap dan benar. 2. Dalam hal permintaan kalrifikasi diajukan oleh kantor bank, Bank Indonesia mengirimkan tembusan informasi hasil penelitian atas uang yang diragukan keasliannya pada kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing. 3. Batas waktu penyampaian informasi hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 1 dapat dikesampingkan apabila dalam melakukan penelitian atas uang yang diragukan keasliannya diperlukan pemeriksaan secara laboratories. 4. Bank Indonesia memberitahukan hal sebagaimana dimaksud pada angka 3 kepada pihak yang mengajukan permintaan klarifikasi. 5. Bank wajib menginformasikan hasil penelitian atas uang yang diragukan keasliannya kepada nasabah yang menyerahkan, menyetorkan, atau menukarkan uang yang diragukan keasliannya. c. Tindak Lanjut Terhadap Uang Yang Diragukan Keasliannya 1. Berdasarkan hasil penelitian atas uang yang diragukan keasliannya, Bank Indonesia: lxxxvi a Memberikan penggantian atas uang yang diragukan keasliannya yang dinyatakan asli, yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan cara: a. Tunai, dalam pihak yang meminta klarifikasi adalah masyarakat. b. Mengkredit rekening bank yang bersangkutan, dalam hal pihak yang meminta klarifikasi adalah bank. b Tidak memberikan penggantian atas uang yang diragukan keasliannya yang dinyatakan palsu. 2. Uang palsu hasil penelitian dilaporkan dan diserahkan oleh Bank Indonesia kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian atas uang yang diragukan keasliannya dinyatakan asli oleh Bank Indonesia, maka bank memberikan penggantian uang kepada nasabah. d. Laporan Penemuan Uang Palsu 1. Penyampaian laporan a Kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing wajib menyampaikan laporan penemuan uang palsu secara bulanan, yang selanjutnya disebut laporan, secara benar, lengkap, dan tepat waktu kepada kantor pusat Bank Indonesia c.q. Direktorat Pengedaran Uang dengan alamat Jl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta 10110, yang datanya bersumber dari: lxxxvii 1. Hasil penelitian atas uang yang diragukan keasliannya pada bulan yang bersangkutan; dan atau 2. Pemberitahuan oleh Bank Indonesia pada bulan yang bersangkutan atas penemuan uang palsu yang berasal dari setoran kantor bank. b Dalam hal bank tidak memiliki data sebagaimana dimaksud pada huruf a, bank tidak perlu menyampaikan laporan. c Laporan yang disampaikan oleh kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing kepada kantor pusat Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf a merupakan laporan gabungan dari seluruh kantor bank yang berkedudukan di Indonesia. e. Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1 diatur sebagai berikut: 1. Laporan a Laporan dari kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing diterima oleh kantor pusat Bank Indonesia paling lambat tanggal 14 bulan berikutnya, misalnya: data bulan Februari 2005 diterima paling lambat tanggal 14 Maret 2005. b Kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing dinyatakan terlambat menyampaikan laporan apabila laporan diterima oleh kantor pusat Bank Indonesia melampaui batas waktu sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan akhir bulan setelah berakhirnya bulan laporan lxxxviii yang bersangkutan, misalnya: data bulan Februari 2005 diterima mulai tanggal 15 Maret 2005 sampai dengan tanggal 31 Maret 2005. c Kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing dinyatakan tidak menyampaikan laporan apabila laporan diterima oleh kantor pusat bank Indonesia melampaui batas waktu sebgaimana dimaksud pada huruf b, misalnya: data bulan Februari 2005 diterima setelah akhir bulan Maret 2005. 2. Dalam hal tanggal batas waktu diterimanya laporan oleh kantor pusat Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf a jatuh pada hari Sabtu, Minggu, hari libur nasional atau hari libur setempat yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, maka laporan disampaikan pada hari kerja sebelumnya f. Sanksi Administratif Kantor pusat bank atau kantor cabang bank asing yang terlambat menyampaikan laporan atau tidak menyampaikan laporan kepada kantor pusat bank Indonesia dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis.

3. Sosialisasi Penanggulangan Uang Palsu