23
Dari beberapa uraian di atas menyatakan bahwa kerjasama pengadaan dapat di lakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut; Kerjasama spesialisasi
subjek, tukar menukar koleksi, kerjasama pengadaan fiksi dan buku asing serta kerjasama pengadaan materi audio-visual.
2.3.3 Kerjasama Penyimpanan
Perpustakaan sesuai dengan fungsinya mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menyebarkan informasi kepada masyarakat pengguna juga dapat
dikatakan sebagai pusat deposit. Agar perpustakaan berfungsi dengan baik, ada kalanya perpustakaan melakukan kerjasama dengan perpustakaan lain untuk
memenuhi kebutuhan pengguna dalam kerjsama penyimpanan. Kerjasama penyimpanan adalah salah satu kerjasama yang dilakukan dalam jaringan
perpustakaan untuk menyimpan koleksi anggota perpustakaan lainnya. Menurut Sulistyo-Basuki 1991 : 56 berpendapat bahwa kerjasama
penyimpanan sebagai berikut: Melibatkan beberapa perpustakaan, perpustakaan yang ditunjuk akan
menyimpan buku titipan anggota perpustakaan. Koleksi yang disimpan di perpustakaan ditunjuk ialah buku hadiah dan buku deposit. Penyimpanan
bersama ini dilakukan berdasarkan sukarela ataupun sewa artinya perpustakaan yang menitipkan koleksinya kepada perpustakaan ditunjuk
membayar sewa ruangan.
2.3.4 Bentuk-bentuk Kerjasama Penunjang
Selain bentuk kerjasama di atas, kerjasama perpustakaan juga dapat dilakukan dengan kerjasama dalam publikasi seperti penerbitan bahan pustaka dan
kegiatan dalam pembinaan pada staf perpustakaan. Menurut Purnomo 2010 : 169 –171 dalam buku Dokumentasi menyatakan bahwa bentuk kerjasama penunjang
alat – alat penunjang, yang untuk pembuatannya dapat juga dilakukan melalui kerjasama, sebagai berikut:
1. Penerbitan direktori perpustakaan
Penerbitan direktori yang memuat alamat-alamat dari para anggota kerjasama, akan memudahkan masing-masing perpustakaan untuk
Universitas Sumatera Utara
24
berkomunikasi. Direktori dapat diterbitkan secara lokal, daerah, nasional serta mencakup jenis perpustakaan yang sama, atau ruang
lingkup bidang ilmu pengetahuan yang sama.
2. Penerbitan dan pertukaran daftar perolehan pustaka baru
Masing-masing jaringankerjasama dapat menerbitkan daftar perolehan pustaka baru, serta menyebarkan daftar tersesebut secara rutin ke
masing-masing anggota lain, baik langsung maupun melalui suatu lembaga sebagai pusat kerjasama.
3. Penyusunan katalog induk
Dengan memanfaatkan teknologi, pengiriman daftar perolehan pustaka baru dapat ditingkatkan dengan mengirim data dalam disket, untuk
diolah lebih lanjut membentuk suatu pangkalan data bersama. Dari pangkalan data induk tersebut, dapat menghasilkan katalog induk
gabungan dalam format, media dan lain-lain.
4. Penyusunan dan pengadaan daftar pustaka ditukarkandisumbangkan
Setiap perpustakaan dapat mengetahui dan memperoleh bahan pustaka yang sesuai, tiap perpustakaan anggota perlu menyusun dan
menyebarkan daftar yang dapat diberikan.
5. Pembinaan berbagai standar untuk keseragaman dan kelancaran
kegiatan komunikasi antarperpustakaan Dalam suatu usaha kerjasama, menyederhanakan prosedur, diperlukan
keseragaman antara lain dalam format formulir, biaya penentuan klasifikasi, peraturan katalogarisasi, format data dan lain-lain.
6. Pembinaan tenaga pustakawan
Kerjasama antara dua belah pihak tak dapat berjalan lancar, jika tak didukung dengan sistem pengelolaan perpustakaan yangbaik dari
setiap perpustakaan. Sedangkan pengelolaan perpustakaan sangat tergantung pada sumber daya manusianya. Program-program
kerjasama dalam pembinaan sumber daya manusia dapat dilaksanakan, baik dalam bentuk pendidikan seperti penataran, seminar, lokakarya,
magang, pendidikan formal maupun dalam bentuk peminjaman tenaga perpustakaan yang kompeten pada perpustakaan yang lemah.
Dari uraian di atas menyatakan bahwa bentuk – bentuk kerjasama penunjang alar-alat penunjang merupakan suatu bentuk kerjasama dalam hal
publikasi, katalog induk, pembinaan kegiatan dan lain-lain dalam perpustakaan ataupun yang di lakukan antara anggota jaringan perpustakaan.
2.3.5 Kerjasama Berbasis Teknologi Informasi